Rabu, 08 Februari 2023

DAHSYATNYA TANJAKAN PUNCAK SEMPUR KARAWANG, BIKIN NAGIH ( Bag. I )

" File Dok.- Ngoper Pedal "
 Mendengar nama Puncak Sempur dikalangan para pesepeda, membuat penasaran dan pingin mencoba untuk datang ke sana.

Sabtu, 4 Februari 2023, sebenarnya adalah rencana gowes ke Cariu, dengan tujuan Kampung Bantar Koneng, persawahan yang memang selalu menjadi tujuan para goweser Jabodetabek. Pasalmya persawahan yang lagi kuning menjelang panen adalah saat yang indah untuk didatangi.

Rupanya beberapa kawan dalam komunitas, tidak bisa berangkat dan masing masing telah punya agenda sendiri sendiri, yang tidak bisa diganggu gugat.

Tak menghilangkan niat dan surut untuk melangkah karena jadwal sudah dibuat, kami berempat, Yuns, Cherry Anwar, Ekos dan penulis, tetap memantapkan untuk berangkat. Dua cowok dan  dua cewek, siap gowes menanjak Puncak Sempur.

Agak terlambat, dari jadwal, jam 06,00 kami berangkat menuju arah Cariu dengan menggunakan gerobak Jepang untujk loading. Niat gowes santai dan pepotoan di Cariu, dirubah arah, kami menggeser tujuan dari Cariu ke arah Loji Karawang, tujuan adalah mencoba dan menikmati tanjakan Puncak Sempur.

" File Dok. - Ngoper Pedal "

Sepakat berempat karena semua belum pernah ke Puncak Sempur, akhirnya disetujui dan sepakat kalo gowes nggak kuat ya nanti dorong mendorong  saja, atau MTB, Mari Tuntun Bersama.

Tepat jam 09.00, kami loading di daerah loji dan memang niat karena belum pernah kesana kami hanya ingin tahu saja kayak apa jalurnya,. Sengaja kami ambil jarak 6 Km PP, kami loading disebuah warung kecil sambil sarapan.

09.15, kami turunkan sepeda dan mulai pemanasan ringan, dan melaju pelan pelan ke arah Puncak Sempur. Beberapa orang yang ketemu, sempat bilang, " Ngapain ke atas pake sepeda ..berat tanjakannya tinggi."

Teguran dari beberapa orang yang bilang ngapain pake sepeda, rupanya membuat rasa penasaran makin memuncak.

Setelah menyusuri jalan sepanjang 2 km, kami berhenti di gerbang yang bertuliskan  " PUNCAK SEMPUR,"  Alamak, didepan gerbang, rupanya telah disambut dengan tanjakan pertama,sepanjang hampir 400 meter dengan kemiringan 30-35 derajat. 

Mulailah petualangan tanjakan dimulai, kami berempat perlahan naik dengan semangat membara sampai puncak. Saat bersamaan kami bertemu dengan goweser yang berasal dari Cikarang, dan mengenalkan diri dengan nama Berex. Berex sempat menginformasikan kalo dari bawah ke atas kurang lebih 4-45 KM dan pegowes amatir bisa menempuh waktu selama 3-4 jam, sampai ke Puncak.

" File Dok. - Ngoper Pedal "

Benar juga, seteelah nanjak 400 meter, kami berempat, merasakanb sensasi awal, ngos ngosan, kaget dan tentunya senang sambil tertawa karena disuguhin tanjakan tajam, tidak mau memaksakan diri, kami berhenti untuk, recovery. 

Ekos dan Berex, langsung melaknjujtkan perjalanan, sedang saya, masih mengawal dua cewek yang gowes perlahan dengan speed 7-8 KPJ.

Satu kilometer pertama kami lalui dengan waktu 40 menit., ngaso di warung sambil menikmati alam pegunungan sekitarnya. Berex yang perokok berat, langsung menghisap rokoknya. Saat kami istirahat, masuk rombongan 15 orang darei Cibarusah, dengan tertatih dan dorong mendorong, saya sempat ingatkan untuk janagn memaksakan diri, Istirahat dan nikmati pemandangan sekitarnya. 

Lima belas menit kemudian, kami melanjutkan perjalanan, baru sepuluh menit beregrak, kembali kami dihadang dengan tanjakan panjang, yang saya perkirakan hampir 1 km, artimya ini adalah dua kilometer, terseok terseok kembali ditanjakan ini, rupanya kemiringan jalan juga lumayan, karena saat Cheery dan Yuns mendorong sepeda, kami lihat dari posisi tubuhnya yang sangat miring dan berat.

