Selasa, 12 Oktober 2021

CERITA KEDUA GOWES KE KULAH DUA LANJUT KEBUN JATI PANCAWATI DAN KOPI DAONG

 Lelah dan capai saat gowes biasa akan hilang sendiri karena rasa gembira dan bahagia ketika kita sampai di tujuan. Membayangkan lokasi Kebun Jati Pancawati yang berada di puncak bukit, justru akan membuat lelah dan rasa berat hati untuk gowes kesana.

" Om Fau di tanjakan Pancawati - dok.-file Ngoper Pedal "


Namun dengan semangat dan rasa untuk mencintai anugerah Nya, melihat pemandangan alam yang indah serta sensasi saat gowes nanjak membuat rasa malas jadi hilang.

Setelah istirahat dan sholat dhuhur, kami bertiga melanjutkan perjalanan menuju ke Kebun Jati Pancawati. Kebun Jati Pancawati adalah lokasi wisata yang berada di Bukit Pancawati, Kec. Caringin, Kab. Bogor.

Lokasi yang cocok buat rekreasi keluarga, dan para goweser yang hobby nanjak nanjak. Tanjakan kira kira panjang 1-2 Km dengan kemiringan 30-35 derajat akan menguji mental para goweser.

" Om Fathur nanjak di Pancawati.Dok-file Ngoper Pedal "

Bagi Om Fauzan yang memang hobby nanjak, tentunya tanjakan bukan hal yang asing lagi. Namun bagi saya dan Om Fathur...rasa tanjakan itu ..wwooooww

.
Kira kira jam 12.30, kami bertiga siap dan start untuk memulai tanjakan Kebun Jati Pancawati, jalan coran diawali dengan tanjakan pendek namun lumayan, saya jalan duluan sekaligus siap untuk merekam Om Fauzan dan Om Fathur. Tanjakan pertama pendek namun kemiringan hampir 35-40 derajat langsung menguras tenaga. Sambil istirahat atur nafas sekaligus mengabadikan momen nanjak om Fathur dan Om Fauzan.

Usia saya dan om Fauzan yang hampir sama, terpaut jauh dengan usia Om Fathur yang masih kepala 3, namun berbekal pengalaman dan kebiasaan menanjak, kami pun bisa mengatasi tanjakan itu, walau dengan tertatih tatih.

" Kebun Jati Pancawati, Dok.file- Ngoper Pedal "
Akhirnya setelah berjuangan menaklukan tanjakan Kebun Jati Pancawati, kurang lebih 2 km, kamipun sampailah di lokasi Kebun Jati Pancawati. Rasa lelah dan ngos ngosan terbayar lunas dengan menikmati keindahan panorama Gunung Salak dan Kota Bogor dari atas Bukit Pancawati.

Kami bertiga sengaja menjadikan Kebun Jati Pancawati untuk istirahat dan makan siang, sambil santai di Resto yang berada di ketinggian kurang lebih 1200 MDPL. Sambil menikmati lagu lagu yang dinyanyikan pemusik yang dihadirkan untuk menghibur para penunjung Resto Kebun Jati, kami ngobrol ringan untuk membahas route selanjutnya saat akan pulang. Dua tujuan masih bakal kita jajah, Kopi Daong dan Lingkung Gunung.

Tak Kalah serunya, ketika Om Fathur yang memang biasa nyanyi, begitu ditawarin nyanyi, om Fathur langsung berdiri dan ambil mic untuk nyanyi.  Dengan suaranya yang khas, om Fathur ikut menghibur pengunjung Kebun Jati Pancawati.Tercatat lima kagu dinyanyikan om Fathur, salah satunya adalah lagu hits Bon Jovi, Always.

Hampir satu jam, kami bertiga berada di Resto Kebun Jati Pancawati.

" Kebun Jati Pancawati "
Tepat jam 13.45, kami putuskan untuk turun dan tentunya kesempatan langka untuk berfoto ria, tidak kami lewatkan. Panorama dan keindahan Kebun Jati yang berdiri tegak dan lurus menjadi background foto.

Selesai berfoto ria, kamipun melanjutkan perjalanan turun menuju Kopi Daong, yang masih berada di Kecamatan Caringin. Jalan turun menjadi bonus kami, dari Kebun Jati Pancawati sampai dengan pertigaan Cikereteg menuju Kopi Daong hampir turun sepanjang 3-4 Km, namun menjelang pertigaan, kami dihadang tanjakan pendek berjarak 200 m. 


