Kamis, 15 Desember 2022

NGGAK LENGKAP RASANYA BELUM GOWES KE GEOPARK CILETUH, SUKABUMI. Bag.3 ( Habis )

 

Sebelum kita menjelajah lebih jauh mengenai Ciletuh Geopark di Sukabumi, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa itu Geopark. Geopark atau yang dalam bahasa Indonesia bisa diterjemahkan sebagai taman bumi adalah sebuah wilayah yang difungsikan sebagai kawasan lindung dan digunakan untuk mengelola warisan geologi secara berkelanjutan.

" File Dok.- Ngoper Pedal "

Lalu, apa yang dilindungi di dalam kawasan geopark ini? Terdapat beberapa aspek yang dilindungi dalam kawasan geopark meliputi sisi geologi, sisi hayati, hingga sisi kultural. Pembentukan Geopark seperti Geopark Ciletuh Sukabumi memiliki tiga tujuan yakni sebagai wilayah konservasi, edukasi, serta sebagai bentuk promosi wilayah melalui kegiatan geo-tourism.

Ngoper Pedal, sebuah komunitas pesepeda yang memang akrab menyambangi lokasi lokasi atau jalur gowes yang bersinggungan langsung dengan alam. Tak salah kalo Ngoper Pedal adalah singkatan dari Nggowes Persahabatan ke Pedalaman dan Blusukan, dengan arti yang luas, bahwa Komunitas Sepeda Ngoper Pedal ini banyak bermain atau gowes ( kata umum bersepeda ) ke daerah dengan pemandangan alam yang indah indah, baik pegunungan, persawahan, perkebunan dan lain laindengan nuansa identik alam nan hijau.

" File Dok. Ngoper Pedal"

Kawasan wisata Geopark Ciletuh di ujung selatan, 160 Km kurang lebih dari Jakarta, menjadi tujuan gowes. Selama 3 hari 2 malam, Ngoper Pedal berada di kawasan Geopark Ciletuh. 

Hari Sabtu, 10 Desember 2022, kegiatan gowes diawali dengan blusukan ke desa Ciemas, Girimukti, Curug Cimarunjung, dan   Kawasan Pantai Geopark Ciletuh. 

Giliran Minggu, 11 Desember 2022, menjelang kembali ke Jakarta, kesempatan dengan waktu yang tersisa tidak disia siakan. Tracking menjadi alternatif untuk melengkapi perjalanan gowes ke Geoaprk Ciletuh.  Dua Curg dengan keindahannya masing masing disambangi.

Tersisa 6 orang karena Muis dan Alam, serta Fathur lemabli ke Jakarta terlebih dahulu. Bunda Omi dan Bunda Sari sendiri, sidah 2 kali datangke Geopark Ciletuh, dan memilih untuk gowes ke HUtan Mangrove disisi selatan.

Akhirnya tersisa 7 orang yang ikut tracking, saya, Yunita, Yuns, Aesyah, Jack, Yardi,dan Adin.

" File Dok. Ngoper Pedal "

Start dari penginapan, kemudian mengarah ke Curug Sodong yangberjarak kurang lebih 1 km. Deru air Curug Sodong sendiri sebenarnya sudah terdengar dari penginapan.  Tibalah kami di Curug Sodong, keindahan alam nampak sekali dari jarak 100 meter, dengan latar belakang tebing dan sedbuah Curug diatas tebing, sangat mempesona sekali.

Kesempatan yang selalu tak boleh dilewatkan adalah berfoto ria, hampir semua rekan rekan melakukan foto baik dengan HP masing masing atau foto bersama yang dibantu oleh Pemandu wisata lokal, Bambang dan Subhan. Saya sendiri yang sudah dua kali ke Curug Sodong, juga membantu mengambilkan foto buat yang lain. Kekaguman akan keindahan Curug Sodong diungkapkan oleh Yunita dan Yardi,

" Pokoknya nggak rugi dan nggak nyesel jauh jauh dari Jakarta kesini, walau terjebak macet berjam jam.." ungkap Yunita. 

Senada dengan Yardi yanag juga baru pertama ke Ciletuh. " Curugnya keren dan benar benar bagus dengan air yang deras,,,pokoknya kereen  nggak rugi..ke sini.." 

Ungkapan rasa senang bisa menyambangi tempat indah adalah keharusan, bahkan Yardi berencana mengajak keluarganya saat berlibur untuki datang ke Curug Sodong.

