Jumat, 23 April 2021

# USIA BUKAN HALANGAN BAGI PETUALANG NGGOWES #

 Bapak yang satu ini dikomunitas sepeda Ngoper Pedal, sudah tidak asing lagi, dengan tubuhnya yang gempal dan kepala botak plontos menjadi brand tersendiri. Selalu mengenalkan diri dengan nama Misno Wisnu, dengan status pekerjaan sebagai MC. Sesaat, orang akan berpikir, wooo MC, sekelas Kris Biantoro, atau Koes Hendramo. Rupanya MC yang dimaksud adalah Momong Cucu.

 


Sekilas dari umur sebenarnya belum terlihat tua, namun siapa sangka kalo ternyata Pak Wisnu ini sudah 60+ lebih. Sisa sisa kejayaan masa mudah masih terlihat pada betisnya, yang ideal bagi seorang nggoweser.

Bergabung di komunistas sepeda Ngoper Pedal kurang lebih pada awal bulan  berSeptember 2020. Dari perkenalan di jalan saat ketemu nggowes, dan akhirnya minta bergabung dengan grup.

Saat pertama kali ketemu, Pak Wisnu, yang bersangkutan baru nggowes kurang lebih seminggu. Melihat postur tubuh yang atlit dan betis yang terlihat kuat, saya punya keyakinan, pak Wisnu memang awalnya adalah atlit. Menurut pengakuan, Pak Wisnu adalah pemain bola.

Mempunyai ciri khas saat selfi adalah menujukkan batu cicinnya yang besar dan berwarna hijau, yang menurut keyakinannya adalah batu ajian yang dapat membuat orang tersenyum saat melihatnya.

Bicara soal nggowes, akhirnya saya janjian dengan pak Wisnu di UI untuk nggowes bareng dan ngobrol ngpbrol ringan berkenalan.  Saya sampaikan mengenai kegiatan Ngoper Pedal. 

Satu minggu bergabung, Pak Wisnu sudah ribut jadwal nggowes," Besok Sabtu nggowes kemana nih ?"

Rupanya sudah nggak tahan mau nggowes bareng.


Kebetulan Ngoper Pedal ada acara mau nggowes ke Gunung Sindur, tujuan Tebing Talaga, Pak Wisnu saya tawarkan.. " Besok nggowes ke Tebing Talaga jarak 80 km PP mau ikut nggak ?"

Dengan semangat menjawab, " Ok ikut deh ..saya ajak temen ya .."

Saya jawab," Saya jawab silahkan ajak temen nggak papa "

Hari itu Sabtu, saya lupa tanggalnya, kami berenam sudah berkumpul di Titik Kumpul, kolong Tol Brigif, saya, Pak Wisnu, Yuni ( istri saya ) , Pak Wikan, Pak Indra dan anakya, selanjutnya berangkat menuju arah Pondok Cabe, di South City bergabung Pak Bambang. Saat mau mengarah ke Pondok Cabe, Pak Iwan menelpon dan minta ditunggu. Perjalanan pun dimulai kembali ke arah Pamulang. DI Mc Donald Pamulang, menunggu Mbak Oliv.

Setelah semua komplit sembilan orang, sanjutnya perjalanan diteruskan melalui jalan Curug, Bojong Gede dan menuju Gunung Sindur.

Pak Wisnu dengan semnagat, berada diposisi terdepan dan selalu meninggalkan rombongan, dengan speed saya perkirakan 20 +km/jam. Saya dan yang lain selalu tertinggal jauh. Sesekali saja, saya kunci, saya berada didepan dan dibelakangnya adalah pak Wisnu, rupanya memang tipikal tidak bisa pelan, tetap saja selalu didepan. Saya pikir karena karakter, maka saya diamkan saja.

Terjadi kejadian lucu, ketika pak Wisnu berada di depan, terus melaju meinggalkan kawan kawan. Pak Wisnu sudah melewati turunan Jembatan Kali Cisedane. Sengaja saya biarkan, padahal itu jalur yang memang kita lalui.

Saya sendiri, sama kawan kawan masih berada jauh ddariiatas jembatan, sedang menunggu anak Pak Indra.

