Minggu, 20 Juni 2021

# MENAKLUKAN KEJAMNYA TANJAKAN CIKIDANG DAN LOJI PANGLAPANG MENUJU CILETEUH #

Pernahkah anda ke Cileteuh, Sukabumi via Cikidang? . Jawabanya bisa pernah, tapi mungkin naik kendaraan roda dua atau roda empat. Bagaimana kalau kita kesana dengan bersepeda atau digowes. Alamak..buat yang tidak biasa, barang tentu jelas bencana. Tapi buat para nggoweser mania, jelas sesuatu yang mengasikkan. 

| Start di Mall Boxies Bogor "


Membayangkan route Cikidang ke Cileteuh, saya sendiri yang sudah beberapa kali  lewat Cikidang menuju Cileteuh, tentunya akan bilang wooo...


Tanjakan Cikidang, terutama setelah jembatan Citarik, bukan main eksostisnya, tiga tanjakan yang lumayan tinggi dan panjang membuat kita sebagai nggoweser harus berhitung.

Dengan bekal para obrolan denganpara senior yang pernah nggowes ke Cikidang dan Cileteuh, saya nekad mendaftar di Marathon Cycling Bogor Cileteuh 2021. Tak disangka John Sena, satu komunitas Ngoper Pedal ikut mendaftar. Saya dan John Sena, akhirnya bergabung dalam satu team, Ngoper Pedal.

Komunitas yang memang tidak biasa menggunakan jersey, terpaksa saya cari sponsor untuk mendapatkan jersey sepeda. Bersyukur, Birdie Indonesia, selaku apparel dan produsn kaos olah raga, langsung bersedia dan memberi dua kaos Jersey untuk kita pakai.

" Turunan Cikidang yang eksotis "

Cerita John Sena, dua hari menjelang perlombaan, rasa dag dig dug bukan kepalang, pasalnya perlombaan ini bakal diikuti peserta yang mayoritas adalah pengguna gravel bike dan road bike. 

Saya sendiri karena memang tidak memasang target, dan lebih ke arah funbike, merasa biasa saja. Hanya beberapa hari menjelang lomba, terpaksa mengganti ban sepeda dari ukuran 210 ke 135. 

Hasil test drive menggunakan ban 135, lumayan. Speed bisa nambah dan saat turunan masih aman.

" Kendala di jalan rantai keluar gear "

Namun ada bebeerapa hal yang membuat tegang, ketika menjelang lomba, di hari Jumat. Jon kembali gusar, saya sendiri ada kendala di rantai sering nyangkut. Malam hari, jersey yang dicetak nama komunitas, hanya tercetak satu padahal pesan logo ada tiga pcs, Jersey baru selesai di cetak jam sebelas malam, padahal waktunya istirahat. Persiapan dari Jakarta Bogor dan waktu istirahat yg mesti tidur lebih cepat terbuang.

Lebih menegangkan lagi, pagi menjelang berangkat,jam empat pagi. Sopir yang dipakai, saat mau jalan nyerempet tiang listrik. John yang dari jam dua pagi rupanya belum tidur jam tiga sudah menjemput saya. Saya sendiri yang sudah mulai tenang, kaget, ketika John bilang. " Start jam lima pagi..Om "

Saya hanya diam berusaha menenangkan John." Santai aja om...kita tidak dikejar target, kita finish itu udah okelah.  Jam 05.15 sampailah di Mall Boxies, kita persiapan untuk acara.

Dari Mall Boxies Bogor, kami melakukan start. Justru menjadi aneh, saat mau start, saya malah deg degan, mampu nggak mencapai COT 13 jam. Ditambah setelah lepas.John Sena landing duluan dengan speed 15  KPJ, bayangin, tanjakan Tajur Ciawi, 

" View laut untuk background "

Saya tertinggal jauh dengan John Sena, setelah bisa mengendalikan diri, saya stabil dan mulai atur strategi. Menjelang Pasar Cicurug. John Sena berhenti, rupanya sedang membantu biker lain yang putus rantai. John Sena mempersilahkan saya lanjut menuju Check Point 1 di SPBU Parung Kuda. Hafal jalan menuju ke Parung kuda yang cenderung turun, saya mencoba mengejar waktu ketinggalan. Saya bermain di speed 20-25 KPJ. Jarak Mall Boxies - SPBU Parung Kuda sebagai Check Point 1, berhasil saya capai 1 jam 15 menit. Tiakberapa lama, selisih 5 menit John Sena, masuk CP-1.

