Lelah dan capai saat gowes biasa akan hilang sendiri karena rasa gembira dan bahagia ketika kita sampai di tujuan. Membayangkan lokasi Kebun Jati Pancawati yang berada di puncak bukit, justru akan membuat lelah dan rasa berat hati untuk gowes kesana.
" Om Fau di tanjakan Pancawati - dok.-file Ngoper Pedal " |
Namun dengan semangat dan rasa untuk mencintai anugerah Nya, melihat pemandangan alam yang indah serta sensasi saat gowes nanjak membuat rasa malas jadi hilang.
Setelah istirahat dan sholat dhuhur, kami bertiga melanjutkan perjalanan menuju ke Kebun Jati Pancawati. Kebun Jati Pancawati adalah lokasi wisata yang berada di Bukit Pancawati, Kec. Caringin, Kab. Bogor.
Lokasi yang cocok buat rekreasi keluarga, dan para goweser yang hobby nanjak nanjak. Tanjakan kira kira panjang 1-2 Km dengan kemiringan 30-35 derajat akan menguji mental para goweser.
" Om Fathur nanjak di Pancawati.Dok-file Ngoper Pedal " |
Bagi Om Fauzan yang memang hobby nanjak, tentunya tanjakan bukan hal yang asing lagi. Namun bagi saya dan Om Fathur...rasa tanjakan itu ..wwooooww
.
Kira kira jam 12.30, kami bertiga siap dan start untuk memulai tanjakan Kebun Jati Pancawati, jalan coran diawali dengan tanjakan pendek namun lumayan, saya jalan duluan sekaligus siap untuk merekam Om Fauzan dan Om Fathur. Tanjakan pertama pendek namun kemiringan hampir 35-40 derajat langsung menguras tenaga. Sambil istirahat atur nafas sekaligus mengabadikan momen nanjak om Fathur dan Om Fauzan.
Usia saya dan om Fauzan yang hampir sama, terpaut jauh dengan usia Om Fathur yang masih kepala 3, namun berbekal pengalaman dan kebiasaan menanjak, kami pun bisa mengatasi tanjakan itu, walau dengan tertatih tatih.
" Kebun Jati Pancawati, Dok.file- Ngoper Pedal " |
Kami bertiga sengaja menjadikan Kebun Jati Pancawati untuk istirahat dan makan siang, sambil santai di Resto yang berada di ketinggian kurang lebih 1200 MDPL. Sambil menikmati lagu lagu yang dinyanyikan pemusik yang dihadirkan untuk menghibur para penunjung Resto Kebun Jati, kami ngobrol ringan untuk membahas route selanjutnya saat akan pulang. Dua tujuan masih bakal kita jajah, Kopi Daong dan Lingkung Gunung.
Tak Kalah serunya, ketika Om Fathur yang memang biasa nyanyi, begitu ditawarin nyanyi, om Fathur langsung berdiri dan ambil mic untuk nyanyi. Dengan suaranya yang khas, om Fathur ikut menghibur pengunjung Kebun Jati Pancawati.Tercatat lima kagu dinyanyikan om Fathur, salah satunya adalah lagu hits Bon Jovi, Always.
Hampir satu jam, kami bertiga berada di Resto Kebun Jati Pancawati.
" Kebun Jati Pancawati " |
Selesai berfoto ria, kamipun melanjutkan perjalanan turun menuju Kopi Daong, yang masih berada di Kecamatan Caringin. Jalan turun menjadi bonus kami, dari Kebun Jati Pancawati sampai dengan pertigaan Cikereteg menuju Kopi Daong hampir turun sepanjang 3-4 Km, namun menjelang pertigaan, kami dihadang tanjakan pendek berjarak 200 m.
Saat terengah engah di pertigaan Cikereteg menuju Kopi Daong dan Lingkung Gunung, bertemulah kami dengan rombongan Om Bambang dan Om Amril, dari Mapstrack, yang kebetulan juga mau ke Lingkung Gunung. Bergabunglah kami bersama kawan kawan Mapstrack lanjut menuju ke Kopi Daong dan Lingkung Gunung.
" Resto Kopi Daong " |
Kembali menikmati tanjakan panjang menuju ke Kopi Daong, siang itu pengunjung menuju ke Kopi Daong terlihat padat, parkiran mobil penuh dan antrian panjang sempat menghambat kami yang gowes.
Tujuan ketiga Kopi Daong akhirnya kami capai, melihat kondisi Resto Kopi Daong yang penuh pengunjung, kami putusan untuk tidak masuk dan sekedar berfoto ria saja didepan resto.
Kopi Daong yang juga merupakan lokasi wisata keluarga, lokasi yang sebenarnya juga tidak jauh dari lokasi wisata yang lain, dengan suasana yang berbeda dibandingkan Kebun Jati Pancawati, menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung.
( Bersambung...)