Rupanya Pak Wisnu ragu, dan akhirnya balik sendiri ke atas, padahal jalan adalah tanjakan panjang.Pak Wisnu terlihat nggos nggosan dan takut salah jalan. Saya bilang,' Bener pak  nanti kita kesana, kenapa Pak Wisnu balik,"

" Saya kirain salah jalan.." jawabnya.

Nah sebenarnya ada hal yang lucu soal nggowes, pak Wisnu dalam kondisi apapun, tidak pernah pindah speed...., nahhh bayangkan kalo nanjak tetap dengan speed tinggi. alamakk...

Nggowes perdana Pak Wisnu ke Tebing Talaga, dengan jarak 84 Km PP menurut catatan, menjadi awal cerita perjalanan nggowes Pak Wisnu, bersama Ngoper Pedal.


Selanjutnya, makin banyak cerita nggowes Pak Wisnu bersama komunitas sepeda Ngoper Pedal, beberapa track berat pun sudah dijajal oleh Pak Wisnu, dari Track blusukan, cross country di Cidokom, Rumpin, track Cigombong, bahkan daerah Jonggol seperti Cipamingkis dan sekitarnya. 

Terakhir adalah nggowe bareng ke Dieng, Pak Wisnu pun masih tetap dengan gaya lama, tidak pernah memainkan speednya. Tetap standar dengan satu speed  yang dinikmatinya dalam kondisi apapun.

Harapan kedepan, semoga Pak Wisnu bener bener belajar menggunakan speed yang benar saat bersepeda, sehingga tidak hanya mengandalkan kekuatan betisnya yang makin gempal.


#Jakarta, 23/04/2021


Kamis, 22 April 2021

#PANTANG MENYERAH SEBELUM MENCOBA, JADI MOTONYA OLIVIA #

 Pertama kali nggowes bareng Ngoper Pedal, saat Komunitas masih bernama SMS ( Sepeda Mania Santai ). Nggowes Kemerdekaan ke Gunung Kapur Klapanunggal, Cileungsi.

Awal bergabung diajak rekannya Non Aida, yang sebelum sudah pernah ikut nggowes bareng. Saat datang menggunakan sepeda lipat dan mengenalkan diri dengan nama Oliv. 

 

Pertanyaan saya waktu itu hanya satu," Udah pernah nggowes jarak jauh kan,". Mbak Oliv hanya tersenyum dan bilang " Jauh kayak apa sih ". Saya jawab, " Ya udah cobaain aja, kalo nggak kuat ada mobil pick up kok "

Rupanya diluar dugaan saya, Mbak Oliv justru kuat nggowes sejauh total 68 Km PP, walaupun beberapa kali sempat terhenti. Rupanya mental petualangnya memang sudah teruji. Panas terik menyengat disekitar daerah Cileungsi bukan halangan untuk tetap nggowes. Walhasil ternyata Mbak Oliv berhasil sampai finish ke tempat start di Situ Babakan, Jagakarsa. 

Saat nggowes kali pertama itulah, saya sempat bertanya, " Biasa memang kalo nggowes pakai sepeda lipat ?'. Dijawab Mbak Oliv, " Ya..kebetulan memang baru beli sepeda lipat, tapi dirumah sebenarnya juga ada sepeda jenis MTB. "

" Hemm..gayung bersambut, melihat karakternya saat nggowes, kayaknya kurang greget kalo pakai seli." bathin saya.

Akhirnya saya anjurkan dan bilang, "Coba besok pakai MTBnya, kita nyobain Hutan UI BIKE TRACK, waah pasti assik deh, main track ".

Tantanganpun diterima, hari Sabtu entah tanggal berapa saya lupa, Mbak Oliv datang ke Hutan UI Bike Track dengan membawa sepeda MTBnya. Woooo....rupanya sepedanya mumpuni untuk bermain di dalam track, Fullsus Specialized Camber2011 - 26". 

Tutorial sederhana, pengenalan karakter Track UI saya sampaikan ke Mbak Oliv, mengenai karakter drop,jumping, roller road,  superbawl dan medan penuh dengan akar akar pohon yang kalo basah bisa licin dan membuat terpeleset, sama tak kalah ganasnya adalah nyamuk kebun.


