Selasa, 20 Desember 2022

MENGENAL DHEA ANNISA, GOWESER AMATIR WANITA ASAL TANGERANG

" File Dok.-Dhea "
 Tak asing lagi di kalangan goweser amatir se-Jabodetabek, hampir rata rata para goweser mengenal nama Dhea Annisa. Event event sepeda hampir tidak pernah absen, terutama event yang melintas di  jalur atau track tanjakan.Bahkan beberapa kali Dhea tercatat sebagai QOM ( Queen of the Mountains ).


QOM adalah sebuha penghargaan yang diberikan kepada wanita tercepat dalam sebuah catatan waktu yang dibuat oleh panitya dalam suatu event atau perlombaan.

Terakhir, tercatat Dhea menerima QOM saat event Tour D'Baduy dalam rangka ulang tahun komunitas sepeda Seli Tangerang ( Selitang ) yang ke-5.

Bagi Dhea, gowes adalah sebuah kegiatan bersepeda  yang telah melekat dalam jiwanya dan menjadi sebuah hobby. Dhea sendiri menekuni sepeda tergolong belum lama, menurutnya, mulai gowes saat pandemi kira kira tahun 2019.

" File Dok.- Dhea "

Namun siapa sangka kalau Dhea justru melejit dan hampir setara dengan para goweser amatir senior

Salah satu hal yang membuat Dhea bisa cepat melejit sebagai goweser amatir salah satunya adalah latihan sepeda dengan intensitas yangtinggi, banyak belajar dengan para senior.

" Pokoknya rajin latihan, banyak belajar dengan para senior gowes, dan rutin ikuti event event gowes untuk melatih fisik dan pengalaman, " jelas Dhea.

Hampir beberapa event dengan katagori long ride ( jarak jauh ), dengan jarak 300 Km, 450 Km, bahkan Dhea pernah ikut Banten Loop dengan jarak tempuh 500 Km.

Bukan perkara mudah soal urusan gowes atau sekedar genjot sepeda. Perlu sebuah kesiapan mental dan tentunya fisik yang prima.

" File Dok.- Dhea"

Tanpa stamina yang kuat dan fisik serta mental yang prima, sangat tidak mungkin bia mengayuh sepeda puluhan kilometer.

" Tidak ada persiapan khusus, kecuali rajin berlatih dengan jarak jarak tertentu, melatih speed,  makan yang cukup saja, istirahat yang baik, dan terpenting adalah ketenangan hati saat mau bersepeda," terang Dhea.

 Minggu. 18 Desember 2022, Dhea hadir dan turut gowes dalam event yang diadakan oleh Binbic ( Bintaro Bike Community ),  kegiatan bersepeda dalam rangka ulang tahun yang ke 4 Binbic. Start dimulai dari Vello BSD, menuju arah Ciampea dan langsung menuju Gunung Bunder.

Total jarak tempuh Dhea dalam event ini kurang lebih 166 Km, dengan elevasi 1500 MDPL. Tercatat hampir 250 orang mengikuti event B2GB.

" File Dok.- Dhea "

Banyak hal telah menjadi sebuah catatan dan pengalaman yang sangat berharga, sebagai seorang gowesr amatir,  terlepas penghargaan yang diperoleh adalah sebuah penghargaan  bukan event resmi yang diakui oleh organisasi yang menaungi olah raga sepeda. Namun secara personal, penghargaan itu adalah sebuah penghargaan yang sangat bernilai tinggi. Dalam skala amatir tidak mudah seorang goweser wanita bisa mengikuti event event sepeda dengan track atau jalur jalur yang tergolong ekstrim, terutama dengan elevasi dan ketinggian yang diatas normal. Bahkan seorang goweser laki laki pun bisa tidak sanggup untuk bersepeda dijalur jalur yang ekstrim.

" Pokoknya sejak  gowes hampir beberapa jalur jalur ekstrim, yang berada di wilayah Bogor, cianjur dan Sukabumi, dengan kondisi yang tersulit sudah pernah dilalui, bahkan hampir di jalur gunung tersebut memperoleh penghargaan QOM.." ucap Dhea sambil tersenyum.

Seperti contoh event 5 Bukit didaerah sentul, event bersepeda menapaki 5 bukit yang berada di wilayah Bogor, khususnya seputarn daerah Sentul. Dengan elevasi Bukit yang lumayan sudut kemiringannya, sebut saja Gunung Pancar.

Satu hal yang sangat menarik, Dhea yang kebetulan tinggal di daerah Sepatan , Tangerang, tidak pernah loading. Dalam artian, Dhea akan menuju ke Titik start, atau titik kumpul saat bersepeda, dengan digowes dari rumah langsung. Kira kira jarak tempuh untuk mencapai titik start yang berada di daerah Tangerang, kurang lebih, 25-30  Km. Bahkan, saat berangkat di pagi buta, Dhea kadang gowes sendiri ( solo ride ).

" File Dok. - Dhea "

BIsa dibayangkan, bagi seorang wanita yang mencintai hobbynya, harus bersusah payah, bercucur keringat untuk mendapat sebuah kepuasan saat bersepeda. 

Pesan Dhea buat para goweser," Sebaiknya sarapan dulu saat akan bersepeda, jangan biarkan perut kosong, dan banyaklah berlatih, serta menjaga stamina dengan baik."

 

 


 




Kamis, 15 Desember 2022

NGGAK LENGKAP RASANYA BELUM GOWES KE GEOPARK CILETUH, SUKABUMI. Bag.3 ( Habis )

 

Sebelum kita menjelajah lebih jauh mengenai Ciletuh Geopark di Sukabumi, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa itu Geopark. Geopark atau yang dalam bahasa Indonesia bisa diterjemahkan sebagai taman bumi adalah sebuah wilayah yang difungsikan sebagai kawasan lindung dan digunakan untuk mengelola warisan geologi secara berkelanjutan.

" File Dok.- Ngoper Pedal "

Lalu, apa yang dilindungi di dalam kawasan geopark ini? Terdapat beberapa aspek yang dilindungi dalam kawasan geopark meliputi sisi geologi, sisi hayati, hingga sisi kultural. Pembentukan Geopark seperti Geopark Ciletuh Sukabumi memiliki tiga tujuan yakni sebagai wilayah konservasi, edukasi, serta sebagai bentuk promosi wilayah melalui kegiatan geo-tourism.

Ngoper Pedal, sebuah komunitas pesepeda yang memang akrab menyambangi lokasi lokasi atau jalur gowes yang bersinggungan langsung dengan alam. Tak salah kalo Ngoper Pedal adalah singkatan dari Nggowes Persahabatan ke Pedalaman dan Blusukan, dengan arti yang luas, bahwa Komunitas Sepeda Ngoper Pedal ini banyak bermain atau gowes ( kata umum bersepeda ) ke daerah dengan pemandangan alam yang indah indah, baik pegunungan, persawahan, perkebunan dan lain laindengan nuansa identik alam nan hijau.

