Rabu, 08 Februari 2023

DAHSYATNYA TANJAKAN PUNCAK SEMPUR KARAWANG, BIKIN NAGIH ( Bag. I )

" File Dok.- Ngoper Pedal "
 Mendengar nama Puncak Sempur dikalangan para pesepeda, membuat penasaran dan pingin mencoba untuk datang ke sana.

Sabtu, 4 Februari 2023, sebenarnya adalah rencana gowes ke Cariu, dengan tujuan Kampung Bantar Koneng, persawahan yang memang selalu menjadi tujuan para goweser Jabodetabek. Pasalmya persawahan yang lagi kuning menjelang panen adalah saat yang indah untuk didatangi.

Rupanya beberapa kawan dalam komunitas, tidak bisa berangkat dan masing masing telah punya agenda sendiri sendiri, yang tidak bisa diganggu gugat.

Tak menghilangkan niat dan surut untuk melangkah karena jadwal sudah dibuat, kami berempat, Yuns, Cherry Anwar, Ekos dan penulis, tetap memantapkan untuk berangkat. Dua cowok dan  dua cewek, siap gowes menanjak Puncak Sempur.

Agak terlambat, dari jadwal, jam 06,00 kami berangkat menuju arah Cariu dengan menggunakan gerobak Jepang untujk loading. Niat gowes santai dan pepotoan di Cariu, dirubah arah, kami menggeser tujuan dari Cariu ke arah Loji Karawang, tujuan adalah mencoba dan menikmati tanjakan Puncak Sempur.

" File Dok. - Ngoper Pedal "

Sepakat berempat karena semua belum pernah ke Puncak Sempur, akhirnya disetujui dan sepakat kalo gowes nggak kuat ya nanti dorong mendorong  saja, atau MTB, Mari Tuntun Bersama.

Tepat jam 09.00, kami loading di daerah loji dan memang niat karena belum pernah kesana kami hanya ingin tahu saja kayak apa jalurnya,. Sengaja kami ambil jarak 6 Km PP, kami loading disebuah warung kecil sambil sarapan.

09.15, kami turunkan sepeda dan mulai pemanasan ringan, dan melaju pelan pelan ke arah Puncak Sempur. Beberapa orang yang ketemu, sempat bilang, " Ngapain ke atas pake sepeda ..berat tanjakannya tinggi."

Teguran dari beberapa orang yang bilang ngapain pake sepeda, rupanya membuat rasa penasaran makin memuncak.

Setelah menyusuri jalan sepanjang 2 km, kami berhenti di gerbang yang bertuliskan  " PUNCAK SEMPUR,"  Alamak, didepan gerbang, rupanya telah disambut dengan tanjakan pertama,sepanjang hampir 400 meter dengan kemiringan 30-35 derajat. 

Mulailah petualangan tanjakan dimulai, kami berempat perlahan naik dengan semangat membara sampai puncak. Saat bersamaan kami bertemu dengan goweser yang berasal dari Cikarang, dan mengenalkan diri dengan nama Berex. Berex sempat menginformasikan kalo dari bawah ke atas kurang lebih 4-45 KM dan pegowes amatir bisa menempuh waktu selama 3-4 jam, sampai ke Puncak.

" File Dok. - Ngoper Pedal "

Benar juga, seteelah nanjak 400 meter, kami berempat, merasakanb sensasi awal, ngos ngosan, kaget dan tentunya senang sambil tertawa karena disuguhin tanjakan tajam, tidak mau memaksakan diri, kami berhenti untuk, recovery. 

Ekos dan Berex, langsung melaknjujtkan perjalanan, sedang saya, masih mengawal dua cewek yang gowes perlahan dengan speed 7-8 KPJ.

Satu kilometer pertama kami lalui dengan waktu 40 menit., ngaso di warung sambil menikmati alam pegunungan sekitarnya. Berex yang perokok berat, langsung menghisap rokoknya. Saat kami istirahat, masuk rombongan 15 orang darei Cibarusah, dengan tertatih dan dorong mendorong, saya sempat ingatkan untuk janagn memaksakan diri, Istirahat dan nikmati pemandangan sekitarnya. 

Lima belas menit kemudian, kami melanjutkan perjalanan, baru sepuluh menit beregrak, kembali kami dihadang dengan tanjakan panjang, yang saya perkirakan hampir 1 km, artimya ini adalah dua kilometer, terseok terseok kembali ditanjakan ini, rupanya kemiringan jalan juga lumayan, karena saat Cheery dan Yuns mendorong sepeda, kami lihat dari posisi tubuhnya yang sangat miring dan berat.

" File Dok.- Ngoper Pedal "
Dua kilometer kami lewati, an kembali istirahat, rupanya di kilometer 2, Yuns, merasakan sesuatu yang aneh, penyakit bulanan wanita, ternyata datang. dan Cheery yang beberapa waktu off gowes, nampak sedikit terlihat pucat. Keduanya kami putuskan untuk evakuasi saja, daripada akan timbul masalah yang lebih berat.


Tinggal bertiga, saya, Ekos dan Berex, melanjutkan ke kilometer ketiga, tanjakan sedang tapi panjang kami lalui, sedikit dapat bonus tertawalah semua, namun rupanya hanya berselang 5 menit, kami menemukan turunan tajam dan disongsong tanjakan sepanjang 500 M terlihat lurus dan tinggi dari bawah. Saya turun duluan dan siap menanjak, Ekos memvidoekan saya. Dan saya memvidoekan ekos setelah sampai atas.