 Perjalanan masuk track pun dimulai dengan posisi Mbak Oliv di depan saya memandu dari belakang. 

Nah, inilah cerita awal serunya nggowes di Hutan UI Bike Track, ada cerita mistis di jalur jalur tertentu. Salah satunya disebut, jalur tengkorak. Dijalur ini, mbak Oliv saya salib dan saya minta berhenti dulu, jangan bergerak sebelum ada aba aba dari saya.

Pertama untuk safety riding, saya berada dibawa turunan untuk kasih aba aba, kedua, adalah untuk mengabadikan moment diturunan  tengkorak ke dalam video.

Dluar dugaan, cerita menjadi lain...

Saat saya berjalan kebawa kurang lebih 7-8 meter pada jalur tengkorak in, tiba tiba terdengar suara.." Gubraakk.."

Rupanya mbak Oliv terjatuh dan menabrak pohon, saya berlari ke atas, terlihat mbak Oliv malah ketawa dan bangun dari jatuhnya.

Tidak lama kemudian, perjalanan dilanjutkan, menyusuri track track Hutan UI, yang saat itu juga masih becek.

Semangat dan asiknya nggowes di track UI bener bener terlihat dari pancaran wajah yang sumringah, karena baru pertama masuk track yang asik.

" Kaget saya, ternyata ini masuk track kayak begini, tapi emang asikk sihh,,dan nagih " katanya.



 

Kapokkah nggowes blusukan ke trak  ?

Cerita nggowesnya akhirnya berlanjut terus,seiring dengan perjalanan waktu, jadwal nggowes pun hampir tidak pernah dilewatkan.

Track New RA di Gunung Mas, juga menjadi tantangan berikutnya yang dijajal mbak Oliv. Malah dua kali mencoba track New  RA, dengan jalur kombinas yang berbeda.Pertama,Track New RA - Gunung Mas, dilanjut ke Gayatri dan Gunung Mas, Kedua Track New RA - Gunung Mas, dilanjut ke Track KTH AT.

Track Track berat yang dianggap para nggoweser ini sudah dicoba semua, menjadi bukti bahwa memang inilah karakter petualang.

Tak hanya soal track, tapi jalur tanjakan yang lebih mengedepankan enduro ( kekuatan fisik ) pun juga dicoba. Seperti Tanjakan Babinsa, yang berada di Desa Cigudeg, Bogor Barat, tanjakan yang berelevasi hampir 40 derajat ini juga disambangi. Terkahir adalah nggowes bareng bersama Ngoper Pedal ke Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah. Tanjakan dengan ketinggian 1500 MDPL, dan elevasi hampir 40 derajat juga, telah menjadi catatan kisah nggowes Mbak Oliv.


 " Nggak ada luu nggak serru,,ya pokoknya nggak asikk lahh  " kata Pak Jaya dan Pak Aris, saat nggowes bareng bersama Ngoper Pedal

Entah apa alasan kawan kawan, ketika nggowes nggak ada mbak Oliv katanya nggak seru.

Buat sebagian kawan di Ngoper Pedal, Mbak Oliv memang sudah bukan asing lagi. Secara kebetulan juga logo Ngoper Pedal, menggunakan salah satu fotonya yang berada didalam roda. 

Saat pembuatan logo, atas dasar diskusi dengan beberapa kawan, menyetujui untuk huruf O nya dipakai foto Mbak Oliv.

Perjalanan panjang nggowes bersama Ngoper Pedal tidak akan cukup dibuat satu halaman, mungkin bisa jadi sebuah cerita panjang perjalanan petualangan dengan bersepeda. 

Dari yang track ringan dan panjang hampir pernah dijalani, bahkan pernah mencoba perjalanan sejauh 110 Km lebih untuk stravanya. Tentunya kepuasan dalam hal bersepeda dan berpetualang ke beberapa lokasi adalah menjadi catatan tersendiri dan kepuasan bathin.

Banyak suka dan duka soal nggowes dari yang sederhana, copot rantai, ban kempes, dan lain lain adalah hal biasa. Apalgi soal jatuh, babak belur, lebam dan biru bagi seorang nggoweser adalah hal yang lumrah.Dan buat mbak Oliv, semua itu sudah dialami dan menjadi kenangan sebagai seorang nggoweser.