" File Dok.- Ngoper Pedal "
Dua kilometer kami lewati, an kembali istirahat, rupanya di kilometer 2, Yuns, merasakan sesuatu yang aneh, penyakit bulanan wanita, ternyata datang. dan Cheery yang beberapa waktu off gowes, nampak sedikit terlihat pucat. Keduanya kami putuskan untuk evakuasi saja, daripada akan timbul masalah yang lebih berat.


Tinggal bertiga, saya, Ekos dan Berex, melanjutkan ke kilometer ketiga, tanjakan sedang tapi panjang kami lalui, sedikit dapat bonus tertawalah semua, namun rupanya hanya berselang 5 menit, kami menemukan turunan tajam dan disongsong tanjakan sepanjang 500 M terlihat lurus dan tinggi dari bawah. Saya turun duluan dan siap menanjak, Ekos memvidoekan saya. Dan saya memvidoekan ekos setelah sampai atas.

" File Dok.- Ngoper Pedal "
500 meter kami lalui berdua, dan kembali tarik nafas dengan istirahat. Rupanya Berex kami tunggu 15
menit tidak muncul, dan memutar balik untuk kembali pulang. Beruntung pula cuaca tidak terlalu panas, bahkan cenderung ada angin, namun saya terpaksa buka kaos, karena basah keringat.

Setelah istirahat, kami melanjutkan menuju 500 meter keatas, tetap dengan semangat dan tidak memaksakan diri, sehingga nafas tidak tersengal, kami pelan pelan gowes, rupanya di 2.5 km, goweser  dari Cibarusah, tidak melanjutkan perjalanan dan mereka menikmati pemandangan dari sebuah Cafe ditengah tengah bukit, atau separoh Puncak Sempur.

Niat kami tetap ke atas Puncak Sempur, kami lihat di maps tinggal 1,5 KM. Rupanya neraka tanjakan tidak berakhir, jalan mulus dan datas hanya 100 meter, langsung meliuk liuk sepanjang 1 kilometeran, terlihat jam 11.30. Dengan variasi gowes dan dorong, kami menemukan Rambu peringatan, " Pastikan Mobil Anda Kuat, Jika Tidak Kuat Jangan Dipaksa, Berbahaya,".

" File Dok. Ngoper - Pedal "
Sebuah peringatan yang tidak main main, bahkan motor matic  juga dilarang, terutama saaat kembali ke bawah akan sangat beresiko, karena sistem engine berbeda dengan manual. Kembali saya dan Ekos berhenti untuk ambil nafas. 

Titik krusial kami temukan, 200 Meter menjelang Puncak Sempur, saya perkirakan kemiringan antara 30-35 derajat. Dengan sisa sisa tenaga, kami gowes perlahan, alhamdulillaha tepat jam 12.,15, menjelang adzan, kami berdua sampaike Puncak Sempur, artinya kami menempuh jarak 4 km dengan waktu hampir 3 jam.


Sampai di Puncak Sempur, tentunya kesempatan tidak kami sia siakan adalah berfoto ria, pemandangan indak pegunungan dapat dinikmati dari atas Puncak Sempur, dan tentunya sambil menikmati sajian makan di Saung Kopi Hideng, Resto yang berada di atas Puncak Sempur.

Menikmati pemandangan dari atas Puncak Sempur dengan ketinggian 600 MDPL, sangat membuat betah berlama lama, serasa tidak ingin pulang. Rasa lelah dan capekpun terobati dengan keindahan alam yang bisa dilihat dari atas Puncak Sempur.

" File Dok. -  Ngoper Pedal "

Hampir 2 jam berada di Saung Kopi Hideng, setelah istirahat dan makan siang, kamipun turun, Hal yang perlu diwaspadai justri saat turun. Kndisi sepeda benar benar hartus prima, terutama rem, karena akan fatal saat turunan tajam dengan kemiringan 30-35 derajat, kecepatan sepeda bisa mencapai 40-50 KPJ.  Ketrampilan menguasai turunan benar benar diasah. Konsentrasi dan selalu ekstra hati hati.Kami pesan untuk Yuns dan Cherry agar saat turun, sekiranya ragu jangan dinaikin, turun dan tuntun saja, demi keselamatan. ( Bersambung)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DAHSYATNYA TANJAKAN PUNCAK SEMPUR KARAWANG, BIKIN NAGIH ( Bag. I )

" File Dok.- Ngoper Pedal "  Mendengar nama Puncak Sempur dikalangan para pesepeda, membuat penasaran dan pingin mencoba untuk dat...