" File Dok.- Ngoper Pedal "
500 meter kami lalui berdua, dan kembali tarik nafas dengan istirahat. Rupanya Berex kami tunggu 15
menit tidak muncul, dan memutar balik untuk kembali pulang. Beruntung pula cuaca tidak terlalu panas, bahkan cenderung ada angin, namun saya terpaksa buka kaos, karena basah keringat.

Setelah istirahat, kami melanjutkan menuju 500 meter keatas, tetap dengan semangat dan tidak memaksakan diri, sehingga nafas tidak tersengal, kami pelan pelan gowes, rupanya di 2.5 km, goweser  dari Cibarusah, tidak melanjutkan perjalanan dan mereka menikmati pemandangan dari sebuah Cafe ditengah tengah bukit, atau separoh Puncak Sempur.

Niat kami tetap ke atas Puncak Sempur, kami lihat di maps tinggal 1,5 KM. Rupanya neraka tanjakan tidak berakhir, jalan mulus dan datas hanya 100 meter, langsung meliuk liuk sepanjang 1 kilometeran, terlihat jam 11.30. Dengan variasi gowes dan dorong, kami menemukan Rambu peringatan, " Pastikan Mobil Anda Kuat, Jika Tidak Kuat Jangan Dipaksa, Berbahaya,".

" File Dok. Ngoper - Pedal "
Sebuah peringatan yang tidak main main, bahkan motor matic  juga dilarang, terutama saaat kembali ke bawah akan sangat beresiko, karena sistem engine berbeda dengan manual. Kembali saya dan Ekos berhenti untuk ambil nafas. 

Titik krusial kami temukan, 200 Meter menjelang Puncak Sempur, saya perkirakan kemiringan antara 30-35 derajat. Dengan sisa sisa tenaga, kami gowes perlahan, alhamdulillaha tepat jam 12.,15, menjelang adzan, kami berdua sampaike Puncak Sempur, artinya kami menempuh jarak 4 km dengan waktu hampir 3 jam.


Sampai di Puncak Sempur, tentunya kesempatan tidak kami sia siakan adalah berfoto ria, pemandangan indak pegunungan dapat dinikmati dari atas Puncak Sempur, dan tentunya sambil menikmati sajian makan di Saung Kopi Hideng, Resto yang berada di atas Puncak Sempur.

Menikmati pemandangan dari atas Puncak Sempur dengan ketinggian 600 MDPL, sangat membuat betah berlama lama, serasa tidak ingin pulang. Rasa lelah dan capekpun terobati dengan keindahan alam yang bisa dilihat dari atas Puncak Sempur.

" File Dok. -  Ngoper Pedal "

Hampir 2 jam berada di Saung Kopi Hideng, setelah istirahat dan makan siang, kamipun turun, Hal yang perlu diwaspadai justri saat turun. Kndisi sepeda benar benar hartus prima, terutama rem, karena akan fatal saat turunan tajam dengan kemiringan 30-35 derajat, kecepatan sepeda bisa mencapai 40-50 KPJ.  Ketrampilan menguasai turunan benar benar diasah. Konsentrasi dan selalu ekstra hati hati.Kami pesan untuk Yuns dan Cherry agar saat turun, sekiranya ragu jangan dinaikin, turun dan tuntun saja, demi keselamatan. ( Bersambung)

Minggu, 29 Januari 2023

B2W KOTA DEPOK SUKSES MENGGELAR EVENT SEPEDA " DEPOK BORDERS RIDE "

 

" File Dok.- Ngoper Pedal "

Depok
adalah sebuah kota yang terletak di Jawa Barat, Indonesia. Kota Depok merupakan bagian dari kawasan metropolitan Jabodetabekpunjur dan berada di bagian selatan Jakarta. Kota Depok dibentuk dari wilayah Kota Administratif Depok dengan penambahan wilayah dari Kecamatan Limo, Kecamatan Cimanggis, dan Kecamatan Sawangan, serta sebagian dari Kecamatan Bojonggede yang digabungkan dengan Kecamatan Pancoran Mas. Tanggal peresmian Kota Depok ditetapkan sebagai Hari Jadi Kota Depok

 Kota Depok sebagai wilayah termuda di Jawa Barat, mempunyai luas wilayah sekitar 200,29 km2. Kondisi geografisnya dialiri oleh sungai-sungai besar yaitu Sungai Ciliwung dan Cisadane serta 13 sub Satuan Wilayah Aliran Sungai. Di samping itu terdapat pula 26 situ.

Minggu, 29 Januari 2023, dengan dimotori oleh penggiat sepeda B2W Kota Depok, digelar event sepeda, dengan tajuk " Depok Borders Ride ", atau lebih gampang diartikan, bersepeda keliling perbatasan kota Depok.

Gowes atau bersepeda dengan jarak tempuh 90 KM,  mengambil jalur sepanjang pinggiran kota Depok.

Diawali sambutan oleh Ketua komunitas B2W Kota Depok, Nanda Putra Ashar dan Walikota Depok, Mohammad Idris,   event sepeda " Depok Borders Ride " dilepas. Hampir 300 lebih goweser dari berbagai komunitas disekitar Jabodetabek, bahkan ada yang dari luar kota.

Start yang dimulai dari kantor Walikota, mengambil jalur arah Margonda Raya menuju pertigaan PLN dan masuk ke wilayah Kukusan. Menyusuri Tol Baru Desari berbelok ke arah Pondok Labu, dan memasuki wilayah Cinere. Kemudian masuk Cinangka dan menyeberang ke Serua.