Kembali saya dan John Sena beriringan menuju arah Cikidang, masuk jalan Cikidang, John Sena, langsung melesat. Saya ada kendala rantai yang keluar dari gear. Disinilah awal sepeda mulai krodir rantai dan gear belakang. Mungkin saat perpindahan gigi yang tidak pas dan terganggu shifternya.

" Pelan dan Pasti, John Sena "

Memasuki CP-2 di Arus Liar, kembali saya bermain speed diturun turunan tajam menjelang jembatan Citarik. John Sena ternyata sudah masuk CP-2, selang 10 menit saya menyusul.  Saya lihat John Sena sudah asik menikmati menu hidangan di CP-2 dan ngobrol dengan Budi Yakin selaku founder GX-ID.

Sambil istirahat, saya sempat ngobrol dengan John Sena, bahwa kita bakal melewati tiga  Bukit setalah jembatan Citarik. Tiga bukit dengan tanjakan yang panjang antara 1-2 Km masing maing, tanjakan terakhir tinggi dan pajang, saya sebut sebagai puncak Cikidang dengan panjang 2,5 Km.

Setelah menikmati minum dan snack di CP-2,saya dan John Sena kembali menlanjutkan perjalanan.

Seperti biasa, John Sena langsung melesat, saya berjalan santai sambil menikmati pemadangan dengan sesekali merekam dalam kamera HP. Tanjakan pertama setelah Citarik saya melihat John Sena sudah turun. Saya pun tidak mau memaksakan diri, dan turun mendorong sepeda. Beberapa biker yang memakai jenis RB pun sudah mulai turun. 

" Di Puncak Darma Geopark Cileteuh, Sukabumi "

Memasuki tanjakan kedua, mulai terlihat tinggi, saya perkirakan 30-40 derajat, John Sena mulai merasakan  kaki kram, saya sendiri masih mencoba pelan naik, rupanya berat juga dan terpaksa dorong sepeda. Tanjakan ketiga yang saya sebut puncak Cikidang, sudah didepan mata. Saya mulai berpikir, hemat tenaga. Di Cileteuh, saya hitung ada tanjakan 14-15 tanjakan. Tanjakan terakhir Cikidang, berat dan berkisar antara 40-45 derajat. Saya putuskan dorong dari bawah. Menjelang Puncak datar, saya bersiap kejar turunan sampai ke Pelabuhan Ratu. Ketinggalan waktu ditanjakan saya kejar di turunan.

Rupanya dengan kondisi kaki kram, John Sena justru melesat. Istri saya yang memang saya tugaskan sebagai juru foto sekaligus , mengawal. menginformasikan kalo John Sena udah di Jembatan Loji.

Dalam hati saya sempat berucap " Gile Om John, kaki kram aja masih ngacir  "

" Saya ( Imam ) dan John di CP-1"

Sepanjang turunan Cikidang menuju Jembatan Loji yang cenderung turun, dengan posisi jam sebelas lebih, saya kejar speed menuju CP-3 yang memang jalan datar aspal mulus. Lima belas menit kembali menyusul John Sena memasuki CP-3. CP-3 yang berada di depan Vihara Nam Hai Kwan, Loji Panglapang.

Istirahat kembali, saya dan John makan siang, sambil recovery kaki yang kram. Saya sendiri mulai merasakan kaki kaku, setelah 20 menit istirahat, saya dan John Sena kembali melanjutkan perjalanan.

Jalur yang mulai eksotis,aduhai dan semlohai bak gadis desa sedang mekar, bakal kita hadapi. Rupanya semangat John Sena dengan kaki kram yang beberapa kali diberi obat penahan sakit, tetap semangat dan pantang mundur. Saya tetap dengan gaya fun bike saja, nggowes semampunya sambil berswa foto.

Tanjakan tanjakan sepanjang jala raya Loji Panglapang menuju Puncak darma, siap menghadang.

Tanjakan pertama setelah istirahat,sempat saya hajar, dan bisa lolos. Hiburan yang membuat mental bangkit adalah pemandangan alam selama perjalanan mengikuti Marathon Cycling Bogor Cileteuh, yang melewati perbukitan dan pinggir laut. Ini yang saya apreasi kepada penyelenggara, dengan jalur yang banyak pemadangan membuat peserta juga bisa menikmati dan sebagai penghibur rasa lelah dan capek.