Nampak Adin, yang memang dikenal pendiam sedang asik memvideokan situasi Curug Sodong dengan HPnya.






Hampir satu jam bercengkarama dengan keindahan Curug Sodong, perjalana kami lanjutkan menuju Curug Cikanteh. Curug yang terletak ditebing bukit berada kurang lebih 1-2 km dari Curug Sodong, dan harus ditempuh melalui jalan terjal dan pinggiran sungai yang berbatu.

Curug Cikanteh sendiri lebih bagus dan menakjubkan sekali karena ketinggiannya mencapai antara 60-70 m, suara deru airpun semakin keras dengan kondisi debit yang tinggi saat musim hujan.

Setelah berjalan menyusuri hutan kecil dan pinggiran sungai, sampailah kami di Curug Cikanteh.

Kebahagaian rekan rekan makin menjadi lantaran melihat Curug Cikanteh yang bener bener menakjubkan. 

Jelas tidak akan dilewatkan begitu saja untuk mengabadikan keindahan alam Geopark Ciletuh ini. Foto sendiri dan bersama menjadi hal yang wajib.

" File Dok.- Ngoper Pedal "

Jack yang awalnya tidak ingin ikut tracking, saat sampai di Curug Cikanteh, sangat begitu antusias, bahkan berusaha mendekat di bawah Curug Cikanteh dengan debit airnya yang deras.

" Ini memang kereen, kapan lagi bisa begini ditempat yang indah seperti ini.." seloroh Jack dengan logat Bataknya yang kental.


Tak terasa hampir satu jam kami berada di Curug Cikanteh, target harus kembali ke penginapan untuk persiapan pulang jam 11 sudah dekat.

Kamipun segera turun dan kembali ke penginapan, dengan menyusuri jalan yang sama. sebuah jembatan bambu untuk menyebrangi sungai juga takl luput dijadikan obyek untuk berfoto ria.

Hampir tidak ada yang dilewatkan saat berada di Curug Cikanteh dan menyusuri jalan tepi sungainya.

Keterbatasan waktu, memaksa kami harus kemabli ke Jakarta, tentu tidak puas kalo hanya beberapa obyek saja yang disambangi. Rencana mendatang kami akan hadir dan datang kembali ditempat yang lain yang lebh asik dan lebih indah. Geopark Ciletuh, menyimpan keindahan dan pesona alam yang masih asli.

" File Dok. Ngoper Pedal "

Tak salah buat rekan rtekan khususnya para goweser untuk datang ke Geoaprk Ciletuh, pastinya nggak nyesel. 

Tepat jam 11.30 kami meninggalkan lokasi penginapan dan kembali ke Jakarta. 

Spot foto sepanjang perjalanan kembali ke Jakarta sejak lepas Puncak Darma menuju pertigaan Pelabuah Ratu, tidak sempat kami manfaatkan, karena kami mengejar waktu untuk menghindari kemacaetan di jalan Tol Bogor - Jakarta. 

( Selesai )





Rabu, 14 Desember 2022

MENAKLUKAN PUNCAK DARMA GEOPARK CILETUH VIA DESA CIEMAS, SUKABUMI. Bag-2

" File Dok.- Ngoper Pedal "
Geopark Ciletuh menjadi salah satu primadona wisata di Sukabumi, Jawa Barat. Sebelum menyibak keindahannya, Anda bisa menikmati pemandangannya lewat Puncak Darma. Puncak Darma ialah salah satu dataran tertinggi di kawasan Geopark Ciletuh. Bukit di Puncak Darma berada di ketinggian 230 meter di atas permukaan laut, di atas Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas, Sukabumi. Desa Girimukti, Ciemas ini merupakan salah satu pintu gerbang Geopark Ciletuh. Sebelum menelusuri geopark, biasanya wisatawan melihat keindahan lanskapnya dari Puncak Darma.


