Jumat, 28 Januari 2022

CERITA PENDEK PERJALANAN GOWES KE BADUY DALAM ACARA " GOWEL SABA BADUY 2022 "

 Kadang sulit saya bayangkan, berapa jauh jarak Bogor ke Baduy, yang berada di wilayah Kabupaten Lebak, Jawa Barat. Perjalanan panjang naik turun Bukit panas menyengat, bahkan  diawali dengan hujan deras mengguyur.

Pagi buta  telah terbangun dari tidur, bergegas menyiapkan perlengkapan untuk gowes Saba Baduy 2022. Sepedapun telah siap, segera melincur ke titik start yang berada di Kawasan perbelanjaan Lotte Mart, Bogor.
" Dok.-file Ngoper Pedal "

Sampai dititik start, telah berkumpul ratus pesepeda atau goweser yang ikut acara " Gowel Saba Baduy 2022 ". Sepeda diturunkan, pemanasan ringan juga saya lakukan.

Teman satu komunitas yang juga siap bergabung adalah Om John dan Om Adin, keduanya juga telah siap.

Rupanya Om John, telah jalan duluan, sedang saya dan Om Adin masih bersiap untuk start di kloter ke enam.

Route awal menyusuri Jl. Cibungbulan menuju arah Ciampea, tanjakan tipis dengan aspal kelas jalan nasional, sangat enak buat gowes. Lalu lintas yang belum terlalu padat juga tidak terlalu mengganggu. Kecepatan sepeda yang terpantau 20 KPJ,. membuat keringat mulai mengucur. Tanjakan rinagn mulai terasa ketika lepas daerah Ciampea menuju Luewiliang.

" Dok.-file Ngoper Pedal "

Selepas Lewuliang, melintas jalan Leuwisadeng, yang juga halus dan mulus bak kaki gadis molek, kecepatan  masih stabil berkiar 20 KPJ, namun tiba tiba hujan turun lumayan deras, menjelang masuk wilayah Cigudeg arah Jasinga.

Saya dan Om Adin terpaksa istirahat, sebelum memutuskan melanjutkan perjalana.

Beberapa saat saya dan Om Adin, memutuskan untuk tetap melanjutkan perjalanan. Om Adin memakai jas hujan, sedang saya nggak pakai, gerah rasanya gowes pakai jas hujan.
Tak lama menjelang tanjakan panajang Cigudeg, hujan reda. Karena belum sarapan pagi, saya dan om Adin memutuskan untuk sarapan. Beberapa goweser, rupanya banyak yang belum sarapan, salah satunya adalah goweser yang cukup senior, berusia 82 tahun. Kong Karna, biasa disapa, namanya sendiri adalah Sukarna, goweser asal Depok yang saban hari gowes, Saya sempat ngobrol dan makan bareng. Kong Karna yang kebetulan ikut tapi tidak resmi, atau biasa kawan kawan gowesr menyebut "ROMLI" ROMbongan LIar.

Berselang berberapa menit, muncuyl goweser yang akrab dipanggil Om Cas, ( Casmita) dan Mbah Darmo. Petualang petualang gowes selalu hadir di setiap acara gowes di seputaran Bogor.

" dok.file  Ngoper Pedal"

Kurang lebih 15 menit saya sarapan dan ngobrol dengan Kong Karna, Om Cas dan Mbah Darmo, perjalanan pun dilanjutkan. Tanjakan Cigudeg dengan kemiring 25-30 derajat menjadi tanjakan pertama yang harus dilalui.

Selesai tanjakan Cigudeg, bonus turunan kita dapatkan, sampai pasar Jasinga, jalan lumayan menurun, kesempatan mengejar speed dengan 30+ KPJ. 

Kembali rolling jalan kita hadapi,jalan Jasinga menuju Cipanas yang panjang naik turun ditambah mulai terik setelah hujan reda, menambah nikmat dan makin sensasi. Jalan yang benar benar halus walaunpun naik turun sampe menjelang perbatasan Jawa Barat - Banten.

Kesempatan yang tidak disiakan adalah mengambil gambar di sekitar perkebunan sawit yang membenatang dari Jasinga samapai dengan batas kota.

Batas Propinsi  menuju Rangkasbitung, adalah pitstop pertama, setelah istirahat 5 menit dan lapor panitya, saya dan om Adin melanjutkan perjalanaan menuju ke Cipanas, melalui jalan baru. Om JOhn sendiri, yang sejak awal sudah lepas, tidak sempat ditemui, menurut informasi, sudah landing duluan kurang lebih selisih  satu jam dengan saya.

Jalan baru menuju Cipanas, yang dibuat dari coran membentang panjang dan terik yang menyengat, tepat jam setengah dua belas, saya memasuki pertigaan Cipanas. Terik makin menyengat, mendakati Pasar Muncang yang nanjak tajam, menjadi tanjakan panjang kedua setalah Jasinga.

" Dok.-file Ngoper Pedal "

Masih berada di wilayah Muncang, saya dan Om Adin memutus untuk istirahat untuk makan siang, warung makan yang dicari sepanjang perkebunan sawit Muncang, rupanya  tidak ditemukan, karena saya masih kenyang, Om Adin terpaksa makan indomie rebus.

Kurang lebih 20 menit istirahat, makan saya dan Om Adin langsung cus., melanjutkan perjalanan. Menyusuri kanan kiri perkebunan sawit yang lumayan sepi, kembali dihadang tanjakan panjang menuju Desa Ciminyak, yang masih masuk Kec. Muncang.