" Nggowes kalo nggak mau jatuh, mending rumah aja, " katanya suatu ketika Mbak Oliv terpeleset di track.

Deretan cerita panjang, akan menjadi catatan pribadi yang berkesan, tentunya  tidak dapat diceritakan secara detail dan panjang lebar di blog ini.


# Pinggiran Jakarta, 22/04/2021

Selasa, 20 April 2021

#BUNDA SARI, KETAGIHAN NGGOWES BLUSUKAN KARENA ASIKK #

Bergabung dengan komunitas Ngoper Pedal kurang lebih hampir 4 bulan. Diawali dengan pertemuan di media sosial Face Book, Bunda Sari tertarik gabung. Alasannya sederhana, lihat foto foto dan video perjalanan nggowes Ngoper Pedal yang muncul di Facebook MTB Indonesia. Bunda Sari tertarik  dan ijin bergabung. 

" Saya lihat tayangan vidoenya kok seru dan assik saat blusukan." ungkap Bunda Sari. Biarpun tinggal di daerah Serpong, Bunda Sari mau bergabung dengan kawan kawan yang kebetulan didominasi tinggal di Jakarta Selatan. Selama ada niat, jarak bukanlah ukuran dan masalah untuk bisa bergabung dan silaturahmi.

Siapa sangka kegilaan Bunda Sari main sepeda ternyata bukan baru setahun atau dua tahun. Sejak umur 10 tahun,Bunda Sari sudah bermain sepeda jenis BMX. Tentunya bermain sepeda jenis BMX adalah karakter yang berbeda buat wanita seusianya,saat itu. Jelas BMX adalah katagori sepeda anak anak yang memang dirancang juga untuk kelompok sepeda balap anak anak. Akan lebih seru, kalo foto foto nostagia masa kecil bersepeda masih ada, bisa jadi bukti autentik sebagai cewek yang hobby bersepeda katagori sepeda balap.

Diusia yang tidak muda lagi, hampir setengah abad, saat ini Bunda Sari tetap asik menyalurkan hobby bersepeda dengan sepeda MTB, jenis sepeda gunung yang cocok dipakai buat bermain di katagori croos country ( XC ), blusukan semi off road, keluar masuk kampung dan kebon kebon, dengan track track ringantanpa drop atau jumping..

Sejak bergabung dengan Ngoper Pedal, Bunda Sari hampir jarang melewatkan waktunya untuk tidak ikut nggowes bareng. Pertanyaan klasik yang muncul saat setelah nggowes bareng, " Sabtu depan kemana kita ? ".

Ngoper Pedal sendiri,sengaja membuat jadwal nggowes pada hari Sabtu setiap minggunya, dengan alasan, bahwa Minggu bia istirahat untuk rehat menjalang Senin kembali bekerja. Jadwal nggowes sendiri, sebenarnya sudah dibuat untuk planning selama 1 ( satu ) tahun,namun pada prinsipnya tidak bersifat mengikat, kadang berubah sesuai keinginan anggotanya.

Apa alasana bersepeda ?

saat ditanya tentang alasan bersepeda, Bunda Sari mengatakan, " Bersepeda itu membuat sehat hati dan bahagia ".

Tidaklah salah, jawaban BUnda Sari, memang bersepeda sendiri, berdasarkan penelitian para ahli dibidang kedokteran olah raga dan psikolog, bersepeda diyakini bisa membuat hepi dan bahkan bisa menghilangkan stress. Pegerakan otot yang bergerak dari semua organ tubuh, tentunya akan membuka peredaran darah, dan menjadi lancar berputar ke seluruh tubuh. Otomatis, dengan berputar seluruh darah, akan membuat otak juga fresh. Kotoran yang terbuang lewat keringat, diyakin sebagai bagian proses yang sempurna saat berolah raga, dengan demikian terjadi pergantian sel sel darah dalam tubuh.

Namun tentunya juga diimbangi dengan cara memberi asupan makanan atau minuman yang seimbang dengan tenaga atau kalori yang terbuang.