Start dari penginapan yang tidak jauh dari Curug Sodong, kami menyusuri irigasi dan persawahan yang berada di sekitar desa Ciemas. suasana asri dengan keramahan warganya kami temukan sepanjang perjalanan. 
" File Dok.- Ngoper Pedal "

Persawahan yang mulai menghijau nampak menghampar luas bak permadani.  Kami sepuluh orang goweser  terdiri dari 4 wanita dan 6 pria, dari Komunitas Ngoper Pedal, Jakarta sengaja datang ke kawasan Geopark Ciletuh untuk menejelajah seputaran Geopark Ciletuh. Jalur Irigasi yang dipergunakan untuk mengairi sawah kami susuri.
Tujuan akhir adalah Puncak Darma, sebuah Bukit yang menjadi salah satu ikon Geopark Ciletuh.  Perjalanan kali ini sengaja kami ambil dari desa Ciemas, mengingat goweser yang kami ajak ada beberapa wanita. Medan yang yang bertat dengan karakter tanjakan berlevasi tinggi memang banyak ditemukan di wilayah Geopark Ciletuh. Target awal gowes adalah fun gowes, dengan prosentase 60% datar dan 40% jalan nanjak.
" File Dok.- Ngoper Pedal "

 
Dengan melewat wilayah desa Ciemas, dan mengambil jalur sisi kanan, kami menemukan jalur yang sangat eksostis dengan pemandangan pegunungan dan perbukitan. Tanjakan dan jalan tanah serta beberapa jalana yang berbau sangat cocok untuk jalur kami. Pasion blusukan ( XC Road ) yang sangat kental dikami benar benar ditemukan dijalur ini.

Sedikit variasi sempat keluar dijalur aspal menuju pesisir Pantai Geopark Ciletuh, namun segera masuk ke perkampungan dan kembali menerobos beberapa jalur tanah di perbukitan kecil dibawah Puncak Aher.
Beberapa rekanpun sempat turun dari sepeda dan terpaksa MTB.( Mari Tuntun Bersama ), sebuah tanjakan ditemukan saat kami menikung dan sang marshal ( pemandu wisata ) tidak menginformasikan kami.
 
Terlihat ditanjakan ini hanya rekan kami, Fathur yang selamat dan bia melibas tanjakaan pendek dengan elevasi 30an drajat. Maklum Fathur sendiri termasuk paling muda diantara kami.
Jalan roling dengan elevasi yang bervariasi naik turun bukit di desa Ciemas menuju kawasan wisata Curug Cimarunjung.
 
Kurang lebih jam 12.00 Selepas desa Ciemas, kami memasuki wilayah desa Giri Mukti, untuk menuju ke Puncak Darma.
Istirahat, makan siang dan sholat kami lakukan di kawasan Wisata Curug Cimarunjung. 
Setelah hampir satu jam, mulailah petualangan yang sebenarnya dimulai.

" File Dok. Ngoper Pedal "

Puncak Darma yang menjadi tujuan utama. mulai kami tapaki perlahan, selepas parkiran Curug Cimarunjung, tantangan terberat diawali dengan tanjakan sedang, kemudian merambat pelan dengan jarak 1 km menuju pertigaan Puncak Aher. Satu kilometer pertama inilah ujian berat ditempuh. Sepuluh goweser termeheh mehek ..dorong dan tuntun sepeda.
Alam, Muis, Yuni, Jack. Adin, Bunda Omi harus istirahat.

Bunda sari, Yunita dan Fathur masih bisa melanjutkan dan melibas turunan selepas pertigan puncak Aher. 
 

Hanya berjarak satu kilometer turunan, kembali dihadang tanjakan utama menuju Puncak Darma, jarak hampir 1 km, sama sekali tidak ada jeda datar, begitu lepas turunan langsung menanjak tinggi dengan elevasi 30-35 drajat.
 
 
Bunda Sari yang biasa melalap tanjakanpun sempat berkelakar." Gile ini tanjakan pendek tapi dongak keatas tingginya,,,hahaha "

Menjadi  sebuah hal yang ketika kami yang hanya gowes sebagai hobby harus menaklukan Puncak Darma, di kawasan Wisata Geopark Ciletuh.
Jalan yang sudah dikenal oleh semua orang dengan tanjakan tanjakan berat dan roling panjang.
 
Berbeda dengan Yunita,yang merasakan kejamnya tanjakan Puncak Darma, sempat berkomentar. " Ampun..ampun dah..ini tanjakan bisa begini, kalao disuruh ulang gue masih mikir mikir lagi.."

" File Dok.- Ngoper Pedal "
Begitu juga jalur yang kami pakai, walaupaun hanya sejauh 15 Km, namun diujung menjelang Puncak Darma adalah sebuah ujian terberat. Jarak tempuh yang kira kira hanya 3 km, adalah tanjakan tinggi menuju puncak.
Bahkan kendaraan pun tidak boleh bersimpangan, mengingat curamnya turunan.