Kantor Kelurahan Serua, Sawangan, dijadikan Water Station 1, peserta istirahat dan menikmati sajian dari panitya. Kemudian melanjutkan ke arah Curug menuju Jembatan Gantung Curug, Keluar wilayah Curug menuju jalan Raya Parung dan berbelok ke kampung Duren Seribu menuju arah Perigi, Cipayung dan Citayem. 

Melintas Jembatan Orange perbatasan Citayam dan Kalimulya, peserta menuju Water Station 2 di Situ Cilodong.  Dari situ Cilodong, mengambil jaliur  jalan raya Bogor dan memasuki wilayah Tapos, dilanjut ke arah Leuwinanggung sampai perempatan Cibubur, dan menuju arah Cibubur Junction. Peserta memasuki jalan Radar Auri dan berbelok ke arah Raya Bogor masuk jalan Kelapa Dua, dan kembali memasuki jalan  Margonda Raya simpang UI. Belok kekiri menuju kantor Walikota Depok di tempat awal start.

Jaluir atau route " Depok Borders Ride " sangat bervariasi dengan keluar masuk wilayah yang ada di kota Depok, sesuai judulnya, semua berada diwilayah pinggiran. Dari mulai jalan halaus, aspal, makadam atau bebatuan, bahkan tanah merah.

" File DOk.- Amica90an-foto "

Namun ada beberapa catatan sebagai evaluasi, dimana penulis juga ikut sebagai peserta, diantaranya ; rambu petunjuk yang masih tidak terlihat penempatannya, serta kurangnya marshall sebagai penunjuk arah. 

Akibat yang terjadi banyak peserta yang kesasar jalan, namun beruntung antar peserta yang sesama pesepeda, bisa saling membantu dan mengingatkan.

Nanda Putra Ashar sendiri yang sempat berbincang dengan penulis mengakui adanya kekurangan dan akan dijadikan evaluasi untuk kedepan. Karena event ini direncanakan bakal digelar setiap  tahun.

" Terima kasih atas masukan dan saran dari kawan kawan, ke depan kita akan perbaiki semua kekurangan yang terjadi pada hari ini. " ucap Nanda Putra Ashar didepan para pegiat sepeda.

" Kita juga kaget, karena jumlah peserta diluar target yang diperkirakan, bahkan sempat ditolak beberapa peserta yang ingin mendaftar karena sudah sesuai  quota awal. terima kasih kepada para goweser yang telah hadir mengikuti event " Depok Borders Ride  " imbuh Nanda Putra Ashar.

" File - Dok. Efrina "
Penulis sendiri selama dalam perjalanan, juga beberapa kali menemukan rombongan yang kesasar. Panitya sendiri memang sudah menyediakan aplikasi jalur. Namun kadang kenyataan dilapangan banyak peserta yang tidak memaksimalkan fasilitas pendukung tersebut.

Secara umum acara berlangsung sukses dan lancar.

Penutupan acara sekaligus penyerahan  Medali kepada 50 peserta finisher pertama  dilakukan oleh Walikota Depok, Mohammad Idris. Walikota sendiri sempat secara mendadak membuat acara kuis, dengan beberapa hadiah yang telah disiapkan.

Dalam event " Depok Borders Ride "  setiap peserta terdaftar akan mendapat   medali finisher dan doorprize yang diundi. Dimana hadiah doorprize  berasal dari para sponsor yang telah mendukung event sepeda itu, salah satunya adalah Roda Link Depok

" File Dok.- Ngoper Pedal "

Disisi lain acara yang  disupport oleh ISSI Depok juga menghadirkan para atlit binaan Kota Depok. Para Atlit binaan kota Depok ini juga adalah atlit yang akan berangkat seleksi PON untuk atlit Jawa Barat tahun 2024.  Diantaranya adalah; Shakira Putra Elvira Nindya, Aditya Dwi Cahyadi, Emrys Salsabilah Gunawan, dan Embun Fildzah Gunawan.

Harapan semua peserta kedepan tentunya, event " Depok Borders Ride " akan semakin bagus dan lebih menarik serta tertata dengan baik, termasuk adanya  pengelompokan jenis sepeda, dan sebagainya.

 


 

 

Rabu, 11 Januari 2023

EKSOSTISME PERSAWAHAN MEMBUAT DAYA TARIK NGOPER PEDAL UNTUK SELALU HADIR DI JONGGOL


" Dok.File - Ngoper Pedal "
Jonggol adalah sebuah Kota Kecamatan di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Indonesia. Lokasi Kecamatan ini terletak di bagian timur Kabupaten Bogor. Wilayah ini dikenal strategis, karena menjadi penghubung antara wilayah Bogor, Jakarta, Bekasi dengan Cianjur, Purwakarta bahkan Bandung. Jonggol sekarang dikenal sebagai salah satu kawasan wisata terbesar di Jabodetabek dengan banyak obyek wisata didalamnya. Jonggol juga memiliki julukan yaitu : "Bhutan Van Java", karena salah satu daya tarik wisata di Jonggol adalah kondisi topografi Selatan Jonggol yang terdapat perbukitan berkontur curam seperti di Bhutan. Julukan ini berlaku untuk wilayah Jonggol Raya seperti Sukamakmur, Cariu, dan Tanjungsari. Namun dibalik besarnya potensi wisata, secara infrastruktur Kawasan Jonggol masih sangat tertinggal dibandingkan kawasan lain di Jabodetabek. Pusat Kecamatan Jonggol berada di utara Alun-alun Kota Jonggol, Kelurahan Jonggol yang berada diketinggian +230 MDPL

" Dok.File - Ngoper Pedal "

NGOPER PEDAL, komunitas sepeda yang berbasic gowes XC road, blusukan ke daerah bernuansa alam, sangat cocok dan senang mengadakan acara gowes ke wilayah Jonggol.