Bunda Sari rupanya tidak bisa dianggap remeh pada saat bersepeda, biarpun terlihat mungil, namun siapa sangka Bunda Sari, ternyata mempunyai simpanan tenaga yang sangat fantastis. Terbukti saat nggowes bareng bersama Ngoper Pedal ke beberapa track tanjakan, Bunda Sari berhasil mencapai finish. Sebagi contoh, ditanjakan Babinsa di daerah Cigudeg, Bogor Barat. Tanjakan Puncak Langit, yang berada di daerah Mega Mendung Kab. Bogor, dan terakhir Bunda sari telah menunjukkan kemampuannya nggowes tanjakan di daerah Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah. Di ketinggian hampir 1500 MDPL, dengan elevasi hampir 35 derajat, Bunda Sari mampu nggowes sejauh 35 Km, mendekati finish dengan jarak 42 Km.

Kemampuan fisik Bunda Sari, tentunua tidak bisa dikesampingkan begitu saja. Salah satu faktor pendukung, adalah olah raga pendukung, yaitu fitness.
 

Kembali soal cerita nggowes blusukan, rupanya Bunda Sari merasa ketagihan dengan nggowes blusukan. Nggowes blusukan itu lebih asik, apalagi menemukan track track yang dianggap cool saat blusukan.

Dengan sepeda jenis MTB hardtail, merk Canondale pabrikan Swiss dengan Diameter Roda 29, makin mendukung saat nggowes blusukan. Putaran roda dan frame yang ringan, membuat gerakan makin lincah saat masuk track track cross country.


 " Pokoknya nggowes blusukan itu assik membuat hati gembira dan fresh. Apalagi ada variasi, sawah, kebon , gunung dan sungai, tambak assik " imbuh Bunda Sari.

Semoga makin betah dan tidak salah pilih bergabung dengan Ngoper Pedal, yang juga punya motto " Nggowes bareng...nggos-nggosan bareng..assiknya kudu bareng bareng ""


# 20 April 2021, Pinggiran Jakarta Selatan



Senin, 19 April 2021

# OM FAU ( FAUZAN ) GOWESER YANG MANIA TANJAKAN #

Terlambat mengenal goweser yang satu ini bagi saya adalah kerugian besar,  kalo dilihat dari cerita nggowesnya, ternyata lebih dulu saya. Om Fau, sebutan namanya di media sosial, baru nggowes tahun 2012.

Yang sebenarnya lucu, Om Fau ini adalah pelanggan setia warung makan saya, yang dikelola istri. Gaya cueknya membuat orang sungkan untuk ngobrol. Namun faktanya, begitu sudah ngobrol ternyata panjang, apalagi bicara soal sepeda dan jalur.


Saya sangat menyesal kenapa sejak jadi pelanggan, nggak pernah ngobrol, coba kalo saat itu sudah ngobrol dan bicara sepeda, wwooo...tentunya makin panjang juga cerita saya soal sepedaan.

Tapi sudahlah, tidak perlu disesali, yang penting saat ini bisa nggowes bareng sama Om Fau.

Konon, Om Fau nggowes sejak tahun 2012, namun coba kita telaah lebih jauh, berapa puluh kota sudah disambangi, seperti di Sumatera, ada Padang, Lampung , Toba Sumatera Utara, dan sekitarnya.

Bila bicara soal nggowes di pulau Jawa, makin panjang jalan cerita, terutama kota kota legenda para nggoweser ( sebutan buta para pesepeda ). Hampir kota kota yang mempunyai tanjakan yang aduhai..bahkan sering dikatakan semlohai ( bak gadis montok ). Tanjakan dengan sudut elevasi hampir 40 derajat, selalu menjadi idola.

Ibarat meminjam istilah, dari Anyer sampai Panarukan, sudah dijajah Om Fau, 

Berikut daftar kota yang sudah dijajah Om Fau,| ; Surabaya,Madura Jogya,Wonosobo, Boyolali,Cianjur, Sindangbarang,Pangandaran, Bandung,Majalengka, Cirebon,Purwakarta Garut,Sukabumi,Pelabuhanratu,Baduy Banten, Cilegon, Bekasi, Cikarang,  Pangalengan dll

Menurut catatan Om Fau, dalam setahun Om Fau nggowes rata rata 3000 - 5000 Km,  bisa kita bayangkan saja. 