" File Dok. Ngoper Pedal"

Kawasan wisata Geopark Ciletuh di ujung selatan, 160 Km kurang lebih dari Jakarta, menjadi tujuan gowes. Selama 3 hari 2 malam, Ngoper Pedal berada di kawasan Geopark Ciletuh. 

Hari Sabtu, 10 Desember 2022, kegiatan gowes diawali dengan blusukan ke desa Ciemas, Girimukti, Curug Cimarunjung, dan   Kawasan Pantai Geopark Ciletuh. 

Giliran Minggu, 11 Desember 2022, menjelang kembali ke Jakarta, kesempatan dengan waktu yang tersisa tidak disia siakan. Tracking menjadi alternatif untuk melengkapi perjalanan gowes ke Geoaprk Ciletuh.  Dua Curg dengan keindahannya masing masing disambangi.

Tersisa 6 orang karena Muis dan Alam, serta Fathur lemabli ke Jakarta terlebih dahulu. Bunda Omi dan Bunda Sari sendiri, sidah 2 kali datangke Geopark Ciletuh, dan memilih untuk gowes ke HUtan Mangrove disisi selatan.

Akhirnya tersisa 7 orang yang ikut tracking, saya, Yunita, Yuns, Aesyah, Jack, Yardi,dan Adin.

" File Dok. Ngoper Pedal "

Start dari penginapan, kemudian mengarah ke Curug Sodong yangberjarak kurang lebih 1 km. Deru air Curug Sodong sendiri sebenarnya sudah terdengar dari penginapan.  Tibalah kami di Curug Sodong, keindahan alam nampak sekali dari jarak 100 meter, dengan latar belakang tebing dan sedbuah Curug diatas tebing, sangat mempesona sekali.

Kesempatan yang selalu tak boleh dilewatkan adalah berfoto ria, hampir semua rekan rekan melakukan foto baik dengan HP masing masing atau foto bersama yang dibantu oleh Pemandu wisata lokal, Bambang dan Subhan. Saya sendiri yang sudah dua kali ke Curug Sodong, juga membantu mengambilkan foto buat yang lain. Kekaguman akan keindahan Curug Sodong diungkapkan oleh Yunita dan Yardi,

" Pokoknya nggak rugi dan nggak nyesel jauh jauh dari Jakarta kesini, walau terjebak macet berjam jam.." ungkap Yunita. 

Senada dengan Yardi yanag juga baru pertama ke Ciletuh. " Curugnya keren dan benar benar bagus dengan air yang deras,,,pokoknya kereen  nggak rugi..ke sini.." 

Ungkapan rasa senang bisa menyambangi tempat indah adalah keharusan, bahkan Yardi berencana mengajak keluarganya saat berlibur untuki datang ke Curug Sodong.

Nampak Adin, yang memang dikenal pendiam sedang asik memvideokan situasi Curug Sodong dengan HPnya.






Hampir satu jam bercengkarama dengan keindahan Curug Sodong, perjalana kami lanjutkan menuju Curug Cikanteh. Curug yang terletak ditebing bukit berada kurang lebih 1-2 km dari Curug Sodong, dan harus ditempuh melalui jalan terjal dan pinggiran sungai yang berbatu.

Curug Cikanteh sendiri lebih bagus dan menakjubkan sekali karena ketinggiannya mencapai antara 60-70 m, suara deru airpun semakin keras dengan kondisi debit yang tinggi saat musim hujan.

Setelah berjalan menyusuri hutan kecil dan pinggiran sungai, sampailah kami di Curug Cikanteh.

Kebahagaian rekan rekan makin menjadi lantaran melihat Curug Cikanteh yang bener bener menakjubkan. 

Jelas tidak akan dilewatkan begitu saja untuk mengabadikan keindahan alam Geopark Ciletuh ini. Foto sendiri dan bersama menjadi hal yang wajib.

" File Dok.- Ngoper Pedal "

Jack yang awalnya tidak ingin ikut tracking, saat sampai di Curug Cikanteh, sangat begitu antusias, bahkan berusaha mendekat di bawah Curug Cikanteh dengan debit airnya yang deras.

" Ini memang kereen, kapan lagi bisa begini ditempat yang indah seperti ini.." seloroh Jack dengan logat Bataknya yang kental.


Tak terasa hampir satu jam kami berada di Curug Cikanteh, target harus kembali ke penginapan untuk persiapan pulang jam 11 sudah dekat.

Kamipun segera turun dan kembali ke penginapan, dengan menyusuri jalan yang sama. sebuah jembatan bambu untuk menyebrangi sungai juga takl luput dijadikan obyek untuk berfoto ria.

Hampir tidak ada yang dilewatkan saat berada di Curug Cikanteh dan menyusuri jalan tepi sungainya.

Keterbatasan waktu, memaksa kami harus kemabli ke Jakarta, tentu tidak puas kalo hanya beberapa obyek saja yang disambangi. Rencana mendatang kami akan hadir dan datang kembali ditempat yang lain yang lebh asik dan lebih indah. Geopark Ciletuh, menyimpan keindahan dan pesona alam yang masih asli.

" File Dok. Ngoper Pedal "

Tak salah buat rekan rtekan khususnya para goweser untuk datang ke Geoaprk Ciletuh, pastinya nggak nyesel. 

Tepat jam 11.30 kami meninggalkan lokasi penginapan dan kembali ke Jakarta. 

Spot foto sepanjang perjalanan kembali ke Jakarta sejak lepas Puncak Darma menuju pertigaan Pelabuah Ratu, tidak sempat kami manfaatkan, karena kami mengejar waktu untuk menghindari kemacaetan di jalan Tol Bogor - Jakarta. 

( Selesai )





Rabu, 14 Desember 2022

MENAKLUKAN PUNCAK DARMA GEOPARK CILETUH VIA DESA CIEMAS, SUKABUMI. Bag-2

" File Dok.- Ngoper Pedal "
Geopark Ciletuh menjadi salah satu primadona wisata di Sukabumi, Jawa Barat. Sebelum menyibak keindahannya, Anda bisa menikmati pemandangannya lewat Puncak Darma. Puncak Darma ialah salah satu dataran tertinggi di kawasan Geopark Ciletuh. Bukit di Puncak Darma berada di ketinggian 230 meter di atas permukaan laut, di atas Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas, Sukabumi. Desa Girimukti, Ciemas ini merupakan salah satu pintu gerbang Geopark Ciletuh. Sebelum menelusuri geopark, biasanya wisatawan melihat keindahan lanskapnya dari Puncak Darma.


