Jumat, 23 April 2021

# USIA BUKAN HALANGAN BAGI PETUALANG NGGOWES #

 Bapak yang satu ini dikomunitas sepeda Ngoper Pedal, sudah tidak asing lagi, dengan tubuhnya yang gempal dan kepala botak plontos menjadi brand tersendiri. Selalu mengenalkan diri dengan nama Misno Wisnu, dengan status pekerjaan sebagai MC. Sesaat, orang akan berpikir, wooo MC, sekelas Kris Biantoro, atau Koes Hendramo. Rupanya MC yang dimaksud adalah Momong Cucu.

 


Sekilas dari umur sebenarnya belum terlihat tua, namun siapa sangka kalo ternyata Pak Wisnu ini sudah 60+ lebih. Sisa sisa kejayaan masa mudah masih terlihat pada betisnya, yang ideal bagi seorang nggoweser.

Bergabung di komunistas sepeda Ngoper Pedal kurang lebih pada awal bulan  berSeptember 2020. Dari perkenalan di jalan saat ketemu nggowes, dan akhirnya minta bergabung dengan grup.

Saat pertama kali ketemu, Pak Wisnu, yang bersangkutan baru nggowes kurang lebih seminggu. Melihat postur tubuh yang atlit dan betis yang terlihat kuat, saya punya keyakinan, pak Wisnu memang awalnya adalah atlit. Menurut pengakuan, Pak Wisnu adalah pemain bola.

Mempunyai ciri khas saat selfi adalah menujukkan batu cicinnya yang besar dan berwarna hijau, yang menurut keyakinannya adalah batu ajian yang dapat membuat orang tersenyum saat melihatnya.

Bicara soal nggowes, akhirnya saya janjian dengan pak Wisnu di UI untuk nggowes bareng dan ngobrol ngpbrol ringan berkenalan.  Saya sampaikan mengenai kegiatan Ngoper Pedal. 

Satu minggu bergabung, Pak Wisnu sudah ribut jadwal nggowes," Besok Sabtu nggowes kemana nih ?"

Rupanya sudah nggak tahan mau nggowes bareng.


Kebetulan Ngoper Pedal ada acara mau nggowes ke Gunung Sindur, tujuan Tebing Talaga, Pak Wisnu saya tawarkan.. " Besok nggowes ke Tebing Talaga jarak 80 km PP mau ikut nggak ?"

Dengan semangat menjawab, " Ok ikut deh ..saya ajak temen ya .."

Saya jawab," Saya jawab silahkan ajak temen nggak papa "

Hari itu Sabtu, saya lupa tanggalnya, kami berenam sudah berkumpul di Titik Kumpul, kolong Tol Brigif, saya, Pak Wisnu, Yuni ( istri saya ) , Pak Wikan, Pak Indra dan anakya, selanjutnya berangkat menuju arah Pondok Cabe, di South City bergabung Pak Bambang. Saat mau mengarah ke Pondok Cabe, Pak Iwan menelpon dan minta ditunggu. Perjalanan pun dimulai kembali ke arah Pamulang. DI Mc Donald Pamulang, menunggu Mbak Oliv.

Setelah semua komplit sembilan orang, sanjutnya perjalanan diteruskan melalui jalan Curug, Bojong Gede dan menuju Gunung Sindur.

Pak Wisnu dengan semnagat, berada diposisi terdepan dan selalu meninggalkan rombongan, dengan speed saya perkirakan 20 +km/jam. Saya dan yang lain selalu tertinggal jauh. Sesekali saja, saya kunci, saya berada didepan dan dibelakangnya adalah pak Wisnu, rupanya memang tipikal tidak bisa pelan, tetap saja selalu didepan. Saya pikir karena karakter, maka saya diamkan saja.

Terjadi kejadian lucu, ketika pak Wisnu berada di depan, terus melaju meinggalkan kawan kawan. Pak Wisnu sudah melewati turunan Jembatan Kali Cisedane. Sengaja saya biarkan, padahal itu jalur yang memang kita lalui.

Saya sendiri, sama kawan kawan masih berada jauh ddariiatas jembatan, sedang menunggu anak Pak Indra.

Rupanya Pak Wisnu ragu, dan akhirnya balik sendiri ke atas, padahal jalan adalah tanjakan panjang.Pak Wisnu terlihat nggos nggosan dan takut salah jalan. Saya bilang,' Bener pak  nanti kita kesana, kenapa Pak Wisnu balik,"

" Saya kirain salah jalan.." jawabnya.

Nah sebenarnya ada hal yang lucu soal nggowes, pak Wisnu dalam kondisi apapun, tidak pernah pindah speed...., nahhh bayangkan kalo nanjak tetap dengan speed tinggi. alamakk...

Nggowes perdana Pak Wisnu ke Tebing Talaga, dengan jarak 84 Km PP menurut catatan, menjadi awal cerita perjalanan nggowes Pak Wisnu, bersama Ngoper Pedal.


Selanjutnya, makin banyak cerita nggowes Pak Wisnu bersama komunitas sepeda Ngoper Pedal, beberapa track berat pun sudah dijajal oleh Pak Wisnu, dari Track blusukan, cross country di Cidokom, Rumpin, track Cigombong, bahkan daerah Jonggol seperti Cipamingkis dan sekitarnya. 

Terakhir adalah nggowe bareng ke Dieng, Pak Wisnu pun masih tetap dengan gaya lama, tidak pernah memainkan speednya. Tetap standar dengan satu speed  yang dinikmatinya dalam kondisi apapun.

Harapan kedepan, semoga Pak Wisnu bener bener belajar menggunakan speed yang benar saat bersepeda, sehingga tidak hanya mengandalkan kekuatan betisnya yang makin gempal.


#Jakarta, 23/04/2021


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DAHSYATNYA TANJAKAN PUNCAK SEMPUR KARAWANG, BIKIN NAGIH ( Bag. I )

" File Dok.- Ngoper Pedal "  Mendengar nama Puncak Sempur dikalangan para pesepeda, membuat penasaran dan pingin mencoba untuk dat...