Senin, 23 Mei 2022

SPEKTAKULER GOWES BARENG HALAL BIHALAL 11 KOMUNITAS DI RUMPIN, BOGOR BARAT

 Mengenal Warung Nasi Uduk Bu Jumri tidaklah sulit, cukup googling dengan kata kunci Nasi Uduk

" Googling Warung Bu Jumri "


Bu Jumri, google maps akan menampilkan. Sebuah warung yang sangat sederhana terletak di Jl. Maloko, Cicangkal, Rumpin, masuk wilayah Bogor Barat, akan muncul di google maps.

Sabtu, 21 Mei 2022, bukanlah hal yang istimewa, namun hari itu rupanya telah menjadi saksi keramaian acara gowes bareng Halal Bihalal 11 Komunitas yang berasal dari sekitar Ciganjur, Jagakarsa dan beberapa undangan lain. Sepuluh diantaranya adalah Ngoper Pedal, Sahabat Portugal, Real Rider, ACC, Genjot Jagakarsa, Crank Ladies, Kampung Sawah, Enduro, Portugal, Kagebeh, SSBC.


Acara gowes bareng yang diinisiasi oleh  Imam Ente ( Ngoper Pedal ) dan Zulkifli ( Sahabat Portugal ), serta dukungan dari MTB Routes Indonesia, ( Anto cs ), mendapat dukungan dari sponsor Utama Rodalink, dan beberapa sponsor pendukung, SRAM, Avant Bike, Extra JOss, Si Bageur Factory.

Parkiran Warung Nasi Uduk Bu Jumri sejak jam 06.00 sudah mulai penuh mobil dari peserta gowes, baik mobil pribadi dan mobil pick up angkutan sepeda. 

" Komunitas Ngoper Pedal - Jakarta Selatan "
Namun ada beberapa peserta juga yang hadir dengan cara digowes langsung dari Ciganjur. Bahkan Om Fau, panggilan akrab Om Fauzan dari Kagebeh Kranggan, Bekasi, digowes langsung dari rumahnya yang berada di bilangan Kranggan Permai, Bekasi.  

Daya tarik makanan khas dan minuman Jahe Lemon yang terkenal membuat para goweser penasaran untuk mencoba minuman hangat itu.

Tepat jam 08.30 gowes bareng dimulai, dibuka dengan doa dan pengarahan dari tim marshall, goweser kemudian memulai perjalanan menyusuri track pohon bambu sekitar Cicangkal menuju ke kebun karet sukasari. Target gowes berjarak 20 Km menyusuri wilayah Sukasari dengan track ringan XC road, blusukan  istilah umum atau biasa disebut Cross Country ( XC ).

| " Keindahan alam perkebunan Kelapa Rumpin "

Route gowes sendiri, adalah menyusuri perkebunan karet Cicangkal dan Sukasari, menuju ke Telaga " Angker " Sukasari. Telaga eks galian tambang batu yang kini menjelma menjadi sebuah telaga yang menyajikan keindahan alam, sering dijadikan tempat tujuan para goweer di sekitar Tangerang, dan Jakarta, bahkan Bogor atau Bekasi, tepatnya goweser Jabodetabek.

80 peserta goweser hadir memeriahkan acara, sepanjang perjalan diwilayah Cicangkal warga dibuat kaget, karena tidak seperti biasa, hanya beberapa goweser saja yang melintas di sekitar Cicangkal. Hari itu terlihat goweser banyak sekali melintas di kampung mereka.  Melibatkan 5 marshall utama dan 2 tambahan, untuk  menjaga agar barisan tetap utuh.

" Marshall MTB Routes Indonesia"

Lima Marshall Utama dari MTB Routes Indonesia, Anto, Ajeng, Haris, Deddy, dan Rony, dibantu youtuber Budi Gasruk.

Namun kondisi jalan yang kurang bagus ( becek ) akibat malam diguyur hujan, memaksa para goweser berjalan lambat dan cenderung antri. 