Start dari penginapan yang tidak jauh dari Curug Sodong, kami menyusuri irigasi dan persawahan yang berada di sekitar desa Ciemas. suasana asri dengan keramahan warganya kami temukan sepanjang perjalanan. 
" File Dok.- Ngoper Pedal "

Persawahan yang mulai menghijau nampak menghampar luas bak permadani.  Kami sepuluh orang goweser  terdiri dari 4 wanita dan 6 pria, dari Komunitas Ngoper Pedal, Jakarta sengaja datang ke kawasan Geopark Ciletuh untuk menejelajah seputaran Geopark Ciletuh. Jalur Irigasi yang dipergunakan untuk mengairi sawah kami susuri.
Tujuan akhir adalah Puncak Darma, sebuah Bukit yang menjadi salah satu ikon Geopark Ciletuh.  Perjalanan kali ini sengaja kami ambil dari desa Ciemas, mengingat goweser yang kami ajak ada beberapa wanita. Medan yang yang bertat dengan karakter tanjakan berlevasi tinggi memang banyak ditemukan di wilayah Geopark Ciletuh. Target awal gowes adalah fun gowes, dengan prosentase 60% datar dan 40% jalan nanjak.
" File Dok.- Ngoper Pedal "

 
Dengan melewat wilayah desa Ciemas, dan mengambil jalur sisi kanan, kami menemukan jalur yang sangat eksostis dengan pemandangan pegunungan dan perbukitan. Tanjakan dan jalan tanah serta beberapa jalana yang berbau sangat cocok untuk jalur kami. Pasion blusukan ( XC Road ) yang sangat kental dikami benar benar ditemukan dijalur ini.

Sedikit variasi sempat keluar dijalur aspal menuju pesisir Pantai Geopark Ciletuh, namun segera masuk ke perkampungan dan kembali menerobos beberapa jalur tanah di perbukitan kecil dibawah Puncak Aher.
Beberapa rekanpun sempat turun dari sepeda dan terpaksa MTB.( Mari Tuntun Bersama ), sebuah tanjakan ditemukan saat kami menikung dan sang marshal ( pemandu wisata ) tidak menginformasikan kami.
 
Terlihat ditanjakan ini hanya rekan kami, Fathur yang selamat dan bia melibas tanjakaan pendek dengan elevasi 30an drajat. Maklum Fathur sendiri termasuk paling muda diantara kami.
Jalan roling dengan elevasi yang bervariasi naik turun bukit di desa Ciemas menuju kawasan wisata Curug Cimarunjung.
 
Kurang lebih jam 12.00 Selepas desa Ciemas, kami memasuki wilayah desa Giri Mukti, untuk menuju ke Puncak Darma.
Istirahat, makan siang dan sholat kami lakukan di kawasan Wisata Curug Cimarunjung. 
Setelah hampir satu jam, mulailah petualangan yang sebenarnya dimulai.

" File Dok. Ngoper Pedal "

Puncak Darma yang menjadi tujuan utama. mulai kami tapaki perlahan, selepas parkiran Curug Cimarunjung, tantangan terberat diawali dengan tanjakan sedang, kemudian merambat pelan dengan jarak 1 km menuju pertigaan Puncak Aher. Satu kilometer pertama inilah ujian berat ditempuh. Sepuluh goweser termeheh mehek ..dorong dan tuntun sepeda.
Alam, Muis, Yuni, Jack. Adin, Bunda Omi harus istirahat.

Bunda sari, Yunita dan Fathur masih bisa melanjutkan dan melibas turunan selepas pertigan puncak Aher. 
 

Hanya berjarak satu kilometer turunan, kembali dihadang tanjakan utama menuju Puncak Darma, jarak hampir 1 km, sama sekali tidak ada jeda datar, begitu lepas turunan langsung menanjak tinggi dengan elevasi 30-35 drajat.
 
 
Bunda Sari yang biasa melalap tanjakanpun sempat berkelakar." Gile ini tanjakan pendek tapi dongak keatas tingginya,,,hahaha "

Menjadi  sebuah hal yang ketika kami yang hanya gowes sebagai hobby harus menaklukan Puncak Darma, di kawasan Wisata Geopark Ciletuh.
Jalan yang sudah dikenal oleh semua orang dengan tanjakan tanjakan berat dan roling panjang.
 
Berbeda dengan Yunita,yang merasakan kejamnya tanjakan Puncak Darma, sempat berkomentar. " Ampun..ampun dah..ini tanjakan bisa begini, kalao disuruh ulang gue masih mikir mikir lagi.."

" File Dok.- Ngoper Pedal "
Begitu juga jalur yang kami pakai, walaupaun hanya sejauh 15 Km, namun diujung menjelang Puncak Darma adalah sebuah ujian terberat. Jarak tempuh yang kira kira hanya 3 km, adalah tanjakan tinggi menuju puncak.
Bahkan kendaraan pun tidak boleh bersimpangan, mengingat curamnya turunan.

Berakhir sampai finish yang benar benar digowes hanya Bunda sari, Yunita dan Fathur. Selebihnya bervariasi antara dorong mendorong sepeda dan  gowes, namun lebih banyak mendorong dibandingkanb dengan gowesnya. Bisa dimaklumi kelelahan fisik yang mendera saat keberangkatan yang akkhirnya sampai di penginapan dini hari.

Goweser tak akan pernah kapok, kalo hanya satu tanjakan rasanya kurang lengkap, banyak tanjakan di sekitar Geopark Ciletuh yang lebih ekstrim, semisal start dari Puncak Darma ke Puncak Aher, yang hanya berjarak 4-5 KM, tentu sangat asik sekali dan adrenalin makin memuncak.

Cerita gowes tak akan pernah berakhir, selalu ingin menemukan cerita cerita baru. ( bersambung )







Geopark Ciletuh jadi salah satu primadona wisata di Sukabumi, Jawa Barat. Sebelum menyibak keindahannya, Anda bisa menikmati pemandangannya lewat Puncak Darma. Puncak Darma ialah salah satu dataran tertinggi di kawasan Geopark Ciletuh. Bukit di Puncak Darma berada di ketinggian 230 meter di atas permukaan laut, di atas Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas, Sukabumi. Desa Girimukti, Ciemas ini merupakan salah satu pintu gerbang Geopark Ciletuh. Sebelum menelusuri geopark, biasanya wisatawan melihat keindahan lanskapnya dari Puncak Darma.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Puncak Darma, Bukit Tempat Memandang Indahnya Geopark Ciletuh", Klik untuk baca: https://travel.kompas.com/read/2018/06/23/110000327/puncak-darma-bukit-tempat-memandang-indahnya-geopark-ciletuh.
Penulis : Muhammad Irzal Adiakurnia
Editor : Wahyu Adityo Prodjo