Persawahan yang mulai menghijau, dan menjelang kuning sangat indah sekali dan sedap dipandang mata. Hamparan luas bak permadani membentang dari ujung ke ujung.

" Dok.File - Ngoper Pedal "
Sabtu, 14 Januari 2023, kembali Ngoper Pedal akan menyambangi wilayah Jonggol. Gowes tidak sekedar gowes saja, namun track yang asik tentu akan membuat suasana gowes semakin asik juga. Terlebih buat yang hobby foto. Semakin keren apabila dilakukan pemotretan dengan jenis kamera SLR. pun dengan kamera HP juga yang saat ini semakin canggih, hasil pemotretan juga akan semakin indah, seperti lukisan alam,

Diperkirakan 40-50 goweser akan ikut meramaikan acara gowes bareng awal tahun 2023 yanag digagas oleh Komunitas Ngoper Pedal.

Komunitas Ngoper Pedal sendiri yang belum terlalu lama dibentuk, tercatat baru merayakan ulang tahunnya yang kedua, namun sepanjang dua tahun perjalanan, banyak kegiatan gowesnya hampir ke beberapa daerah yang memang memiliki jalur track yang bernuansa alam. Nama Ngoper pedal pun akan langsung muncul dengan sederet cerita gowe, apabila kita googling.

" Dok. File - Ngoper Pedal "
Komunitas Ngoper Pedal yang juga kepanjangan dari Nggowes Persahabatan ke Pedalaman dan Blusukan, hampir tidak pernah absen dalam setiap bulannya mengadakan acara gowes bareng.

Seperti dikatakan Imam selaku penggagas Komunitas Ngoper Pedal," Ngoper Pedal sudah mempunyai jadwal rutin yang dibuat selama 1 tahun, dengan tujuan gowes adalah tempat tempat yang representatif dengan kondisi track bervariasi, dari tanah, kebon,  persawahan, bahkan hutan, serta pegunungan "

  

 

Apakah Ngoper Pedal tidak pernah bosan ke Jonggol ?

 " Dok.File - Ngoper Pedal "

Alasan Ngoper Pedal tidak pernah bosan untuk gowes ke wilayah Jonggol, karena wilayah Jonggol sendiri dianggap representatif bagi komunitas ini. Segala macem track akan banyak ditemukan, bahkan kalo dieksplore, tak akan habis.

Namun memang sayang, saat ini banyak jalan di perkampungan hingga persawahan sudah dilakukan pengocoran, sehingga suasana alam menjadi hambar. Jalan coran sangat kurang ideal apabila dipakai untuk gowes menggunakan sepeda jenis MTB. Walhasil banyak goweser yang akhirnya berganti Ban.  Ban yang cocok untuk kondisi jalan coran , sedikit tanah dan makadam.

Kembali ke soal Wilayah Jonggol, penulis yang beberapa kali gowes di Jonggol, merasa tiak akan pernah bosan untuk hadi di wilayah Jonggol.  Musim tanam dan panen yang rata rata 5 bulan sekali, membuat rasa kangen setelah musim panen selesai.

Keindahan yanga akan didapat saat sawah menghijau dan padi menguning itulah yang dijadikan alasan untuk selalu hadir di wilayah Jonggol. 

" Dok.File- Ngoper Pedal "
.Tak dipungkiri hampir banyak para goweser yang berada di sekitar Jabodetabek selalu mempunyai jadwal gowes ke wilayah Jonggol. Bahkan sampai ada ungkapan." Goweser kalo belum gowes ke Jonggol, belum keren.."


Ungkapan yang jadi guyonan saat goweser meledek temannya yang belum pernah gowes ke Jonggol.

Yang jelas gowes ke wilayah Jonggol tidak akan rugi dan membosankan, banyak jalur yang indah dan sangat EKSOSTIS akan dutemukan disana.

 " Mau gabung dengan Ngoper Pedal, gampang caranya, cukup ikuti FB Ngoper Pedal dan IG Ngoper Pedal, nanti akan disajikan jadwal gowes dan tujuan gowesnya, " jelas  Imam.

 

 

 

 

 


 

Selasa, 20 Desember 2022

MENGENAL DHEA ANNISA, GOWESER AMATIR WANITA ASAL TANGERANG

" File Dok.-Dhea "
 Tak asing lagi di kalangan goweser amatir se-Jabodetabek, hampir rata rata para goweser mengenal nama Dhea Annisa. Event event sepeda hampir tidak pernah absen, terutama event yang melintas di  jalur atau track tanjakan.Bahkan beberapa kali Dhea tercatat sebagai QOM ( Queen of the Mountains ).


QOM adalah sebuha penghargaan yang diberikan kepada wanita tercepat dalam sebuah catatan waktu yang dibuat oleh panitya dalam suatu event atau perlombaan.

Terakhir, tercatat Dhea menerima QOM saat event Tour D'Baduy dalam rangka ulang tahun komunitas sepeda Seli Tangerang ( Selitang ) yang ke-5.

Bagi Dhea, gowes adalah sebuah kegiatan bersepeda  yang telah melekat dalam jiwanya dan menjadi sebuah hobby. Dhea sendiri menekuni sepeda tergolong belum lama, menurutnya, mulai gowes saat pandemi kira kira tahun 2019.