Berakhir sampai finish yang benar benar digowes hanya Bunda sari, Yunita dan Fathur. Selebihnya bervariasi antara dorong mendorong sepeda dan  gowes, namun lebih banyak mendorong dibandingkanb dengan gowesnya. Bisa dimaklumi kelelahan fisik yang mendera saat keberangkatan yang akkhirnya sampai di penginapan dini hari.

Goweser tak akan pernah kapok, kalo hanya satu tanjakan rasanya kurang lengkap, banyak tanjakan di sekitar Geopark Ciletuh yang lebih ekstrim, semisal start dari Puncak Darma ke Puncak Aher, yang hanya berjarak 4-5 KM, tentu sangat asik sekali dan adrenalin makin memuncak.

Cerita gowes tak akan pernah berakhir, selalu ingin menemukan cerita cerita baru. ( bersambung )







Geopark Ciletuh jadi salah satu primadona wisata di Sukabumi, Jawa Barat. Sebelum menyibak keindahannya, Anda bisa menikmati pemandangannya lewat Puncak Darma. Puncak Darma ialah salah satu dataran tertinggi di kawasan Geopark Ciletuh. Bukit di Puncak Darma berada di ketinggian 230 meter di atas permukaan laut, di atas Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas, Sukabumi. Desa Girimukti, Ciemas ini merupakan salah satu pintu gerbang Geopark Ciletuh. Sebelum menelusuri geopark, biasanya wisatawan melihat keindahan lanskapnya dari Puncak Darma.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Puncak Darma, Bukit Tempat Memandang Indahnya Geopark Ciletuh", Klik untuk baca: https://travel.kompas.com/read/2018/06/23/110000327/puncak-darma-bukit-tempat-memandang-indahnya-geopark-ciletuh.
Penulis : Muhammad Irzal Adiakurnia
Editor : Wahyu Adityo Prodjo

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L
Geopark Ciletuh jadi salah satu primadona wisata di Sukabumi, Jawa Barat. Sebelum menyibak keindahannya, Anda bisa menikmati pemandangannya lewat Puncak Darma. Puncak Darma ialah salah satu dataran tertinggi di kawasan Geopark Ciletuh. Bukit di Puncak Darma berada di ketinggian 230 meter di atas permukaan laut, di atas Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas, Sukabumi. Desa Girimukti, Ciemas ini merupakan salah satu pintu gerbang Geopark Ciletuh. Sebelum menelusuri geopark, biasanya wisatawan melihat keindahan lanskapnya dari Puncak Darma.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Puncak Darma, Bukit Tempat Memandang Indahnya Geopark Ciletuh", Klik untuk baca: https://travel.kompas.com/read/2018/06/23/110000327/puncak-darma-bukit-tempat-memandang-indahnya-geopark-ciletuh.
Penulis : Muhammad Irzal Adiakurnia
Editor : Wahyu Adityo Prodjo

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L
Geopark Ciletuh jadi salah satu primadona wisata di Sukabumi, Jawa Barat. Sebelum menyibak keindahannya, Anda bisa menikmati pemandangannya lewat Puncak Darma. Puncak Darma ialah salah satu dataran tertinggi di kawasan Geopark Ciletuh. Bukit di Puncak Darma berada di ketinggian 230 meter di atas permukaan laut, di atas Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas, Sukabumi. Desa Girimukti, Ciemas ini merupakan salah satu pintu gerbang Geopark Ciletuh. Sebelum menelusuri geopark, biasanya wisatawan melihat keindahan lanskapnya dari Puncak Darma.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Puncak Darma, Bukit Tempat Memandang Indahnya Geopark Ciletuh", Klik untuk baca: https://travel.kompas.com/read/2018/06/23/110000327/puncak-darma-bukit-tempat-memandang-indahnya-geopark-ciletuh.
Penulis : Muhammad Irzal Adiakurnia
Editor : Wahyu Adityo Prodjo

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L
Geopark Ciletuh jadi salah satu primadona wisata di Sukabumi, Jawa Barat. Sebelum menyibak keindahannya, Anda bisa menikmati pemandangannya lewat Puncak Darma. Puncak Darma ialah salah satu dataran tertinggi di kawasan Geopark Ciletuh. Bukit di Puncak Darma berada di ketinggian 230 meter di atas permukaan laut, di atas Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas, Sukabumi. Desa Girimukti, Ciemas ini merupakan salah satu pintu gerbang Geopark Ciletuh. Sebelum menelusuri geopark, biasanya wisatawan melihat keindahan lanskapnya dari Puncak Darma.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Puncak Darma, Bukit Tempat Memandang Indahnya Geopark Ciletuh", Klik untuk baca: https://travel.kompas.com/read/2018/06/23/110000327/puncak-darma-bukit-tempat-memandang-indahnya-geopark-ciletuh.
Penulis : Muhammad Irzal Adiakurnia
Editor : Wahyu Adityo Prodjo