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L
Geopark Ciletuh jadi salah satu primadona wisata di Sukabumi, Jawa Barat. Sebelum menyibak keindahannya, Anda bisa menikmati pemandangannya lewat Puncak Darma. Puncak Darma ialah salah satu dataran tertinggi di kawasan Geopark Ciletuh. Bukit di Puncak Darma berada di ketinggian 230 meter di atas permukaan laut, di atas Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas, Sukabumi. Desa Girimukti, Ciemas ini merupakan salah satu pintu gerbang Geopark Ciletuh. Sebelum menelusuri geopark, biasanya wisatawan melihat keindahan lanskapnya dari Puncak Darma.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Puncak Darma, Bukit Tempat Memandang Indahnya Geopark Ciletuh", Klik untuk baca: https://travel.kompas.com/read/2018/06/23/110000327/puncak-darma-bukit-tempat-memandang-indahnya-geopark-ciletuh.
Penulis : Muhammad Irzal Adiakurnia
Editor : Wahyu Adityo Prodjo

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L
Geopark Ciletuh jadi salah satu primadona wisata di Sukabumi, Jawa Barat. Sebelum menyibak keindahannya, Anda bisa menikmati pemandangannya lewat Puncak Darma. Puncak Darma ialah salah satu dataran tertinggi di kawasan Geopark Ciletuh. Bukit di Puncak Darma berada di ketinggian 230 meter di atas permukaan laut, di atas Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas, Sukabumi. Desa Girimukti, Ciemas ini merupakan salah satu pintu gerbang Geopark Ciletuh. Sebelum menelusuri geopark, biasanya wisatawan melihat keindahan lanskapnya dari Puncak Darma.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Puncak Darma, Bukit Tempat Memandang Indahnya Geopark Ciletuh", Klik untuk baca: https://travel.kompas.com/read/2018/06/23/110000327/puncak-darma-bukit-tempat-memandang-indahnya-geopark-ciletuh.
Penulis : Muhammad Irzal Adiakurnia
Editor : Wahyu Adityo Prodjo

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L
Geopark Ciletuh jadi salah satu primadona wisata di Sukabumi, Jawa Barat. Sebelum menyibak keindahannya, Anda bisa menikmati pemandangannya lewat Puncak Darma. Puncak Darma ialah salah satu dataran tertinggi di kawasan Geopark Ciletuh. Bukit di Puncak Darma berada di ketinggian 230 meter di atas permukaan laut, di atas Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas, Sukabumi. Desa Girimukti, Ciemas ini merupakan salah satu pintu gerbang Geopark Ciletuh. Sebelum menelusuri geopark, biasanya wisatawan melihat keindahan lanskapnya dari Puncak Darma.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Puncak Darma, Bukit Tempat Memandang Indahnya Geopark Ciletuh", Klik untuk baca: https://travel.kompas.com/read/2018/06/23/110000327/puncak-darma-bukit-tempat-memandang-indahnya-geopark-ciletuh.
Penulis : Muhammad Irzal Adiakurnia
Editor : Wahyu Adityo Prodjo

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L

Selasa, 13 Desember 2022

GOWES MENGESANKAN DI ACARA TUTUP TAHUN 2022, KAWASAN GEOPARK CILETUH ( Bag.1)

"File Dok.-Ngoper Pedal"
Agenda tutup tahun 2022 Ngoper Pedal yang sudah direncanakan jauh jauh hari, beberapa kali tertudan dan batal. Mengingat kondisi dan situasi alam yang dianggap tidak kondusif, renbcana awal Pegunungan Bromo yang eksotis juga dibatalkan. Bahkan Pulau Dewata yang dijadikan tujuan utama pun terpaksa dibatalkan. Bencana alam terjadi disana sini, hujan badai dan angin tentu akan menghambat rencana kami.

" File Dok.- Ngoper Pedal "

Pun seandainya memaksakan rencana ke Bromo, tidak tahu apa yang akan terjadi, mengingat acara gowes tahun 2022, saat kegiatan di Pegunungan Bromo terjadi erupsi Semeru. Mungkin kalo acara tetap dijalankan, kejadian yang sama bisa terjadi rencana tanggal 2-3-4-5 Desember, Semeru kembali erupsi.

Namun adanya kesulitan mencari Bus wisata yang representatif, ternyata habis fullbook. Dan terpaksa kami membatalan kegiatan gowes ke Bromo. Hikmah terbesar adalah batalnya acara tersebut, tidak terbayangkan apabila memaksakan tetap berangkat ke Bromo

Bagi kami acara akhir tahun yang sudah menjadi agenda tetap harus jalan. Berapapun peserta yang akan ikut, bagi kami buka masalah. Akhirnya disepakati " GEOPARK CILETUH " menjadi tujuan gowes akhir tahun.

" File Dok.- Ngoper Pedal "
Kembali muncul bencana, gempa disepanjang selatan, Cianjur, Sukabumi, dan seputar Jawa Barat membuat rekana rekan sempat ragu, yang pada akhirnya beberapa rekan membatalkan.

Beberapa rekan memastikan ke saya sebagai founder Ngoper Pedal, " Gimana Om..apa tetap jalan ke Ciletuh ? "

Saya jawab, " Kembalikan saja kepada kita sendiri yakin atau tidak, dan ingat, kita bersahabat dengan alam, kita tidak pernah melawan alam..tunjukan bahwa kehadiran kita sebagai bentuk persahabatan antara sesama ciptaan Tuhan."

" Insha Allah..niat kita baik, kita ingin menikmati anugerah Illahi..ingin bercengkerama dengan alam, melihat keindahan dan ingin mensyukuri atas ciptaan itu." tandas saya.


Tetap dengan prasangka baik, saya terus memonitor kondisi dan situasi berdasarkanb repot dari BMKG, dan memang beberapa gempa yang ada tidak berpotensi tsunami. Dengan kenyakin itulah kami tetapa akan berangkat untuk gowes ke Cileteuh dengan tema " GOES TO GEOPARK CILETUH "

Alhamdulilah beberapa rekan yang sudah konfirmasi dan siap berangkat, 11 orang goweser ditambah 4

 keluarga goweser, kamipun bernagkat ke Pelabuhan Ratu, Sukabumi, tujuan kami adalah "GEOPARK CILETUH "

Bunda Sari dan Bunda Omi, salah satu peserta tertua dengan usia 62 Tahun, sudah bernagkat duluan, kami sisanya berangkat after office, mengingat beberapa rekan masih bekerja.

" File Dok.-Ngoper Pedal "

Akhirnya kam berangkat dari kawasan Kukusan, Depok yang dijadikan titik kumpul keberangkatan 20.30. Perkiraan sampai Pelabuhan Ratu jam 24.30, ternyata meleset, diluar dugaan terjadi pengerjaan pengfasapalan di daerah Parung Kuda, Cibadak. Walhasil kami sampai Pelabuhan Ratu Jam 02.00 dinihari dan memasuki kawasan Geopark Ciletuh jam 03.00.

Mengingat tak lama lagi waktu sholat shubuh, rekan rekan beristirahat sebentar sambil menikmati Wedang Uwuh yang dibawa salah satu rekan, Bang Jack,  kemudian rekan rekan menjalankan  ibadah sholat shubuh, dan dilanjutkan istirahat untuk tidur beberapa jam.  Sesuai jadwal memang disepakati gowes pada jam 10 siang, dengan tujuan rekan rekan bisa beristirahat lebih lama seetelah perjalanan panjang dari Jakarta.