" File Dok.- Dhea "

Namun siapa sangka kalau Dhea justru melejit dan hampir setara dengan para goweser amatir senior

Salah satu hal yang membuat Dhea bisa cepat melejit sebagai goweser amatir salah satunya adalah latihan sepeda dengan intensitas yangtinggi, banyak belajar dengan para senior.

" Pokoknya rajin latihan, banyak belajar dengan para senior gowes, dan rutin ikuti event event gowes untuk melatih fisik dan pengalaman, " jelas Dhea.

Hampir beberapa event dengan katagori long ride ( jarak jauh ), dengan jarak 300 Km, 450 Km, bahkan Dhea pernah ikut Banten Loop dengan jarak tempuh 500 Km.

Bukan perkara mudah soal urusan gowes atau sekedar genjot sepeda. Perlu sebuah kesiapan mental dan tentunya fisik yang prima.

" File Dok.- Dhea"

Tanpa stamina yang kuat dan fisik serta mental yang prima, sangat tidak mungkin bia mengayuh sepeda puluhan kilometer.

" Tidak ada persiapan khusus, kecuali rajin berlatih dengan jarak jarak tertentu, melatih speed,  makan yang cukup saja, istirahat yang baik, dan terpenting adalah ketenangan hati saat mau bersepeda," terang Dhea.

 Minggu. 18 Desember 2022, Dhea hadir dan turut gowes dalam event yang diadakan oleh Binbic ( Bintaro Bike Community ),  kegiatan bersepeda dalam rangka ulang tahun yang ke 4 Binbic. Start dimulai dari Vello BSD, menuju arah Ciampea dan langsung menuju Gunung Bunder.

Total jarak tempuh Dhea dalam event ini kurang lebih 166 Km, dengan elevasi 1500 MDPL. Tercatat hampir 250 orang mengikuti event B2GB.

" File Dok.- Dhea "

Banyak hal telah menjadi sebuah catatan dan pengalaman yang sangat berharga, sebagai seorang gowesr amatir,  terlepas penghargaan yang diperoleh adalah sebuah penghargaan  bukan event resmi yang diakui oleh organisasi yang menaungi olah raga sepeda. Namun secara personal, penghargaan itu adalah sebuah penghargaan yang sangat bernilai tinggi. Dalam skala amatir tidak mudah seorang goweser wanita bisa mengikuti event event sepeda dengan track atau jalur jalur yang tergolong ekstrim, terutama dengan elevasi dan ketinggian yang diatas normal. Bahkan seorang goweser laki laki pun bisa tidak sanggup untuk bersepeda dijalur jalur yang ekstrim.

" Pokoknya sejak  gowes hampir beberapa jalur jalur ekstrim, yang berada di wilayah Bogor, cianjur dan Sukabumi, dengan kondisi yang tersulit sudah pernah dilalui, bahkan hampir di jalur gunung tersebut memperoleh penghargaan QOM.." ucap Dhea sambil tersenyum.

Seperti contoh event 5 Bukit didaerah sentul, event bersepeda menapaki 5 bukit yang berada di wilayah Bogor, khususnya seputarn daerah Sentul. Dengan elevasi Bukit yang lumayan sudut kemiringannya, sebut saja Gunung Pancar.

Satu hal yang sangat menarik, Dhea yang kebetulan tinggal di daerah Sepatan , Tangerang, tidak pernah loading. Dalam artian, Dhea akan menuju ke Titik start, atau titik kumpul saat bersepeda, dengan digowes dari rumah langsung. Kira kira jarak tempuh untuk mencapai titik start yang berada di daerah Tangerang, kurang lebih, 25-30  Km. Bahkan, saat berangkat di pagi buta, Dhea kadang gowes sendiri ( solo ride ).

" File Dok. - Dhea "

BIsa dibayangkan, bagi seorang wanita yang mencintai hobbynya, harus bersusah payah, bercucur keringat untuk mendapat sebuah kepuasan saat bersepeda. 

Pesan Dhea buat para goweser," Sebaiknya sarapan dulu saat akan bersepeda, jangan biarkan perut kosong, dan banyaklah berlatih, serta menjaga stamina dengan baik."

 

 


 




Kamis, 15 Desember 2022

NGGAK LENGKAP RASANYA BELUM GOWES KE GEOPARK CILETUH, SUKABUMI. Bag.3 ( Habis )

 

Sebelum kita menjelajah lebih jauh mengenai Ciletuh Geopark di Sukabumi, ada baiknya kita memahami terlebih dahulu apa itu Geopark. Geopark atau yang dalam bahasa Indonesia bisa diterjemahkan sebagai taman bumi adalah sebuah wilayah yang difungsikan sebagai kawasan lindung dan digunakan untuk mengelola warisan geologi secara berkelanjutan.

" File Dok.- Ngoper Pedal "

Lalu, apa yang dilindungi di dalam kawasan geopark ini? Terdapat beberapa aspek yang dilindungi dalam kawasan geopark meliputi sisi geologi, sisi hayati, hingga sisi kultural. Pembentukan Geopark seperti Geopark Ciletuh Sukabumi memiliki tiga tujuan yakni sebagai wilayah konservasi, edukasi, serta sebagai bentuk promosi wilayah melalui kegiatan geo-tourism.

Ngoper Pedal, sebuah komunitas pesepeda yang memang akrab menyambangi lokasi lokasi atau jalur gowes yang bersinggungan langsung dengan alam. Tak salah kalo Ngoper Pedal adalah singkatan dari Nggowes Persahabatan ke Pedalaman dan Blusukan, dengan arti yang luas, bahwa Komunitas Sepeda Ngoper Pedal ini banyak bermain atau gowes ( kata umum bersepeda ) ke daerah dengan pemandangan alam yang indah indah, baik pegunungan, persawahan, perkebunan dan lain laindengan nuansa identik alam nan hijau.