" Menjelang Puncak Darma "

Kembali ditanjakan, kali ini adalah tanjakan bukit Buni, ini saya sebut tanjakan Setan, ketinggian tanjakan yang saya perkirakan 45 derajat lebih, membuat sebagaian biker peserta lomba terseok seok, hanya beberapa saja yang lolosm terutama berjenis RB, namun hampir 70-80 % semua dorong sepeda.

Pemandangan indah terlihat dari atas puncak Buni, hamparan laut menjadi background pemotretan. Disni banyak peserta memanfaatkan kesempatan untuk berfotoria. dan sekaligus sebagai pos para fotografer perlombaan.

Selepas puncak Buni, ada satu tanjakan yang lumyan, yaitu puncak Gebang, didua tanjakan ini  saya sempat hanya separoh, dan sisanya saya dorong.

Tertulis dipapan penunjuk arah, Puncak Darma 4 Km lagi.

Saya kaget saat buka handphone, rupanya John Sena sudah menggigit medali finisher.

" John Sena kram kaki "

Mulai berhitung kembali dan ambil nafas, dari kejauhan saya lihat Puncak Darma. Masih ada 2 tanjakan yang juga berat. Saya putuskan tanjakan pertama dari dua tanjakan saya dorong, dan satu tanjakan terakhir ke Puncak Darma saya kayuh.

Rupanya setelah tanjakan pertama dari dua tanjakan menjelang Puncak Darma, jalan turun panjang. Srategi bermain speed kemabali saya jalankan, dengan kecepatan turunan 30-40 kpj, jarak 2-3 km, turunan saya hajar terus.

Dan akhirnya, satu kilometer tanjakan menuju Puncak Darma, saya bisa kayuh dengan perlahan dan zigzag, kira kira 8-10 KPJ.

Puncak  Darma berhasil saya taklukan bersama John Sena, rasa capek dan lelah sepanjang hampir 100 ( seratus ) Km, dengan hiburan kurang lebih 20-22 tanjakan kita nikmati.

Terima kasih buat penyelenggara GetFit Adventure, yang telah sukses menyelanggarakan acara spetakuller. salut buat yang menempuh jarak 300 KM, selamat buat Ira Rasyid yang merebut 3 medali sekaligus.

" Ira Rasyid ...terbaik "

Perlu diketahui juga, bahwa event yang punya sebutan resmi " Geopeark Cileteuh Pelabuhan Ratu Marathon Cycling 2021 " ini diselenggarakan oleh GetFit Adventure, bekerja sama dengan Komunitas GX-ID ( Gravel Cyclist Indonesia ) serta didukung penuh oleh Dispora Kota Bogor.

" Event ini, serunya banyak didukung sponsor, sehingga peserta dapat menikmati banyak fasilitas dan layanan seperti refreshment, Medic Support, juga tersedianya fotografer handal yang cukup banyak di beberapa spot indah dan menarik." ungkap Budi Yakin, saat ngobrol bareng dengan saya.

Selain itu banyaknya dukungan dari beberapa pihak yang konsen dengan kegiatan ini.

Diantaranya  brand-brand ternama mendukung acara ini diantaranya Arus Liar Rafting, Bank BJB, SUUNTO, Marin, RodaLink, Fitbar, UrbanCase, Hydrococo, JS Gold, Dorsata Doctor, Mall Boxies 123, Hotel Agria dan banyak lagi. Sementara Badan Pengelola Geopark Ciletuh Pelabuhanratu yang didukung UNESCO juga merestui penyelenggaraan acara yang mendukung promosi wisata di kawasan warisan geologis yang sudah diakui dunia internasional ini. (UNESCO Global Geopark Forum 2017).

Semoga kedepan, sebagai kritik dan saran buat penyelenggara, adanya pemisahan katagori jenis sepeda,  Road bike, MTB dan Seli, agar bisa seimbang dikelompoknya. salam dua pedal, salam sukses buat semuanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

DAHSYATNYA TANJAKAN PUNCAK SEMPUR KARAWANG, BIKIN NAGIH ( Bag. I )

" File Dok.- Ngoper Pedal "  Mendengar nama Puncak Sempur dikalangan para pesepeda, membuat penasaran dan pingin mencoba untuk dat...