Sabtu pagi adalah jadwal yang sudah ditentukan untuk acara gowes.  Start dari penginapan di kawasan Wisata Curug Sodong, menyusuri persawahan dan perkampungan di wilayah  Geopark Ciletuh. 

Pemandangan alam yang sangat asri ditemukan sepanjang perjalanan menuju Curug Cimarunjung  yang kita jadikan tujuan pertama. Jarak tempuh yang kita ambil memang tidak terlalu jauh, hanya 30-40 Km PP, namun seperti biasa. Track XC Road dan blusukanyang menjadi passion Ngoper Pedal tetap dinomor satukan. Dipandu oleh dua kawan yang memang pemadsu wisata Kawasan Geopark Ciletuh, kami diajak menyusuri irigasi, persawahan, dan perbukitan dengan elevasi rendah. 

Kesempatan berfoto ria di jalur yang kami lalui benar benar dimanfaatkan oleh rekan rekan, persawahan yang hijau bak permadani dengan latar belakang pegunungan yang biru menjulang, sangat Indah sekali. dan membuat takjub rekan rekan. 

Hampir semua rekan rekan gowes meluapkan kegembiraan bisa menikmati suasana alam Geopark Ciletuh.

Yunita salah satu peserta, berkali kali menyebut kebesaran Tuhan Yang Maha Esa " Masya Allah..indah sekali pemandangan disini...nggak nyesel deh jauh jauh kesini bisa menikmati indahnya alam.."

Begitu juga Bunda Sari dan Bunda Omi yang sebenarnya sejak Jumaty siang sdudah datang dan melakukan gowes ringan seputar Pantai Geopark Cileteuh, seakan belum puas dengan acara gowesnya.

" File Dok.-Ngoper Pedal"
" Besok pagi sebelum pulang..kita akan gowes lagi ke arah selatan...biar puas disini.." ucapnya.


Kira kira menjelang jam 12.00 siang,  kami sampai  di Curug Cimarunjung yang menjadi tujuan pertama hari pertama. Istirahat dan sholat serta makan siang kami adakan  di depan pintu masuk loket wisata Curug Cimarunjung. 

Hampir 30 menit lebih kami ishoma, aacara selanjut menuju Curg Cimarunjung. Curug Cimarunjung yang ketinggian diperkiraan anatara 70-80 dengandebit air yang deras karena musim hujan terlihat air berwarna coklat. Menurut informasi warga sekitar telah terjadi penambangan liar diatas Curug Cimarunjung.

Sangat kami sesalkan kalau benar benar tyerjadi penambangan liar, karena kawasan wisata Geopark Ciletuh adalah salah satu kawasan yang wajib dijaga dan dilindungi, tercatat sebagai wilayah yang diakui oleh Unesco.

" File Dok.-Ngoper Pedal "
Kesempatan hadir di Curug Cimarunjung dengan cara bersepeda, tentunya tidak akan disia siakan untuk moment berfoto ria. Ketinggian Curug menjadi backgroud yang indah, terutama rekan rekan yang memang senang membuat konten. Saya sendiri tidak akan pernah bosen menyambangi kawasan wisata Geopark Ciletuh.

Yardi yang baru pertama kali, sangat senang mengunjungi Geopark Ciletuh, bahkan sempat berkelakar, " Kalo nggak sekarang..kapan lagi."

Setelah berada di curug Cimarunjung hampir 1 jam, perjalanan kami lanajutnya ke target kedua, Puncak Darma, puncak legendaris yang menajdi ikon Geopark Ciletuh dengan pemandangan lautnya yang nampak indah dari atas bukit.

( Nantikan tulisan bagian kedua yang lebih asik cerita panjang gowes ke Geopark Ciletuh )




Minggu, 06 November 2022

MERIAHNYA ACARA ULANG TAHUN KE 5 KOMUNITAS SEPEDA DMARGO

Dok.file.- DMargo
Sejak jam 06.00 pagi puluhan pesepeda dari berbagia komunitas di seputaran Jabodetabek telah hadir dilapangan Deppen,Komplek RRI Cimanggis. Panggung besar yang disediakan juga telah dipakai untuk hiburan musik.

DMargo, Depok Mari Gowes, sebuah Komunitas Sepeda di seputaran Kota Depok, Minggu 30 Oktober mengadakan hajatan besar dalam rangka ulang tahunnya yang ke-5. Tumpah ruah dilapangan dari berbagai macam komunitas yang datang tentunya membuat bangga panitya Penyelenggara. 

Nadih Saputra selaku Ketua Umum Dmargo saat ini mengaku senang dan gembira atas suksesnya acara anniversary ke-5 DMargo.

" Sebagai tuan rumah, tentunya saya bangga dan senang dengan hadirnya ratusan goweser bahkan mendekati angka seribu, semoga kedepan acara ini digelar makin ramaia dan semarak " ujar Nadih.

Dok.file.- DMargo

DMargo adalah komunitas sepeda diwilayah Depok yang memang dominan di wilayah Cisalak dan Cimanggis, namun bukan berarti dari wilayah atau daerah lain tidak boleh bergabung.

Motto pesepeda " Satu sepeda Satu juta Saudara " selalu menjadi slogan. Acara yang berlangsung sejak pagi jam 06.00 diawali dengan registrasi peserta sekaligus sarapan dengan snack ringan yang sudah disediakan panitya. Hiburan pembuka dengan penyanyi lokal, sebelaum acara Fun Bike dimulai, sekaligus dijadikan pemanasan para goweser dengan berjoget.

Nampak para peserta berdatangan hingga menjelang pukul 08.00 menjelang start dimulai, bahkan banyak juga peserta yang hadir menyusul setekah start.

Gowes Fun dengan Jarak 5-7 Km keliling seputaran wilayah Cisalak, bukan menjadi hambatan para goweser, mereka lebih berprinsip ke motto bersepeda.

Fun BIke yang diawali dengan pengibaran bendera start terbagi beberapa grup dengan dipimpin masing masing beberapa marshal, bertujuan untuk menghindari penumpukan dijalan, mengingat hari Sabtu juga ada kegiatan dibeberapa wilayah Cimanggis.

Setelah acara Funb Bike, peserta gowes kembali finish dilapangan awal start.

Dok.file- Ngoper Pedal

Tentunya acara yang dinanti nanti adalah hiburan buat para peserta dan tak kalah serunya adalah pengundian doorprize.

Selain Fun Bike, acara anniversary ini juga mengadakan kegiatan bazar untuk penjualan perlengkapana sepeda. Beberapa sponsor acara juga menmbuka both untuk produknya masing masing, seperti Roda Link, selaku agen tunggal sepeda Polygon.

Beberapa peserta yang sempat ditemui penulis mengaku sangat gembira mengikuti acara Anniversary DMargo yang ke -5. 