Saat terengah engah di pertigaan Cikereteg menuju Kopi Daong dan Lingkung Gunung, bertemulah kami dengan rombongan Om Bambang dan Om Amril, dari Mapstrack, yang kebetulan juga mau ke Lingkung Gunung. Bergabunglah kami bersama kawan kawan Mapstrack lanjut menuju ke Kopi Daong dan Lingkung Gunung.

" Resto Kopi Daong "
Rombogan goweser Mapstrack yang kebetulan juga berencana mau gowes bareng ke Suroloyo, Bukit Menoreh Magelang, berjumlah 7 orang dengan 1 wanita ( Tante Nay ).

Kembali menikmati tanjakan panjang menuju ke Kopi Daong, siang itu pengunjung menuju ke Kopi Daong terlihat padat, parkiran mobil penuh dan antrian panjang sempat menghambat kami yang gowes.

Tujuan ketiga Kopi Daong akhirnya kami capai, melihat kondisi Resto Kopi Daong yang penuh pengunjung, kami putusan untuk tidak masuk  dan sekedar berfoto ria saja didepan resto.

Kopi Daong yang juga merupakan lokasi wisata keluarga, lokasi yang sebenarnya juga tidak jauh dari lokasi wisata yang lain, dengan suasana yang berbeda dibandingkan Kebun Jati Pancawati, menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung.

( Bersambung...)

Senin, 11 Oktober 2021

CERITA GOWES PAKET HEMAT KE KULAH 2, KEBON JATI PANCAWATI, KOPI DAONG DAN LINGKUNG GUNUNG

Cerita Pertama...

Cerita soal gowes tidak akan pernah habis,  dan selalu berujung pada keseruan, asik, ngos ngosan dan lemes, namun penuh sensasi.

Jangan pernah membayangkan saat kita gowes, dengan sekaligus ke beberapa tujuan dan kondisi jalan yang serba menanjak. Sebutan Paket Hemat sengaja saya tulis untuk menyngkat dan memberi istilah saja.

Sabtu, 9 oktober 2021, Imam ( Penulis), Om Fauzan dan Om Fathur, gowes bareng dengan tujuan Kulah 2. Cibedug, Bogor. Merujuk hasil gogling, Kulah Dua berada disebuah Bukit yang sebagian menyebut Bukit Soeharto, berada di Wilayah Tapos, Cibedug, Ciawi, Bogor.

" Dok,File - Ngoper Pedal "

Sehari sebelumnya, karena memang kita belum pernah, saya dan om Fauzan diskusi ringan soal jalur gowes, antara lewat Camp Hulu Cai, Cibedug, atau langsung lewat Cikereteg

Akhirnya kita putuskan start dari Universitas Juanda, yang terletak setelah pintu Tol Ciawi, tepat jam 07.00, kami bertiga start menyusuri jalan raya Puncak dan berbelok ke arah kanan pertigaan menuju Tapos, menyusuri jalan Veteran III, dan mengarah ke Camp Hulu Cai REsort.

Selepas Camp Hulu Cai, kita dihadang tanjakan panjang sepanjang perkampungan, dan berakhir di kebun jati yang sangat indah diujung Kampung Cibedug. Sempat mengambil foto di sepanjang kebun jati, sambil istirahat, ternyata kita cek jarak baru 8 KM, namun rasa nafas sudah tersenggal.

Perjalanan menuju Kulah Dua pun dilanjutkan, tanjakan tinggi terlihat dari bawah lurus, makadam dan tanah. hanya sesekali penduduk lewat membawa empan ternak. Masih didaerah Cibedug, tanjakan yang mirip tanjakan ngehek di Cisarua, Taman Safari, saya perkirakan sepanjang 2 Km, dengan semangat dan sesekali bercanda kami bertiga gowes sembari ngobrol menikmati tanjakan Cibedug. Ujung tanjakan ternyata ada batas pos Jaga Belakang peternakan Sapi Tapos. 