Track pertama memasuki kebun karet Cicangkal, jalan becek dan berlumpur, memaksa para goweser mendorong sepeda dan antrian menumpuk. Akibat pemumpukan, menyebabkan rombongan sempat terpecah dan terbagi menjadi dua bagian.

Selepas kebun karet Cicangkal, memasuki desa Sukasari, rombongan bisa kembali bersatu dan melakukan grouping menuju ke Pitstop Pertama di lapangan desa Sukasari.

Perjalanan menuju track benar benar terhambat karena jalur basah dan tanah melekat diban, ditambah ada beberapa peserta yang menggunakan ban kecil, yang akhirnya terpaksa harus didorong,

| " Jalur becek akibat hujan "

Suasana track yang asri dengan rerimbunan pohon karet serta hijaunya pohon singkong, menjadi spot untuk berfoto ria para peserta gowes halal bihalal. Bahkan beberapa goweser yang jatuh karena licinpun menjadi hiburan tersendiri.

" Gowes blusukan itu memang asik, suasana terasa sejuk dan damai, beda dengan gowes di jalan raya yang panas dan pengap,' ucap Rohana saat ditemui penulis.

Beberapa rekan Rohana, dari Sahabat Portugal juga membenarkan kondisi itu.

" Kalo gowes diaspal terus memang nggak enak, terasa pengap dan cepat lelah, apalagi kalo udara lagi panas.."

Penulis yang juga hadir sebagai goweser, juga merasakan beratnya track becek dan tanah lengket di ban. Istilah para goweser membuat ban seperti donat.

" Goweser Sahabat Portugal - Ciganjur "

Menghindari kondisi yang makin parah, karena beberapa goweser tidak mau melewati jalan lumpur, maka diputuskan, untuk memotong jalur bagi para goweser yang tidak mau bersusah payah di jalan lumpur. Dengan memotong jalan cor coran, maka menghemat waktu 10-20 menit, untuk menuju pitstop pertama.

Pitstop pertama adalah lapangan sepak bola Sukasari, peserta beristirahat selama 30 menit setelah melakukan perjalanan selama hampir 10 KM. Saat istirahat, kembali dimanfaatkan oleh para peserta untuk berswafoto dan foto bersama. Lapangan bola Desa Sukasari juga dijadikan lokasi pengambilan
gambar dokumentasi via drone. Rony, salah satu marshall sengaja mengabadikan acara gowes bareng ini dengan drone.

Setelah istirahat 30 menit, peserta kembali melanjutkan perjalanan ke tujuan awal yaitu Telaga "Angker" Sukasari. Jarak dari lapangan bola Sukasari ke telaga, kurang lebih 3 KM. 

" Telaga " angker " Sukasari  menjadi Ikon Unik "

Telaga "Angker " Sukasari, yang dijadikan tujuan utama, kembali dimanfaatkan oleh para goweser untuk berfoto ria, spot foto yang memang sejak awak dijadikan spot utama. Latar belakag bukit batu bekas galian tambang yang berada ditengah tengah telaga, konon mempunyai cerita mistis tersendiri. Ditambah adanya makam yang dikeramatkan oleh warga, menurut cerita, tanah disekitar makam, tidak bisa digali bahkan batunya keras sekali sehinggal escvator tidak mampu memecah batu itu. 

Mungkin disitulah mulai muncul istilah keramat, yang akhirnya menjadi istilah tempat yang angker. 

Di Telaga "Angker" ini, kembali para goweser mengbadikan gambar dan sebagian berswa foto. Kesempatan langka gowes bkusukan benar benar dimanfaatkan oleh sebagian goweser untuk mengambil gambarnya.

Seperti dikatakan Uci, panggilan akrab Sumiati sambil tertawa,' Kapan lagi bisa foto disini, kalo nggak sekarang, besok bisa jadi nggak kemari lagi." 

" Keceriaan Peserta Gowes Halal Bihalal "
Berbeda dengan beberapa goweser yang tergabung dengan nama Crank Ladies, beranggotakan empat orang, terlihat energik dan sangat kompak sekali. Moment foto di Telaga "Angker" Sukasari benar benar tidak dilewatkan..