" Acaranya meriah, ada hiburan, minuman dari sponsor berlimpah ruah, keramahan panitya dan tentunya banyak doorprozenya, sayang saya tidak dapat.,,door prize " Ucap salah satu peserta sambil tertawa karena tidak mendapatkan doorprize.

Dok.file- Ngoper Pedal

Hiburan Musik Dangdut yang membuat peserta bergoyang dan bernyanyi menjadi hiburan tersendiri bagi para goweser. Sambil menungggu undian doorprize yang dibagikan panitya mereka bisa asik bergoyang ria terus.

Lurah Cisalak yang nampak hadir dan mengibarkan bendera start dalam kata sambutannya mengatakan " Kegiatan Gowes ini tidak hanya untuk warga Ciaslak, kedepan bisa lebih banyak anggotanya walaupun berasal dari luar Cisalak atau Cimanggis "

DMargo yang berdirinya digagas oleh Bambang Yudhotomo yang akrab disapa Bams, , pada tahun  tanggal 28 Oktober 2017 dengan tujuan " Memasyarakatkan olahraga di Kota Depok, dan menyatukan hobby sesama pesepeda dalam satu Komunitas. "

 

Dok.file.- DMargo

Harapan semua goweser, tentunya DMargo makin kompak dan solid, sehingga tujuan para pengagas dan pendiri bisa tercapai. Dengan makin banyaknya masyarakat bersepeda tentunya juga akan membantu pemerintah dalam upaya menguranmgi dampak polusi udara, yang kian hari makin mengkhawatirkan.

Selamat ulang Tahun yang ke-5 DMargo ( Depok Mari Gowes ) semoga makin jaya dan makin kompak serta makin banyak anggotanya diwilayah Kota Depok.


Senin, 29 Agustus 2022

KOMUNITAS SEPEDA " SINBAT " BANGUN MUSHOLA DI TANJAKAN BABINSA ( MANG ACONG ), DESA BANYU ASIH, CIGUDEG

 Bersepeda adalah olah raga yang menyenangkan, tidak hanya satu tempat tujuan yang bisa kita datangi, bahkan berpuluh puluh tempat bisa kita sambangin. Belum hitungan kilometer, bisa mencapai ribuan.

" Dok-file-Sinbat "
Olah  raga bersepeda, sejatinya sangat membuat hati bahagia, setelah beberapa hari bekerja dikantor atau mungkin penat karena harus mengatur bisnis. Selain berolah raga, bisa bersilaturhami dan berkumpul dengan kawan kawan yang satu hobby. Yang pada akhirnya  membuat suatu perkumpulan, grup atau kelompok. 


Sinbat, adalah saalah satu  Komunitas atau kelompok pesepeda ( goweser ) yang berada diwilayah Serpong, tepatnya  komplek Batan, tergolong sebuah komunitas yang sangat aktif melakukan kegiatan bersepeda. Namun ternyata Komunitas ini tidak hanya urusan sepedaan atau gowes saja, beberapa kegiatan sosial acapkali dilakukan.

Sinbat sendiri kepanjangannya adalah Sepeda Mania Batan Setu, mempunyai home base dikomplek Batan, Serpong Tangerang.

" Dok.file- Ngoper Pedal "
Minggu, 28 Agustus 2022, Sinbat kembali melakukan kegiatan sosial, kali ini adalah membangun sebuah mushola di Desa Banyu Asih, Kec. Cigudeg, Bogor. Tepatnya disebuah Warung Singgah para goweser yang terpantau di peta dengan nama Warung Mang Acong. Sebagian para goweser menyebut tanjakan Babinsa. Nama yang muncul karena jalan dibangun oleh TNI dalam Program TNI Manunggal Desa.

Seperti dikatakan oleh  Heni  Rusmanto selaku Ketua Komunitas Sinbat, " Mushola yang dibangun di
desa Banyu Asih ini, sengaja dibangun, karena beberapa kali datang ke tempat singgah para goweser, tidak ditemukan mushola yang memadai. Sehingga kawan kawan Sinbat berinisiatif membangun dengan bangunan semi permanen. "

" Dok.file-Ngoper Pedal "
" Dan alhamdulillah hari ini bisa diresmikan bersama sama seluruh kawan goweser yang hadir dengan disaksikan perwakilan dari perangkat desa Banyu Asih yang diwakili oleh Sekdes Banyu Asih, Uci Sanusi " Imbuh Heni.


Dalam sambutannya Uci Sanusi mengatakan, " Selaku perangkat Desa Banyu Asih, saya sangat gembira dengan adanya pembangunan mushola ini, karena sangat bermanfaat sekali untuk orang orang yang berkunjung ke wilayah desa Banyu Asih, dan semoga desa Banyu Asih juga menjadi tujuan wisata lokal."

Uci Sanusi, sebagai wakil pemerintah desa Banyu Asih, didapuk untuk meresmikan mushola yang sekaligus diberi nama mushola As Syafar.

Bagi kawan kawan goweser, dengan berdirinya mushola ditanjakan Babinsa ( Warung Mang Acong ), tentunya sangat bermanfaat sekali, saat berkunjung. Sehingga tidak kesulitan untuk menjalankan ibadahnya.

" Dok.file-Sinbat "
Setelah mushola dibangun, target kedepan adalah pembuatan toilet umum. Dimana saat ini toilet yang sangat kurang memadai. 

Penulis sendiri yang juga hadir, mengaku merasa sangat senang dan gembira, dengan adanya mushola di tanjakan Babinsa. Bahkan penulis juga sempat mendapat titipan dari grup sepeda Ngoper Pedal, berupa perlengkapan untuk sholat.

Secara umum, sebenarnya tidak hanya komunitas Sinbat saja yang telah melakukan kegiatan sosial pembangunan mushla, seperti yang telah dilakukan oleh Komunitas pesepeda MTB. Yang melakukan pembangunan masjid di daerah Cibeuteung, yang dinamakan Masjid MTB - FI.

Disela sela peresmian, penulis sempat berbincang dengan salah satu penasehat Sinbat, Icik Rahayu, yang akrab di panggil " Bandung ". Icik menyampaikan, " Pembangunan mushola di Mang Acong ini adalah salah satu agenda mewujudkan semboyan pesepeda, yaitu SATU SEPEDA SEJUTA SAHABAT "

 

" Dok.file- Ngoper Pedal "
Semoga ke depan semakin banyak para pesepeda atau  goweser yang melakukan kegiatan kegiatan sosial, bersepeda tidak hanya berolah raga, namun juga membangun rasa solidaritas yang tinggi untuk saudara saudara kita yang membutuhkan uluran tangan. Sehingga tidak hanya sehat secara jasmani, namun rohanipun juga akan sehat dengan cara melakukan kegiatan amal tersebut.Untuk kawan kawan yang telah berpartisipasi dalam kegiatan sosail, marilah kita doakan, semoga amal baik dan ibadahnya mendapat pahala yang setimpal dari Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa.