" Dok.File- Ngoper Pedal "

Kami ngobrol sebentar dengan penjaga Pos 2 , menanyakan posisi Kulah Dua. Info yang didapat Kulah Dua masih kurang lebih 5 Km berada di bukit kedua. Melewati padang rumput dengan jalan makdam batu sebesar dua genggaman, kami lanjut perjalanan menuju bukit pertama, hutan jati dan alang alang, sebagian tanaman Kol. 

Sampai diujung Bukit, rupanya Kulah Dua belum juga ketemu. 

Istirahat kembali di pinggiran Kebun Jati, kami papasan dengan anak anak usia baya, mereka habis dari Kulah Dua. Kami tanyakan dan mereka memberikan informasi, kalo Kulah Dua udah deket, tinggal 2 Km lagi, Kamipun semangat, mendengar informasi sudah deket. Namun kaget saat dijelaskan sama anak - anak, bahwa ternyata Kulah Dua bukan Bukit sepeerti yang kami duga. Kulah Dua adalah kolam penampungan air dari sumber air Gunung Gede yang jumlahnya ada dua buah.

Kulah, bahasa Sunda, yang dalam bahasa Indonesia adalah Kolam. Kamipun bertiga terbahak bahak, karena tidak tau sebelumnya, kalo Kulah Dua adalah dua buah kolam. Bukan Bukit atau Gunung dengan tanjakan yang aduhai. Rupanya tanjakan itu justru sudah kita lalui saat berangkat. Sedangkan  Kulah Dua berada diatas namun dataran, yang kanan kirinya adalah padang rumput.

" Dok.file- Ngoper Pedal "

Kurang lebih jam 11an, sampaelah kami di Kulah Dua, setelah sebelumnya sempat berfoto di padaang rumput Cibedug. 

Air asli pegunungan yang mengalir dingin dan bening, ditampung dalam Bak berukuran kurang lebih 7 m x  10 m, sebanyak dua kolam. Konon, air nya bisa langsung diminum, dan sebagian meyakini bisa menyembuhkan beberapa macam penyakit dalam tubuh kita.

Kurang lebih 30 menit, setelah cuci muka di Kulah Dua, kami diskusi untuk melanjutkan perjalanan gowes barengnya. Kebiasan kami, memang gowes bisa pulang sampai sore. 

Akhirnya kami putuskan untuk sekalian menjelajah ke beberapa tempat di sekitar Caringin dan Tapos, tujuan selanjutnya adalah Kebun Jati Pancawati, yang berada di Puncak Pancawati.

Turun Kulah Dua lewat jalur aspal milik peternakan  Tapos, kami sempat ragu, karena harus melalui Pos Utama Peternakan Tapos. Komplek Peternakan yang sebenarnya adalah area terbatas, tidak bisa asal lewat bagi yang tidak berkepentingan. Dengan modal nekad dan niat baik berolah raga, kami nekad lewat pos Utama Peternakan Tapos.

Alhamdulillah, melewati Pos Utama, dengan gaya sok pilon dan bodoh, kami bilang kalo salah jalan, dan Petugas Jagapun membiarkan kami lewat menerobos Pintu Utama.

" Dok.File-Ngoper Pedal "

Melewat gerbang utama Peternakan Tapos, kami ambil arah menuju ke arah Kebun Jati Pncawati. Menyusuri hutan pinus yang rindang dan adem, kamipun manfaatkan untuk foto sejenak. Tepat jam 11.30, kembali kami istirahat sejenak karena minuman habis. Di sebuah warung kecil kami 10 menit Istirahat untuk ambil nafas dan siap siap menikmati tanjakan ke Kebun Jati Pancawati.

Setelah istirahat, kami lanjutkan gowes menuju ke Kebun Jati Pancawati, jalan aspal mulus, namun menanjak menjadi santapan menjelang makan siang.

Tepat jam 12, kami sampailah di pertigaan jalan menuju ke Bukit Pancawati. Istirahat kembali sekalian sholat dhuhur, untuk persiapan menikmati tanjakan Pancawati . ( Bersambung..)

DAHSYATNYA TANJAKAN PUNCAK SEMPUR KARAWANG, BIKIN NAGIH ( Bag. I )

" File Dok.- Ngoper Pedal "  Mendengar nama Puncak Sempur dikalangan para pesepeda, membuat penasaran dan pingin mencoba untuk dat...