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L

Selasa, 13 Desember 2022

GOWES MENGESANKAN DI ACARA TUTUP TAHUN 2022, KAWASAN GEOPARK CILETUH ( Bag.1)

"File Dok.-Ngoper Pedal"
Agenda tutup tahun 2022 Ngoper Pedal yang sudah direncanakan jauh jauh hari, beberapa kali tertudan dan batal. Mengingat kondisi dan situasi alam yang dianggap tidak kondusif, renbcana awal Pegunungan Bromo yang eksotis juga dibatalkan. Bahkan Pulau Dewata yang dijadikan tujuan utama pun terpaksa dibatalkan. Bencana alam terjadi disana sini, hujan badai dan angin tentu akan menghambat rencana kami.

" File Dok.- Ngoper Pedal "

Pun seandainya memaksakan rencana ke Bromo, tidak tahu apa yang akan terjadi, mengingat acara gowes tahun 2022, saat kegiatan di Pegunungan Bromo terjadi erupsi Semeru. Mungkin kalo acara tetap dijalankan, kejadian yang sama bisa terjadi rencana tanggal 2-3-4-5 Desember, Semeru kembali erupsi.

Namun adanya kesulitan mencari Bus wisata yang representatif, ternyata habis fullbook. Dan terpaksa kami membatalan kegiatan gowes ke Bromo. Hikmah terbesar adalah batalnya acara tersebut, tidak terbayangkan apabila memaksakan tetap berangkat ke Bromo

Bagi kami acara akhir tahun yang sudah menjadi agenda tetap harus jalan. Berapapun peserta yang akan ikut, bagi kami buka masalah. Akhirnya disepakati " GEOPARK CILETUH " menjadi tujuan gowes akhir tahun.

" File Dok.- Ngoper Pedal "
Kembali muncul bencana, gempa disepanjang selatan, Cianjur, Sukabumi, dan seputar Jawa Barat membuat rekana rekan sempat ragu, yang pada akhirnya beberapa rekan membatalkan.

Beberapa rekan memastikan ke saya sebagai founder Ngoper Pedal, " Gimana Om..apa tetap jalan ke Ciletuh ? "

Saya jawab, " Kembalikan saja kepada kita sendiri yakin atau tidak, dan ingat, kita bersahabat dengan alam, kita tidak pernah melawan alam..tunjukan bahwa kehadiran kita sebagai bentuk persahabatan antara sesama ciptaan Tuhan."

" Insha Allah..niat kita baik, kita ingin menikmati anugerah Illahi..ingin bercengkerama dengan alam, melihat keindahan dan ingin mensyukuri atas ciptaan itu." tandas saya.


Tetap dengan prasangka baik, saya terus memonitor kondisi dan situasi berdasarkanb repot dari BMKG, dan memang beberapa gempa yang ada tidak berpotensi tsunami. Dengan kenyakin itulah kami tetapa akan berangkat untuk gowes ke Cileteuh dengan tema " GOES TO GEOPARK CILETUH "

Alhamdulilah beberapa rekan yang sudah konfirmasi dan siap berangkat, 11 orang goweser ditambah 4

 keluarga goweser, kamipun bernagkat ke Pelabuhan Ratu, Sukabumi, tujuan kami adalah "GEOPARK CILETUH "

Bunda Sari dan Bunda Omi, salah satu peserta tertua dengan usia 62 Tahun, sudah bernagkat duluan, kami sisanya berangkat after office, mengingat beberapa rekan masih bekerja.

" File Dok.-Ngoper Pedal "

Akhirnya kam berangkat dari kawasan Kukusan, Depok yang dijadikan titik kumpul keberangkatan 20.30. Perkiraan sampai Pelabuhan Ratu jam 24.30, ternyata meleset, diluar dugaan terjadi pengerjaan pengfasapalan di daerah Parung Kuda, Cibadak. Walhasil kami sampai Pelabuhan Ratu Jam 02.00 dinihari dan memasuki kawasan Geopark Ciletuh jam 03.00.