Selasa, 23 Agustus 2022

SEMARAK GOWES HUT KEMERDEKAAN RI KE - 77 DAN HUT NGOPER PEDAL KE - 2, DI LUMBUNG KOPI, JONGGOL

Bermacam cara dilakukan untuk memperingati HUT Kemerdekaan RI, salah satunya adalah yang
dilakukan oleh komunitas sepeda Ngoper Pedal, yaitu gowes bareng.

Sekaligus dalam rangka peringatan hari jadinya yang kedua, Ngoper Pedal mengadakan acara gowes bareng. Gowes bareng kali ini diadakan dengan bersepeda menyusuri Bendungan Cipamingkis menuju Lumbung Kopi di kmapung Cisewu, Jonggol. Start dimulai dari halamanparkir GOR Jonggol, Bogor, Jawa Barat.

Acara Gowes yang  diikuti hampir 100 goweser dari beberapa komunitas yang berada di wilayah Jabodetabek, berlangsung seru dan cukup meriah.  Antusias yang  begitu tinggi untuk hadir gowes bareng, karena acaraa diadakan di wilayah Jonggol dan kebetulan juga hadir Ira Rasyid Reid, salah satu atlit triathlon nasional.


Lima belas kendaraan roda empat yang membawa rombongan  berangkat dan start dari pintu tol Kukusan, Beji, Depok, secara bersamaan dengan berkonvoi. Sampai di parkir GOR Jonggol, kemudian melakukan loading untuk persiapan.

Tepat pukul 07.30 acara dimulai, dengan diawali dengan senam untuk pemanasan yang dipandu oleh Yunita, salah satu peserta asal Bintaro. Kemudian dilanjutkan dengan pembacaan doa oleh H. Cholid, peserta dari Komunitas Sahabat Portugal

Route gowes yang dimulai dari GOR Jonggol, berbelok ke kanan menuju, jalan raya Dayeuh, kemudian belok kekiri menuju arah rumah makan Jatinunggal yang berada di pinggir jalur irigasi Cipamingkis, dilanjutkan ke pitstop pertama yaitu bendungan Cipamingkis. Pemandangan alam sekitar Bendungan dipagi yang cerah, dengan perbukitan menjulang kanan kiri terlihat sangat indah sekali. Beberapa goweser tidak menyia-nyiakan kesempatan itu untuk berswa foto. 

Salah satu pesera yang ditemi penulis mengaku sangat gembira bisa gowes atau bersepeda di daerah Jonggol.

" Gowes disini memang asik dengan pemandangan gunung dan perbukitan, sayang sawahnya habis panen, coba kalo saat padi menjelang panen, pasti makin indah," ungkap salah satu peserta asal Depok.

 Ngoper Pedal selaku penggagas acara sengaja mencari route di wilayah Jonggol, wilayah Jonggol yang oleh sebagian goweser disebut surganya goweser, karena segala macam track dan jalur dengan bermacam variasi dan pemandangan akan banyak ditemukan. Terutama saat padi menghijau dan menguning.

Perjalanan  gowes selepas bendungan Cipamingkis, menuju ke arah kampung Cisewu, tepatnya di Lumbung Kopi. sebuah rumah makan yang berada di alam terbuka di Bukit Al Aqsa, kampung Cisewu, yang dijadikan lokasi acara ulang tahun Komunitas Ngoper Pedal. Pertimbangan Lumbung Kopi, dijadikan lokasi acara, karena lokasi Lumbung Kopi tempat dan jalurnya sangat ideal buat bersepeda dengan katagori XC Road ( biasa disebut blusukan ).


Setelah semua peserta kumpul di Lumbung Kopi, acara seremonial dimulai, dipandu oleh Yunita, sebagai MC, acara diawali dengan coching clinic oleh Ira Rasyid Reid.

Peserta diberikan kesempatan tanya jawab dengan Ira Rasyid Reid yang telah berpengalaman dalam olah raga triathlon. Jenis olah raga menggabungkan tiga cabang olah raga, yaitu lari, renang dan bersepeda.

Beberapa peserta nampak antusias sekali melontakan pertanyaan pertanyan, terutama soal menjaga stamina. Ira Rasyid Reid sendiri yang memang terlihat sangat ramah dan bersahabat, dengan gamblang menjawaba dan membeberkan pengalaman saat berolah raga sepeda terutama longride. Diselingi dengan guyonan saat menjaab, sehingga suasan tidak kaku dan familier.

Namun karena keterbatasan waktu, acara coaching clinic hanya berlangsung selama 40 menit. Selanjutnya acara diteruskan dengan pemotongan tumpeng ulang tahun. 

Kembali H. Cholid, dari komunitas sahabat Portugal didaulat untuk melakukan pemotongan tumpeng dan secara simboilis, diberikan kepada Imam, selaku Koordinator Komunitas Sepeda Ngoper Pedal.  Kemudian, acara dilanjutkan dengan pembagian doorprize dan makan bersama, menikmati sajian menu dari Lumbung Kopi, menu ayam bakar dan sayur asem khas sunda.

Kemeriahan acara ini tak lepas adanya support dari beberapa sponsor yang turut memberikan doorprize, diantara, Technobike, Swiss Centre Indonesia, Bidon Tacx, Birdie Indonesia, Sumber Sukses Sepeda, Laksma. Sri Yantio, dan Anak Bike Adventure ( selaku EO ).


Dalam Kegiatan gowes bareng ini,  Ngoper Pedal menggandeng  Anak Bike Adventure, untuk menyelenggarakan acara ini.  Gowes bareng yang cukup meriah ini  juga diliput oleh Elshinta TV. Ngoper Pedal sendiri, menurut peliput dari Elshinta TV, dipandang cocok dan tepat untuk dijadikan liputan dalam program Komunitas di Elshinta TV.

Menurut Imam, selaku Koordinator Komunitas Ngoper Pedal, mengatakan pada penulis," Kegiatan gowes komunitas Ngoper Pedal sendiri memang tidak serta merta hanya soal gowes, tapi juga mengenalkan beberapa tempat terutama lokasi wisata lokal, kuliner lokal dan tentunya adalah jalur gowes yang belum dijamah atau dituju kawan kawan goweser," 


" Hari ini Ngoper Pedal juga mengenalkan logonya yang baru, logo berlatar belakang hijau, dengan gambar lingkaran merah melengkung ditengah gambar crank sepeda, dengan tulisan Ngoper Pedal dan motto Ngoper Pedal, " Partner Your Cycling " imbuh Imam saat menjelaskan kepada penulis,

Selesai makan siang dan ramah tamah, acara dilanjutkan dengan gowes menuju ke Jembatan Kali Cipamingkis, Kali Ciapmingkis yang biasa dijadikan sebagai lokasi wisata lokal memang cocok buat tujuan gowes, dengan air kali yang terlihat bening, dan bebatuan yang unik, serta jembatan gantung yang panjang, sangat ideal buat berfoto ria.