Dengan daya jelajah yang tinggi, nggak salah kalo sebagian kawan kawan nggowes menyebutnya SUHU, cerita soal nggowes dimana saja, pasti Om Fau dengan enteng akan mengeluarkan foto dimana tempat nggowes dibahas.

Tentunya banyak hal dan suka duka saat nggowes, dari pernak pernik kecil, soal ban kempes, rantai putus, mungkin dikejar anjing dijalan, semua menjadi cerita soal nggowes.

Sepeda awal nggowes adalah Patrol 4621, yang pada jamannya juga sudah lumaya, sepeda keluaran satu pabrikan dengan United, memang terkenal unggul. Namun pada akhir perkembangannya, Om Fau lebih memilih dengan tunggangan Specialized Epic 29er keluaran Tahun 2019.

Cerita soal nggowes, bagi Om Fau, ternyata kota Padang adalah kota yang paling mengesankan. Kelok Sembilan menjadi favorit saat nggowes. Bagi saya sangat tidak terbayangkan melihat tanjakan Kelok Sembilan seperti, yang terlihat dalam media sosial.


Selain pemadangan yang indah, menurut Om Fau, masakan khas Minang, juga menjadi favorit, " Ammmboo....bisa namboo nasinyoo "

kata Om Fau, dengan logat Maduranya.

Namun ketika ditanya soal kejadian aneh saat nggowes, Om Fau mengatakan, " Selama nggowes, nggak pernah ngalamin kejadian yang aneh aneh.."

Tidak seperti,kawan kawan lain, kadang cerita soal hal yang gaib gaib dan mistik soal nggowes, terutama di gunung.

Buat kawan kawan yang masih baru atau tergolong pemula, tidak ada salahnya kalo saat ketemu Om Fau bisa ngobrol dan tuker pengalaman soal nggowes, terutama menu tanjakan.

Dan yang tak kalah serunya, bisa juga lihat youtube Om Fau, tapi tetap jangan lupa saat lihat youtube om Fau, " Ojo lali cak...like karo subscribe yoo "

( Jangan lupa like dan subscribenya buat Om Fau ).


#Ngabuburit nunggu bedug, 19-April 2021

Minggu, 18 April 2021

" Nggowes Dari Kecil Hingga Tua "


Naluri bersepeda kadang kalan muncul dengan sendirinya, dalam diri manusia olah gerak dan bathin akan berjalan seiring dengan kehidupan. Sepeda yang dulu kala telah menjadi alat transportasi murah meriah. Dimulia dari benua Eropa dan Asia, terus berkembang sesuai dengan kondisi jaman, Termasuk model dan tehnologi yang terus berkembang.

Benarkah sepeda menjadi kewajiban seorang manusia untuk harus bisa ?

Kalo kita perhatikan di sekitar kita, sejak lahir kita telah dikenalkan dengan yang namanya sepeda. Dimulai dari sepeda roda tiga, dan terus beranjak dewasa kita menggunakan sepeda roda dua. Dan akhirnyapun berkembang dari sekeda bersepeda yang menjadi hobby kemudian berangsur atau beraalih ke sepeda profesional.

Dari pertanyaan diatas, bisa saya katakan ya. Suatu bukti, ada beberapa temen yang  ternyata sampai tua tidak bisa naik sepeda. Rupanya seolah olah menjadi air dengan tidak bisa bersepeda. Walhasil temen tersebut, langsung belajar naik sepeda.  Padahal dirumahnya, sang anak sudah terlbih dahulu bisa bersepeda.

Seingat saya, saya bersepeda sejak kelas 3 SD, kala jaman itu masih disebut sepeda mini, kemudian muncul jenis sepeda BMX yang bisa dipakai buat main jumping atau drop dropan.

Bermain dengan sepeda memang sangat mengasyikan, beberapa lukapun menjadi kenangan. dari tangan terkilir, muka babak belur nyium aspal, dll.

Kapokkah..???

Tentu tidak karena bersepeda juga membuat kita sehat, sempat terhenti beberapa dan menekuni olah raga bola volly, kembali mulai bersepeda tahun 1995. Jenis sepeda Roadbike menjadi tunggangan baru, kesan bersepeda dengan jenis Roadbike, kala itu terkesan elit. Namun rupanya tidak bertahan lama, akhirnya menanggalan sepeda dan hanya berusia lima tahun., kembali berhenti bersepeda.