Disini, kembali Cak Rony, pangggilan akrab Rony, kembali mengabadikan moment itu dengan drone, nampak dari drone keindahan alam Telaga Angker yang terlihat memang kekar dan kokoh, seolah congkak dan tetap berdiri megah diatas air.

Lepas dari tujuan utama Telaga "Angker"  Sukasari, peserta gowes kembali ke titik start yang berada di warung Nasi Uduk Bu Jumri.

Kali ini, jalur pulang berbeda dengan keberangkatan, beberapa peserta yang sepeda dengan ban kecil, diharuskan melewati jalan raya. Sedang peserta yang menggunakan ban besar diatas 195, melanjutkan perjalan pulang dengan memasuki perkebunan bambu Taman Sari.

" Suasana Asri Kebun Bambu "

Arah pulamg sengaja dicarikan jalur perkampungan yang sudah di pasang blok, hanya beberapa kampung saja masih jalan tanah namun  tidak becek, karena jalur perkampungan. 

Menjelang jam 13.30, peserta sudah memasuki lokasi finish yang berada di belakang Warung Bu Jumri, peserta gowes yang sudag finish langsung menikmati makan siang yang sudah disediakan. Menu tradisional, sayur asem, sambel, lalapan dengan lauk ayam goreng, tahu dan tempe seolah menjadi menu wajib. Nampak peserta makan dengan lahap. Rasa lelah hampir 20 KM gowes di jalan becek, membuat tenaga terkuras.Tak ketinggalan beberapa peserta memesan minman Jahe Lemon, minuman yang diyakin dapat membuat badan segar dan memulihkan stamina, menjadi minuman favorit di warung Bu Jumri./

Saat menikmati santap siang, rupanya ada hal yang mengagetkan, lima peserta ternyata salah jalan dan belum bisa kembali ke lokasi. Om Ajeng panggilan akrab Agus Awaludin selaku marshall utama, langsung melakukan penjemputan terhadap peserta yang tercecer dan salah jalan.

" Suasana santap siang menu sayur asem, dll. "
Setelah bisa ditemukan, rupanya peserta yang salah jalan, tersesat karena GPX yang dijadikan patokan tidak mendapatkan sinyal yang bagus, berakibat berubah arah.


Acara halal bihalal sederhana yang diadakan di Warung Bu Jumri Cicangkal, dilaksanakan secara sederhana. Selesai makan siang, acara ditutup dengan pembagian doorprize dari sponsor utama, berupa voucher belanja masing masing senilai Rp. 100.000,-.

Peserta yang mendapatkan doorprize voucher belanja Rodalink, langsung memanfaatkan vouchernya untuk belanja di mobile outlet yang hadir di lokasi.

" Memanfaatkan Belanja di mobile outlet Rodalink "

" Lumayan beli sarung tangan sepeda dengan potongan voucher " ungkap Susi, peserta gowes dari Bintaro.

Penulis yang hadir dan ikut dalam acara tersebut, mengapresiasi kerja keras marshall dari MTB Routes Indonesia, walaupun menurut penulis masih ada beberapa hal yang kurang, namun secara umum, dapat dikatakan acara itu sukses. Terbukti beberapa peserta mengaku senang ikut acara itu, bahkan ada beberapa peserta yang penasaran dan ingin mengulang saat kondisi tidak becek,

" Jalurnya cukup bagus, bervariasi, ada kebun singkong,kebun kelapa, dan kelapa sawit, bahkan melewati perkampungan yang penduduknya masih dengan rumah rumah asli, jadi semakin syahdu," ungkap Alam , goweser dari Ciputat.





DAHSYATNYA TANJAKAN PUNCAK SEMPUR KARAWANG, BIKIN NAGIH ( Bag. I )

" File Dok.- Ngoper Pedal "  Mendengar nama Puncak Sempur dikalangan para pesepeda, membuat penasaran dan pingin mencoba untuk dat...