Hampir 30 menit berada di Jembatan Gantung, Kali Cipamingkis, peserta gowes, kemudian kembali ke arah GOR Jonggol, yang menjadi start awal sekaligus tempat finish.

Tepat pukul 15.00, acara selesai, peserta kumpul kembali di GOR Jonggol, untuk loading sepeda dan kembali ke Jakarta.

Semoga kedepan Komunitas Ngoper Pedal, semakin menjadi berkembang dan bisa menginspirasi kegiatan sepeda yang berdampak poistif untuk semuanya.


Jumat, 19 Agustus 2022

UPACARA UNIK PENUH KHIDMAT DAN MAKNA DI GUA SIGUGULA,KLAPANUNGGAL, BOGOR

 Berbagai cara dilakukan dalam rangka peringatan HUT Kemerdekaan RI ke 77, salah satunya
dilakukan oleh Komunitas Gembala. Komunitas Pecinta Alam yang konsen untuk tetap menyuarakan tentang kelestarian alam. Kali ini upacara pengibaran bendera Merah Putih dilakukan didepan pintu masuk sebuah gua, yaitu gua Sigugula.

Lokasi upacara bendera yang dapat dikatakan unik, karena berlokasi di depan sebuah Gua yang diprediksi sudah ada sejak bertahun tahun. Gua Sigugula, tebing Arpam yang berada di pegunungan kapur Klapanunggal, Bogor, oleh sebagian masyarakat juga sering disebut dengan nama gua Pocong. Mungkin penamaan ini karena sekilas dari depan gua menembus ke belakang, pintu gua belakang terlihat seperti warna putih yang digambarkan sebagai Pocong


Sejak pagi, para peserta upacara yang pada umumnya adalah Komunitas Pecinta alam yang berada di sekitar wilayah Bogor dan Depok, telah berdatangan. Bahkan ada beberapa peserta dan panitya yang telah menginap beberapa hari. Mereka latihan dan memasang tali bendera untuk dikibarkan dari atas puncak tebing gua. Didepan pintu gua yang mempunyai ketinggian kurang lebih 30M, bendera merah putih akan dikibarkan dari atas pintu gua. Tiga orang pendaki dan pemanjat tebing, dengan cara bergelantungan ditali, akan membuka tali pengikat bendera yang digulung tepat diatas pintu gua.

Menurut Ari, salah satu Pecinta Alam dari Cisalak, "Peserta upacara ini dihadiri oleh beberapa kawan dari berbagai Komunitas Pecinta Alam dan dari Mapala di sekitar wilayah Bogor dan Depok, seperti  Mapala Gunadarma dan UPN. Namun sebagai penggagas adalah Komunitas PA Gembala "

Tepat pukul 10.00 pagi, upacara pengibaran bendera didepan pintu gua Sigugula dimulai. Puluhan peserta upcara telah siap. Selaku inspektur Upacara, adalah Yudi ( ex Mapala UPN ), dengan Komandan Upacara Bayu dari komunitas Gembala.

Diawali dengan laporan dari Komandan Upacara kepada Inspektur Upacara, kemudian dilanjutkan pengibaran bendera Merah Putih dengan diiringi lagu Indonesia Raya. Bendera diturunkan perlahan oleh 3 orang pemanjat dinding. Tepat selesai lagu Indonesia  Raya, bendera berukuran 4 x 6 m berkibar didepan mulut gua Sigugula. 


Upacara bendera ini berlangsung kurang lebih 30 menit, tidak mudah melakukan pengibaran bendera diatas tebing dengan cara memanjat menggunakan tali yang diikat dibibir tebing.  Namun tiga pemanjat  yang ditunjuk untuk melepas ikatan tali bendera, bisa menyelesaikan tugasnya dengan baik, sehingga upacara berlangsung lancar. Upacara sederhana penuh makna ini, ditutup dengan pembacaan doa.

Rupanya pengibaran bendera Merah Putih didepan gua Sigugula ini tidak hanya sekedar merayakan HUT Kemerdekaan RI yang ke 77. Menurut Rita, salah satu penggagas acara, pengibaran bendera didepan pintu gua, mempunyai arti dan makna tersendiri.

" Di usia yang ke 77 ini Indonesia makin maju, gua Sigugula tetap merdeka..dan tetap bertahan sebagai gua alam yang indah dan menarik untuk dijadikan destinasi wisata lokal. Sisa sisa keindahan alam gunung kapur Klapanunggal tetap akan dipertahankan, dan tidak punah atau tergerus oleh kepentingan kepentingan bisnis lainnya. Kelestarian alam di daerah Klapanunggal tetap terjaga dan terawat. " jelas Rita dari Komunitas Gembala.

" Diperkirakan ada ratusan gua yang berada di wilayah perbukitan Klapanunggal dengan berbagai ragam keunikan, ada satu buah gua yang didalamnya ada air bening bisa dipakai untuk main kano, " Imbuh Rita. 

 

 Patut diapreasi ide anak anak muda pecinta alam ini, yang berusaha mempertahankan dan tetap menjaga kelestarian alam, tentunya juga dengan  dukungan pemerintah daerah setempat, dalam hal ini Pemerintah Daerah Kabupaten Bogor. Yang bisa membatasi dan mengatur adanya penambangan kapur di Klapanunggal.

Saat ini pegunungan kapur Klapanunggal, telah  menjadi hamparan yang tandus, sebagian bukit ditambang untuk bahan baku pembuatan semen.  


Penulis sendiri sebenarnya sudah beberapa kali hadir di Gua Sigugula, Klapanunggal dengan bersepeda. Kalangan goweser atau pesepeda sangat familier dengan gua Sigugula, namun biasa menyebut seperti pada umumnya yaitu gua Pocong.

Tak salah untuk mengembalikan dan menggaungkan kembali nama gua tersebut dengan nama yang sebenarnya  yaitu gua Sigugula, nama yang juga tercatat dalam literatur sejak jaman Belanda dengan nama gua Sigugula berada di tebing Arpam.

Nampak juga di acara tersebut adalah Abex selaku brand ambasador dari Eiger Indonesia. 

" Saya senang dan gembira bisa hadir pada   pengibaran bendera Merah Putih di depan gua Sigugula, acaranya sukses dan kerennn..mantapp  ." ucap Abex dengan penuh semangat.

Dari semua yang hadir, sebagai kelompok pecinta alam, tentunya mereka bereharap  Gua Sigugula akan tetap terjaga dan dilestarikan, sehingga dapat  menjadi warisan anak cucu.

Salam lestari dari Klapanunggal, Bogor, Jawa Barat.

DAHSYATNYA TANJAKAN PUNCAK SEMPUR KARAWANG, BIKIN NAGIH ( Bag. I )

" File Dok.- Ngoper Pedal "  Mendengar nama Puncak Sempur dikalangan para pesepeda, membuat penasaran dan pingin mencoba untuk dat...