Kamis, 15 Desember 2022

NGGAK LENGKAP RASANYA BELUM GOWES KE GEOPARK CILETUH, SUKABUMI. Bag.3 ( Habis )

 

Sebelum kita menjelajah lebih jauh mengenai Ciletuh Geopark di Sukabumi, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa itu Geopark. Geopark atau yang dalam bahasa Indonesia bisa diterjemahkan sebagai taman bumi adalah sebuah wilayah yang difungsikan sebagai kawasan lindung dan digunakan untuk mengelola warisan geologi secara berkelanjutan.

" File Dok.- Ngoper Pedal "

Lalu, apa yang dilindungi di dalam kawasan geopark ini? Terdapat beberapa aspek yang dilindungi dalam kawasan geopark meliputi sisi geologi, sisi hayati, hingga sisi kultural. Pembentukan Geopark seperti Geopark Ciletuh Sukabumi memiliki tiga tujuan yakni sebagai wilayah konservasi, edukasi, serta sebagai bentuk promosi wilayah melalui kegiatan geo-tourism.

Ngoper Pedal, sebuah komunitas pesepeda yang memang akrab menyambangi lokasi lokasi atau jalur gowes yang bersinggungan langsung dengan alam. Tak salah kalo Ngoper Pedal adalah singkatan dari Nggowes Persahabatan ke Pedalaman dan Blusukan, dengan arti yang luas, bahwa Komunitas Sepeda Ngoper Pedal ini banyak bermain atau gowes ( kata umum bersepeda ) ke daerah dengan pemandangan alam yang indah indah, baik pegunungan, persawahan, perkebunan dan lain laindengan nuansa identik alam nan hijau.

" File Dok. Ngoper Pedal"

Kawasan wisata Geopark Ciletuh di ujung selatan, 160 Km kurang lebih dari Jakarta, menjadi tujuan gowes. Selama 3 hari 2 malam, Ngoper Pedal berada di kawasan Geopark Ciletuh. 

Hari Sabtu, 10 Desember 2022, kegiatan gowes diawali dengan blusukan ke desa Ciemas, Girimukti, Curug Cimarunjung, dan   Kawasan Pantai Geopark Ciletuh. 

Giliran Minggu, 11 Desember 2022, menjelang kembali ke Jakarta, kesempatan dengan waktu yang tersisa tidak disia siakan. Tracking menjadi alternatif untuk melengkapi perjalanan gowes ke Geoaprk Ciletuh.  Dua Curg dengan keindahannya masing masing disambangi.

Tersisa 6 orang karena Muis dan Alam, serta Fathur lemabli ke Jakarta terlebih dahulu. Bunda Omi dan Bunda Sari sendiri, sidah 2 kali datangke Geopark Ciletuh, dan memilih untuk gowes ke HUtan Mangrove disisi selatan.

Akhirnya tersisa 7 orang yang ikut tracking, saya, Yunita, Yuns, Aesyah, Jack, Yardi,dan Adin.

" File Dok. Ngoper Pedal "

Start dari penginapan, kemudian mengarah ke Curug Sodong yangberjarak kurang lebih 1 km. Deru air Curug Sodong sendiri sebenarnya sudah terdengar dari penginapan.  Tibalah kami di Curug Sodong, keindahan alam nampak sekali dari jarak 100 meter, dengan latar belakang tebing dan sedbuah Curug diatas tebing, sangat mempesona sekali.

Kesempatan yang selalu tak boleh dilewatkan adalah berfoto ria, hampir semua rekan rekan melakukan foto baik dengan HP masing masing atau foto bersama yang dibantu oleh Pemandu wisata lokal, Bambang dan Subhan. Saya sendiri yang sudah dua kali ke Curug Sodong, juga membantu mengambilkan foto buat yang lain. Kekaguman akan keindahan Curug Sodong diungkapkan oleh Yunita dan Yardi,

" Pokoknya nggak rugi dan nggak nyesel jauh jauh dari Jakarta kesini, walau terjebak macet berjam jam.." ungkap Yunita. 

Senada dengan Yardi yanag juga baru pertama ke Ciletuh. " Curugnya keren dan benar benar bagus dengan air yang deras,,,pokoknya kereen  nggak rugi..ke sini.." 

Ungkapan rasa senang bisa menyambangi tempat indah adalah keharusan, bahkan Yardi berencana mengajak keluarganya saat berlibur untuki datang ke Curug Sodong.

Nampak Adin, yang memang dikenal pendiam sedang asik memvideokan situasi Curug Sodong dengan HPnya.






Hampir satu jam bercengkarama dengan keindahan Curug Sodong, perjalana kami lanjutkan menuju Curug Cikanteh. Curug yang terletak ditebing bukit berada kurang lebih 1-2 km dari Curug Sodong, dan harus ditempuh melalui jalan terjal dan pinggiran sungai yang berbatu.

Curug Cikanteh sendiri lebih bagus dan menakjubkan sekali karena ketinggiannya mencapai antara 60-70 m, suara deru airpun semakin keras dengan kondisi debit yang tinggi saat musim hujan.

Setelah berjalan menyusuri hutan kecil dan pinggiran sungai, sampailah kami di Curug Cikanteh.

Kebahagaian rekan rekan makin menjadi lantaran melihat Curug Cikanteh yang bener bener menakjubkan. 

Jelas tidak akan dilewatkan begitu saja untuk mengabadikan keindahan alam Geopark Ciletuh ini. Foto sendiri dan bersama menjadi hal yang wajib.

" File Dok.- Ngoper Pedal "

Jack yang awalnya tidak ingin ikut tracking, saat sampai di Curug Cikanteh, sangat begitu antusias, bahkan berusaha mendekat di bawah Curug Cikanteh dengan debit airnya yang deras.

" Ini memang kereen, kapan lagi bisa begini ditempat yang indah seperti ini.." seloroh Jack dengan logat Bataknya yang kental.


Tak terasa hampir satu jam kami berada di Curug Cikanteh, target harus kembali ke penginapan untuk persiapan pulang jam 11 sudah dekat.

Kamipun segera turun dan kembali ke penginapan, dengan menyusuri jalan yang sama. sebuah jembatan bambu untuk menyebrangi sungai juga takl luput dijadikan obyek untuk berfoto ria.

Hampir tidak ada yang dilewatkan saat berada di Curug Cikanteh dan menyusuri jalan tepi sungainya.

Keterbatasan waktu, memaksa kami harus kemabli ke Jakarta, tentu tidak puas kalo hanya beberapa obyek saja yang disambangi. Rencana mendatang kami akan hadir dan datang kembali ditempat yang lain yang lebh asik dan lebih indah. Geopark Ciletuh, menyimpan keindahan dan pesona alam yang masih asli.

" File Dok. Ngoper Pedal "

Tak salah buat rekan rtekan khususnya para goweser untuk datang ke Geoaprk Ciletuh, pastinya nggak nyesel. 

Tepat jam 11.30 kami meninggalkan lokasi penginapan dan kembali ke Jakarta. 

Spot foto sepanjang perjalanan kembali ke Jakarta sejak lepas Puncak Darma menuju pertigaan Pelabuah Ratu, tidak sempat kami manfaatkan, karena kami mengejar waktu untuk menghindari kemacaetan di jalan Tol Bogor - Jakarta. 

( Selesai )





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DAHSYATNYA TANJAKAN PUNCAK SEMPUR KARAWANG, BIKIN NAGIH ( Bag. I )

" File Dok.- Ngoper Pedal "  Mendengar nama Puncak Sempur dikalangan para pesepeda, membuat penasaran dan pingin mencoba untuk dat...