Tahun 2005 marak sepeda gunung dan kembali mulai bersepeda, rupanya bersepeda gunung lebih asik daripada bersepeda Roadbike.  Kombinasi olah raga dan menikmati pemandangan alam, lebih banyak didapatkan saat menggunakan sepeda gunung, atau lebih dikenal dengan sepeda MTB. 



Rupanya kejenuhan bersepeda selalu muncul, hampir sama umurnya kurang lebih lima tahun kembali berhenti bersepeda. Sepedapun nganggur dan akhirnya berpindah tangan.

          Berbeda dengan istri, yang tetap bersepeda, akhirnya tahun 2010 kembali bersepeda, tetap dengan      karakter     sepeda gunung ( MTB ) . Awalnya yang sekedar blusukan ringan, justru diracuni oleh sang istri yang terlebih dahulu bermain track.  UI Bike Park, adalah tempat yang assik dan cocok untuk berlatih di track. Penyakit malas dan bosan kadang kala selalu muncul. Kali ini adalah istri saya yang merasa jenuh bersepeda. Sepedapun mangkrak beberapa lama. Rupanya Tuhan berkehendak, lain prahara ekonomi muncul, badai menerpa bisnis. 

Ternyata bersepeda justru menjadi dewa penolong, setelah mengalami berbulan bulan depresi, istri saya bisa sembuh dan semangat hidup kembali muncul setelah kembali bermain  sepeda. Disinilah suatu bukti bahwa , sepeda bisa membuat orang kembali sehat, bersemangat.

Kenapa harus bersepeda ?

Bersepeda itu akan membuat seluruh organ tubuh kita bergerak, sehingga tubuh akan lebih segar dan fit. Otak kita juga akan bekerja maksimal. Selain itu juga dapat menghilangkan stress. 

Aktifitas sehari hari di kantor dan kegiatan kita untuk mencari nafkah, telah menguras daya pikir dan kerja otak.

Dengan berolah raga sepeda, saya meyakini semua itu bisa terobati.

Menurut para ahli kedokteran, banyak sekali manfaat bersepeda, diantaranya ; Mengontrol berat badan , Menjaga Kesehatan jantung, Meminimalkan resiko diabetes, Meningkatkan kesehatan mental.


Menurut saya, bersepeda semakin assik dan seru manaala kita bersepeda beramai ramai, atau lebih identik bersama kawan kawan sesama sehobby. Dan biasa tergabung dalam komunitasnya. Selain bisa bersilaturahmi, dari segi keaman bersepeda bersama akan lebih aman, dibanding sendirian, terutama saat bermain di daerah pegunungan atau croos country.

Bicara soal jenis sepeda, tentunya akan disesuaikan dengan tingkat kemapuan masing masing, dan jenis kesukaan. Ada beberapa jenis sepeda yang tentunya kita harus mengenali dari sisi manfaat, kebutuhan dan tentunya isi kantong.


Jenis sepeda : Tipe yang paling cocok tergantung tujuan (touring, balapan, rekreasi, dll) dan kemana kita akan bersepeda (jalan aspal, hutan, kemana aja, dll), dengan kategori umum sepeda adalah: Sepeda Gunung (MTB), Sepeda Balap (Road Bike), BMX, Sepeda Lipat (Folding Bike), Sepeda gravel, Sepeda Listrik, dan lainnya
.

 

Kini sepeda telah menjadi hobby permanen buat saya, selain memang target untuk berolah raga, bersepeda juga manjadi wahana untuk berpetualang, selain itu , ternyata juga murah meriah. Seminggu tidak bersepeda atau nggowes, dunia terasa kiamat.

#Pinggiran Jakarta, 18 April 2021


DAHSYATNYA TANJAKAN PUNCAK SEMPUR KARAWANG, BIKIN NAGIH ( Bag. I )

" File Dok.- Ngoper Pedal "  Mendengar nama Puncak Sempur dikalangan para pesepeda, membuat penasaran dan pingin mencoba untuk dat...