" File Dok. Ngoper Pedal"

Kawasan wisata Geopark Ciletuh di ujung selatan, 160 Km kurang lebih dari Jakarta, menjadi tujuan gowes. Selama 3 hari 2 malam, Ngoper Pedal berada di kawasan Geopark Ciletuh. 

Hari Sabtu, 10 Desember 2022, kegiatan gowes diawali dengan blusukan ke desa Ciemas, Girimukti, Curug Cimarunjung, dan   Kawasan Pantai Geopark Ciletuh. 

Giliran Minggu, 11 Desember 2022, menjelang kembali ke Jakarta, kesempatan dengan waktu yang tersisa tidak disia siakan. Tracking menjadi alternatif untuk melengkapi perjalanan gowes ke Geoaprk Ciletuh.  Dua Curg dengan keindahannya masing masing disambangi.

Tersisa 6 orang karena Muis dan Alam, serta Fathur lemabli ke Jakarta terlebih dahulu. Bunda Omi dan Bunda Sari sendiri, sidah 2 kali datangke Geopark Ciletuh, dan memilih untuk gowes ke HUtan Mangrove disisi selatan.

Akhirnya tersisa 7 orang yang ikut tracking, saya, Yunita, Yuns, Aesyah, Jack, Yardi,dan Adin.

" File Dok. Ngoper Pedal "

Start dari penginapan, kemudian mengarah ke Curug Sodong yangberjarak kurang lebih 1 km. Deru air Curug Sodong sendiri sebenarnya sudah terdengar dari penginapan.  Tibalah kami di Curug Sodong, keindahan alam nampak sekali dari jarak 100 meter, dengan latar belakang tebing dan sedbuah Curug diatas tebing, sangat mempesona sekali.

Kesempatan yang selalu tak boleh dilewatkan adalah berfoto ria, hampir semua rekan rekan melakukan foto baik dengan HP masing masing atau foto bersama yang dibantu oleh Pemandu wisata lokal, Bambang dan Subhan. Saya sendiri yang sudah dua kali ke Curug Sodong, juga membantu mengambilkan foto buat yang lain. Kekaguman akan keindahan Curug Sodong diungkapkan oleh Yunita dan Yardi,

" Pokoknya nggak rugi dan nggak nyesel jauh jauh dari Jakarta kesini, walau terjebak macet berjam jam.." ungkap Yunita. 

Senada dengan Yardi yanag juga baru pertama ke Ciletuh. " Curugnya keren dan benar benar bagus dengan air yang deras,,,pokoknya kereen  nggak rugi..ke sini.." 

Ungkapan rasa senang bisa menyambangi tempat indah adalah keharusan, bahkan Yardi berencana mengajak keluarganya saat berlibur untuki datang ke Curug Sodong.

Nampak Adin, yang memang dikenal pendiam sedang asik memvideokan situasi Curug Sodong dengan HPnya.






Hampir satu jam bercengkarama dengan keindahan Curug Sodong, perjalana kami lanjutkan menuju Curug Cikanteh. Curug yang terletak ditebing bukit berada kurang lebih 1-2 km dari Curug Sodong, dan harus ditempuh melalui jalan terjal dan pinggiran sungai yang berbatu.

Curug Cikanteh sendiri lebih bagus dan menakjubkan sekali karena ketinggiannya mencapai antara 60-70 m, suara deru airpun semakin keras dengan kondisi debit yang tinggi saat musim hujan.

Setelah berjalan menyusuri hutan kecil dan pinggiran sungai, sampailah kami di Curug Cikanteh.

Kebahagaian rekan rekan makin menjadi lantaran melihat Curug Cikanteh yang bener bener menakjubkan. 

Jelas tidak akan dilewatkan begitu saja untuk mengabadikan keindahan alam Geopark Ciletuh ini. Foto sendiri dan bersama menjadi hal yang wajib.

" File Dok.- Ngoper Pedal "

Jack yang awalnya tidak ingin ikut tracking, saat sampai di Curug Cikanteh, sangat begitu antusias, bahkan berusaha mendekat di bawah Curug Cikanteh dengan debit airnya yang deras.

" Ini memang kereen, kapan lagi bisa begini ditempat yang indah seperti ini.." seloroh Jack dengan logat Bataknya yang kental.


Tak terasa hampir satu jam kami berada di Curug Cikanteh, target harus kembali ke penginapan untuk persiapan pulang jam 11 sudah dekat.

Kamipun segera turun dan kembali ke penginapan, dengan menyusuri jalan yang sama. sebuah jembatan bambu untuk menyebrangi sungai juga takl luput dijadikan obyek untuk berfoto ria.

Hampir tidak ada yang dilewatkan saat berada di Curug Cikanteh dan menyusuri jalan tepi sungainya.

Keterbatasan waktu, memaksa kami harus kemabli ke Jakarta, tentu tidak puas kalo hanya beberapa obyek saja yang disambangi. Rencana mendatang kami akan hadir dan datang kembali ditempat yang lain yang lebh asik dan lebih indah. Geopark Ciletuh, menyimpan keindahan dan pesona alam yang masih asli.

" File Dok. Ngoper Pedal "

Tak salah buat rekan rtekan khususnya para goweser untuk datang ke Geoaprk Ciletuh, pastinya nggak nyesel. 