Jarak yang sudah tidak terlu jauh menurut data strava tinggal 14 Km menuju Kec. Ciboleger. 

Nafas tua yang mulai tersengal rupanya memaksa harus mengayuh pelan - pelan. Tanjakan panjang ditengah terik matahatri jam satu siang memaksa saya dan Om Adin mulai mengurangi ritme gowes, kecepatan pun mulai turun dari 15 KPJ ke 10 KPJ.

Setelah terseok seok, di Ciminyak, akhirnya saya dan Om Adin bisa melewati dan kembali mendapat bonus, turuna plus rimbunnya Hutan Karet Ciminyak  Pertigaan Ciminyak dan Desa Sukasari menjadi pitstop kedua. Setelah scan barcode melaporkan posisi, saya dan Om Adin, lanjut menuju  arah Desa Cisimeut. Tercatat jarak kurang 9 KM, menuju ke Ciboleger.

" Dok.File Ngoper Pedal "
Rupanya neraka perjalanan gowes Saba Baduy 2022, belum berakhir, memasuki desa Cisimeut inilah ujian berat harus dilalui, Terik matahari yang makin menyengat, dan perkampungan yang gersang menjadi ajang uji kekuatan. Setelah menikmati perjalanan panjang sejauh 70 KM, rupanya jarak 9-10 Km adalah penutupan yang sangat menyakitkan. 

Terlihat beberapa goweser mulai kecapaian dan istirahat di sepanjang jalan yang dilalui.

Sedikit ada hal yang kurang pas, menurut saya, ada beberapa goweser yang terlihat menggunakan mobil bak terbuka turun dari mobil loading dan bersiap siap untuk gowes, padahal mereka juga menggunakan atribut acara. Disinilah saya melihat kurang tegasnya panitya memilah atau membuat aturan yang membedakan cara gowes. Goweser yang mengambil jarak pendek dan goweser yang benar benar digowes langsung dari titik start tanpa loading.

Tentunya hal ini kedepan harus dijadikan pelajaran buat siapapun yang mengadakan acara gowes. Termasuk juga memisahkan jenis sepeda yang dipakai.

Terlepas itu semua, ini adalah bagian dari seni bersepeda, tetap semua akan merasakan kegembiraan, kebahagian dan asiknya bersepeda jarak jauh ramai ramai.

Kembali ke Muncang, 

" Dok.-file Ngoper Pedal "

Menyusuri jalan Cisimeut menuju arak Leuwidamar, sensasi nanjak makin terasa dan mengasikkan. Mengurangi beban dan nafas tersengal, helm mulai dibuka bahkan jerseypun saya buka.

Sempat terlontar ucapan dari Om Adin, " Helm dibuka...Baju dibuka..Kepala udah ngebull..ealah..tanajakan kagak habis habiss.."

Sambil gowes pelan dan pasti, saya sempat memantau keberadaan Om John. Rupanya Om John sudah sampai duluan di Ciboleger. Menurut informasi Om John mencapai finish, jam duaan lebih.

Tanjakan panjang dan dengan kemiringan kira kira 25-30, banyak ditemukan menjelang Ciboleger, bahkan menjelang memasuki Ciboleger, tanjakan hampir sejauh 2-3 km. 

Target COT ( Cut Off Time )  buat saya sendiri adalah 10 Jam, nggowes santai..pepotoan dan hepi, rupanya terpenuhi, kurang lebih jam  15.40, saya mencapai finish di Ciboleger.

Bagi saya kedatangan ke Ciboleger hadir dalam Saba Baduy 2022, adalah untuk bersepeda sekaligus berwisata ke perkampungan Baduy luar.

Maka setelah acara gowes selesai, saya bersama om Adin, sengaja meluangkan waktu untuk menikmati keasrian kampung Baduy di Kab. Lebak ini. Dari rumah saya bawa tenda untuk istirahat atau camping di camping ground YASMUI di jalan raya Ciboleger.

" Dok-file Ngoper Pedal "
Pagi di hari minggu, waktu yang tepat untuk jalan jalan ke kampung Baduy luar. Kesempatan langka ini saya manfaatkan sebaik baiknya untuk menikmati keindahan alam pegunungan dan keanekaragaman budaya yang unik di Baduy Luar, rasa lelah dan capek menapaki jalan bebatuan di kampung Baduy luar, seolah tak terasa. 

Dimulai dari Kadu Ketug 1, Kadu Ketug 2, Kadu Ketug 3, Balingbing, Marengo, dan Gajeboh


Tak luput adalah jembatan Bambu yang menjadi ikon Baduy Luar di desa Gajeboh, tentunya berfoto ria di jembatan Bambu juga menjadi hal yang tidak terlewatkan.

Walhasil, gowes Saba Baduy, mendapatkan beberapa hikmah bersepeda, diantaranya, nambah temen, nambah wawasan, nambah sehat.

Terakhir buat kawan kawan goweser, yang belum pernah gowes ke Baduy, nggak ada salahnya gowes ke Baduy, dijamin ketagihan.



DAHSYATNYA TANJAKAN PUNCAK SEMPUR KARAWANG, BIKIN NAGIH ( Bag. I )

" File Dok.- Ngoper Pedal "  Mendengar nama Puncak Sempur dikalangan para pesepeda, membuat penasaran dan pingin mencoba untuk dat...