Minggu, 18 April 2021

" Nggowes Dari Kecil Hingga Tua "


Naluri bersepeda kadang kalan muncul dengan sendirinya, dalam diri manusia olah gerak dan bathin akan berjalan seiring dengan kehidupan. Sepeda yang dulu kala telah menjadi alat transportasi murah meriah. Dimulia dari benua Eropa dan Asia, terus berkembang sesuai dengan kondisi jaman, Termasuk model dan tehnologi yang terus berkembang.

Benarkah sepeda menjadi kewajiban seorang manusia untuk harus bisa ?

Kalo kita perhatikan di sekitar kita, sejak lahir kita telah dikenalkan dengan yang namanya sepeda. Dimulai dari sepeda roda tiga, dan terus beranjak dewasa kita menggunakan sepeda roda dua. Dan akhirnyapun berkembang dari sekeda bersepeda yang menjadi hobby kemudian berangsur atau beraalih ke sepeda profesional.

Dari pertanyaan diatas, bisa saya katakan ya. Suatu bukti, ada beberapa temen yang  ternyata sampai tua tidak bisa naik sepeda. Rupanya seolah olah menjadi air dengan tidak bisa bersepeda. Walhasil temen tersebut, langsung belajar naik sepeda.  Padahal dirumahnya, sang anak sudah terlbih dahulu bisa bersepeda.

Seingat saya, saya bersepeda sejak kelas 3 SD, kala jaman itu masih disebut sepeda mini, kemudian muncul jenis sepeda BMX yang bisa dipakai buat main jumping atau drop dropan.

Bermain dengan sepeda memang sangat mengasyikan, beberapa lukapun menjadi kenangan. dari tangan terkilir, muka babak belur nyium aspal, dll.

Kapokkah..???

Tentu tidak karena bersepeda juga membuat kita sehat, sempat terhenti beberapa dan menekuni olah raga bola volly, kembali mulai bersepeda tahun 1995. Jenis sepeda Roadbike menjadi tunggangan baru, kesan bersepeda dengan jenis Roadbike, kala itu terkesan elit. Namun rupanya tidak bertahan lama, akhirnya menanggalan sepeda dan hanya berusia lima tahun., kembali berhenti bersepeda.

Tahun 2005 marak sepeda gunung dan kembali mulai bersepeda, rupanya bersepeda gunung lebih asik daripada bersepeda Roadbike.  Kombinasi olah raga dan menikmati pemandangan alam, lebih banyak didapatkan saat menggunakan sepeda gunung, atau lebih dikenal dengan sepeda MTB. 



Rupanya kejenuhan bersepeda selalu muncul, hampir sama umurnya kurang lebih lima tahun kembali berhenti bersepeda. Sepedapun nganggur dan akhirnya berpindah tangan.

          Berbeda dengan istri, yang tetap bersepeda, akhirnya tahun 2010 kembali bersepeda, tetap dengan      karakter     sepeda gunung ( MTB ) . Awalnya yang sekedar blusukan ringan, justru diracuni oleh sang istri yang terlebih dahulu bermain track.  UI Bike Park, adalah tempat yang assik dan cocok untuk berlatih di track. Penyakit malas dan bosan kadang kala selalu muncul. Kali ini adalah istri saya yang merasa jenuh bersepeda. Sepedapun mangkrak beberapa lama. Rupanya Tuhan berkehendak, lain prahara ekonomi muncul, badai menerpa bisnis. 

Ternyata bersepeda justru menjadi dewa penolong, setelah mengalami berbulan bulan depresi, istri saya bisa sembuh dan semangat hidup kembali muncul setelah kembali bermain  sepeda. Disinilah suatu bukti bahwa , sepeda bisa membuat orang kembali sehat, bersemangat.

Kenapa harus bersepeda ?

Bersepeda itu akan membuat seluruh organ tubuh kita bergerak, sehingga tubuh akan lebih segar dan fit. Otak kita juga akan bekerja maksimal. Selain itu juga dapat menghilangkan stress. 

Aktifitas sehari hari di kantor dan kegiatan kita untuk mencari nafkah, telah menguras daya pikir dan kerja otak.

Dengan berolah raga sepeda, saya meyakini semua itu bisa terobati.

Menurut para ahli kedokteran, banyak sekali manfaat bersepeda, diantaranya ; Mengontrol berat badan , Menjaga Kesehatan jantung, Meminimalkan resiko diabetes, Meningkatkan kesehatan mental.


Menurut saya, bersepeda semakin assik dan seru manaala kita bersepeda beramai ramai, atau lebih identik bersama kawan kawan sesama sehobby. Dan biasa tergabung dalam komunitasnya. Selain bisa bersilaturahmi, dari segi keaman bersepeda bersama akan lebih aman, dibanding sendirian, terutama saat bermain di daerah pegunungan atau croos country.

Bicara soal jenis sepeda, tentunya akan disesuaikan dengan tingkat kemapuan masing masing, dan jenis kesukaan. Ada beberapa jenis sepeda yang tentunya kita harus mengenali dari sisi manfaat, kebutuhan dan tentunya isi kantong.


Jenis sepeda : Tipe yang paling cocok tergantung tujuan (touring, balapan, rekreasi, dll) dan kemana kita akan bersepeda (jalan aspal, hutan, kemana aja, dll), dengan kategori umum sepeda adalah: Sepeda Gunung (MTB), Sepeda Balap (Road Bike), BMX, Sepeda Lipat (Folding Bike), Sepeda gravel, Sepeda Listrik, dan lainnya
.

 

Kini sepeda telah menjadi hobby permanen buat saya, selain memang target untuk berolah raga, bersepeda juga manjadi wahana untuk berpetualang, selain itu , ternyata juga murah meriah. Seminggu tidak bersepeda atau nggowes, dunia terasa kiamat.

#Pinggiran Jakarta, 18 April 2021


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DAHSYATNYA TANJAKAN PUNCAK SEMPUR KARAWANG, BIKIN NAGIH ( Bag. I )

" File Dok.- Ngoper Pedal "  Mendengar nama Puncak Sempur dikalangan para pesepeda, membuat penasaran dan pingin mencoba untuk dat...