Tepat jam 11.30 kami meninggalkan lokasi penginapan dan kembali ke Jakarta. 

Spot foto sepanjang perjalanan kembali ke Jakarta sejak lepas Puncak Darma menuju pertigaan Pelabuah Ratu, tidak sempat kami manfaatkan, karena kami mengejar waktu untuk menghindari kemacaetan di jalan Tol Bogor - Jakarta. 

( Selesai )





Rabu, 14 Desember 2022

MENAKLUKAN PUNCAK DARMA GEOPARK CILETUH VIA DESA CIEMAS, SUKABUMI. Bag-2

" File Dok.- Ngoper Pedal "
Geopark Ciletuh menjadi salah satu primadona wisata di Sukabumi, Jawa Barat. Sebelum menyibak keindahannya, Anda bisa menikmati pemandangannya lewat Puncak Darma. Puncak Darma ialah salah satu dataran tertinggi di kawasan Geopark Ciletuh. Bukit di Puncak Darma berada di ketinggian 230 meter di atas permukaan laut, di atas Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas, Sukabumi. Desa Girimukti, Ciemas ini merupakan salah satu pintu gerbang Geopark Ciletuh. Sebelum menelusuri geopark, biasanya wisatawan melihat keindahan lanskapnya dari Puncak Darma.


Start dari penginapan yang tidak jauh dari Curug Sodong, kami menyusuri irigasi dan persawahan yang berada di sekitar desa Ciemas. suasana asri dengan keramahan warganya kami temukan sepanjang perjalanan. 
" File Dok.- Ngoper Pedal "

Persawahan yang mulai menghijau nampak menghampar luas bak permadani.  Kami sepuluh orang goweser  terdiri dari 4 wanita dan 6 pria, dari Komunitas Ngoper Pedal, Jakarta sengaja datang ke kawasan Geopark Ciletuh untuk menejelajah seputaran Geopark Ciletuh. Jalur Irigasi yang dipergunakan untuk mengairi sawah kami susuri.
Tujuan akhir adalah Puncak Darma, sebuah Bukit yang menjadi salah satu ikon Geopark Ciletuh.  Perjalanan kali ini sengaja kami ambil dari desa Ciemas, mengingat goweser yang kami ajak ada beberapa wanita. Medan yang yang bertat dengan karakter tanjakan berlevasi tinggi memang banyak ditemukan di wilayah Geopark Ciletuh. Target awal gowes adalah fun gowes, dengan prosentase 60% datar dan 40% jalan nanjak.
" File Dok.- Ngoper Pedal "

 
Dengan melewat wilayah desa Ciemas, dan mengambil jalur sisi kanan, kami menemukan jalur yang sangat eksostis dengan pemandangan pegunungan dan perbukitan. Tanjakan dan jalan tanah serta beberapa jalana yang berbau sangat cocok untuk jalur kami. Pasion blusukan ( XC Road ) yang sangat kental dikami benar benar ditemukan dijalur ini.

Sedikit variasi sempat keluar dijalur aspal menuju pesisir Pantai Geopark Ciletuh, namun segera masuk ke perkampungan dan kembali menerobos beberapa jalur tanah di perbukitan kecil dibawah Puncak Aher.
Beberapa rekanpun sempat turun dari sepeda dan terpaksa MTB.( Mari Tuntun Bersama ), sebuah tanjakan ditemukan saat kami menikung dan sang marshal ( pemandu wisata ) tidak menginformasikan kami.
 
Terlihat ditanjakan ini hanya rekan kami, Fathur yang selamat dan bia melibas tanjakaan pendek dengan elevasi 30an drajat. Maklum Fathur sendiri termasuk paling muda diantara kami.
Jalan roling dengan elevasi yang bervariasi naik turun bukit di desa Ciemas menuju kawasan wisata Curug Cimarunjung.
 
Kurang lebih jam 12.00 Selepas desa Ciemas, kami memasuki wilayah desa Giri Mukti, untuk menuju ke Puncak Darma.
Istirahat, makan siang dan sholat kami lakukan di kawasan Wisata Curug Cimarunjung. 
Setelah hampir satu jam, mulailah petualangan yang sebenarnya dimulai.

" File Dok. Ngoper Pedal "

Puncak Darma yang menjadi tujuan utama. mulai kami tapaki perlahan, selepas parkiran Curug Cimarunjung, tantangan terberat diawali dengan tanjakan sedang, kemudian merambat pelan dengan jarak 1 km menuju pertigaan Puncak Aher. Satu kilometer pertama inilah ujian berat ditempuh. Sepuluh goweser termeheh mehek ..dorong dan tuntun sepeda.
Alam, Muis, Yuni, Jack. Adin, Bunda Omi harus istirahat.

Bunda sari, Yunita dan Fathur masih bisa melanjutkan dan melibas turunan selepas pertigan puncak Aher. 
 

Hanya berjarak satu kilometer turunan, kembali dihadang tanjakan utama menuju Puncak Darma, jarak hampir 1 km, sama sekali tidak ada jeda datar, begitu lepas turunan langsung menanjak tinggi dengan elevasi 30-35 drajat.
 
 
Bunda Sari yang biasa melalap tanjakanpun sempat berkelakar." Gile ini tanjakan pendek tapi dongak keatas tingginya,,,hahaha "

Menjadi  sebuah hal yang ketika kami yang hanya gowes sebagai hobby harus menaklukan Puncak Darma, di kawasan Wisata Geopark Ciletuh.
Jalan yang sudah dikenal oleh semua orang dengan tanjakan tanjakan berat dan roling panjang.
 