Mengingat tak lama lagi waktu sholat shubuh, rekan rekan beristirahat sebentar sambil menikmati Wedang Uwuh yang dibawa salah satu rekan, Bang Jack,  kemudian rekan rekan menjalankan  ibadah sholat shubuh, dan dilanjutkan istirahat untuk tidur beberapa jam.  Sesuai jadwal memang disepakati gowes pada jam 10 siang, dengan tujuan rekan rekan bisa beristirahat lebih lama seetelah perjalanan panjang dari Jakarta.

Sabtu pagi adalah jadwal yang sudah ditentukan untuk acara gowes.  Start dari penginapan di kawasan Wisata Curug Sodong, menyusuri persawahan dan perkampungan di wilayah  Geopark Ciletuh. 

Pemandangan alam yang sangat asri ditemukan sepanjang perjalanan menuju Curug Cimarunjung  yang kita jadikan tujuan pertama. Jarak tempuh yang kita ambil memang tidak terlalu jauh, hanya 30-40 Km PP, namun seperti biasa. Track XC Road dan blusukanyang menjadi passion Ngoper Pedal tetap dinomor satukan. Dipandu oleh dua kawan yang memang pemadsu wisata Kawasan Geopark Ciletuh, kami diajak menyusuri irigasi, persawahan, dan perbukitan dengan elevasi rendah. 

Kesempatan berfoto ria di jalur yang kami lalui benar benar dimanfaatkan oleh rekan rekan, persawahan yang hijau bak permadani dengan latar belakang pegunungan yang biru menjulang, sangat Indah sekali. dan membuat takjub rekan rekan. 

Hampir semua rekan rekan gowes meluapkan kegembiraan bisa menikmati suasana alam Geopark Ciletuh.

Yunita salah satu peserta, berkali kali menyebut kebesaran Tuhan Yang Maha Esa " Masya Allah..indah sekali pemandangan disini...nggak nyesel deh jauh jauh kesini bisa menikmati indahnya alam.."

Begitu juga Bunda Sari dan Bunda Omi yang sebenarnya sejak Jumaty siang sdudah datang dan melakukan gowes ringan seputar Pantai Geopark Cileteuh, seakan belum puas dengan acara gowesnya.

" File Dok.-Ngoper Pedal"
" Besok pagi sebelum pulang..kita akan gowes lagi ke arah selatan...biar puas disini.." ucapnya.


Kira kira menjelang jam 12.00 siang,  kami sampai  di Curug Cimarunjung yang menjadi tujuan pertama hari pertama. Istirahat dan sholat serta makan siang kami adakan  di depan pintu masuk loket wisata Curug Cimarunjung. 

Hampir 30 menit lebih kami ishoma, aacara selanjut menuju Curg Cimarunjung. Curug Cimarunjung yang ketinggian diperkiraan anatara 70-80 dengandebit air yang deras karena musim hujan terlihat air berwarna coklat. Menurut informasi warga sekitar telah terjadi penambangan liar diatas Curug Cimarunjung.

Sangat kami sesalkan kalau benar benar tyerjadi penambangan liar, karena kawasan wisata Geopark Ciletuh adalah salah satu kawasan yang wajib dijaga dan dilindungi, tercatat sebagai wilayah yang diakui oleh Unesco.

" File Dok.-Ngoper Pedal "
Kesempatan hadir di Curug Cimarunjung dengan cara bersepeda, tentunya tidak akan disia siakan untuk moment berfoto ria. Ketinggian Curug menjadi backgroud yang indah, terutama rekan rekan yang memang senang membuat konten. Saya sendiri tidak akan pernah bosen menyambangi kawasan wisata Geopark Ciletuh.

Yardi yang baru pertama kali, sangat senang mengunjungi Geopark Ciletuh, bahkan sempat berkelakar, " Kalo nggak sekarang..kapan lagi."

Setelah berada di curug Cimarunjung hampir 1 jam, perjalanan kami lanajutnya ke target kedua, Puncak Darma, puncak legendaris yang menajdi ikon Geopark Ciletuh dengan pemandangan lautnya yang nampak indah dari atas bukit.

( Nantikan tulisan bagian kedua yang lebih asik cerita panjang gowes ke Geopark Ciletuh )




DAHSYATNYA TANJAKAN PUNCAK SEMPUR KARAWANG, BIKIN NAGIH ( Bag. I )

" File Dok.- Ngoper Pedal "  Mendengar nama Puncak Sempur dikalangan para pesepeda, membuat penasaran dan pingin mencoba untuk dat...