Berbeda dengan Yunita,yang merasakan kejamnya tanjakan Puncak Darma, sempat berkomentar. " Ampun..ampun dah..ini tanjakan bisa begini, kalao disuruh ulang gue masih mikir mikir lagi.."

" File Dok.- Ngoper Pedal "
Begitu juga jalur yang kami pakai, walaupaun hanya sejauh 15 Km, namun diujung menjelang Puncak Darma adalah sebuah ujian terberat. Jarak tempuh yang kira kira hanya 3 km, adalah tanjakan tinggi menuju puncak.
Bahkan kendaraan pun tidak boleh bersimpangan, mengingat curamnya turunan.

Berakhir sampai finish yang benar benar digowes hanya Bunda sari, Yunita dan Fathur. Selebihnya bervariasi antara dorong mendorong sepeda dan  gowes, namun lebih banyak mendorong dibandingkanb dengan gowesnya. Bisa dimaklumi kelelahan fisik yang mendera saat keberangkatan yang akkhirnya sampai di penginapan dini hari.

Goweser tak akan pernah kapok, kalo hanya satu tanjakan rasanya kurang lengkap, banyak tanjakan di sekitar Geopark Ciletuh yang lebih ekstrim, semisal start dari Puncak Darma ke Puncak Aher, yang hanya berjarak 4-5 KM, tentu sangat asik sekali dan adrenalin makin memuncak.

Cerita gowes tak akan pernah berakhir, selalu ingin menemukan cerita cerita baru. ( bersambung )







Geopark Ciletuh jadi salah satu primadona wisata di Sukabumi, Jawa Barat. Sebelum menyibak keindahannya, Anda bisa menikmati pemandangannya lewat Puncak Darma. Puncak Darma ialah salah satu dataran tertinggi di kawasan Geopark Ciletuh. Bukit di Puncak Darma berada di ketinggian 230 meter di atas permukaan laut, di atas Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas, Sukabumi. Desa Girimukti, Ciemas ini merupakan salah satu pintu gerbang Geopark Ciletuh. Sebelum menelusuri geopark, biasanya wisatawan melihat keindahan lanskapnya dari Puncak Darma.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Puncak Darma, Bukit Tempat Memandang Indahnya Geopark Ciletuh", Klik untuk baca: https://travel.kompas.com/read/2018/06/23/110000327/puncak-darma-bukit-tempat-memandang-indahnya-geopark-ciletuh.
Penulis : Muhammad Irzal Adiakurnia
Editor : Wahyu Adityo Prodjo

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L
Geopark Ciletuh jadi salah satu primadona wisata di Sukabumi, Jawa Barat. Sebelum menyibak keindahannya, Anda bisa menikmati pemandangannya lewat Puncak Darma. Puncak Darma ialah salah satu dataran tertinggi di kawasan Geopark Ciletuh. Bukit di Puncak Darma berada di ketinggian 230 meter di atas permukaan laut, di atas Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas, Sukabumi. Desa Girimukti, Ciemas ini merupakan salah satu pintu gerbang Geopark Ciletuh. Sebelum menelusuri geopark, biasanya wisatawan melihat keindahan lanskapnya dari Puncak Darma.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Puncak Darma, Bukit Tempat Memandang Indahnya Geopark Ciletuh", Klik untuk baca: https://travel.kompas.com/read/2018/06/23/110000327/puncak-darma-bukit-tempat-memandang-indahnya-geopark-ciletuh.
Penulis : Muhammad Irzal Adiakurnia
Editor : Wahyu Adityo Prodjo

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L
Geopark Ciletuh jadi salah satu primadona wisata di Sukabumi, Jawa Barat. Sebelum menyibak keindahannya, Anda bisa menikmati pemandangannya lewat Puncak Darma. Puncak Darma ialah salah satu dataran tertinggi di kawasan Geopark Ciletuh. Bukit di Puncak Darma berada di ketinggian 230 meter di atas permukaan laut, di atas Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas, Sukabumi. Desa Girimukti, Ciemas ini merupakan salah satu pintu gerbang Geopark Ciletuh. Sebelum menelusuri geopark, biasanya wisatawan melihat keindahan lanskapnya dari Puncak Darma.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Puncak Darma, Bukit Tempat Memandang Indahnya Geopark Ciletuh", Klik untuk baca: https://travel.kompas.com/read/2018/06/23/110000327/puncak-darma-bukit-tempat-memandang-indahnya-geopark-ciletuh.
Penulis : Muhammad Irzal Adiakurnia
Editor : Wahyu Adityo Prodjo

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L
Geopark Ciletuh jadi salah satu primadona wisata di Sukabumi, Jawa Barat. Sebelum menyibak keindahannya, Anda bisa menikmati pemandangannya lewat Puncak Darma. Puncak Darma ialah salah satu dataran tertinggi di kawasan Geopark Ciletuh. Bukit di Puncak Darma berada di ketinggian 230 meter di atas permukaan laut, di atas Desa Girimukti, Kecamatan Ciemas, Sukabumi. Desa Girimukti, Ciemas ini merupakan salah satu pintu gerbang Geopark Ciletuh. Sebelum menelusuri geopark, biasanya wisatawan melihat keindahan lanskapnya dari Puncak Darma.

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Puncak Darma, Bukit Tempat Memandang Indahnya Geopark Ciletuh", Klik untuk baca: https://travel.kompas.com/read/2018/06/23/110000327/puncak-darma-bukit-tempat-memandang-indahnya-geopark-ciletuh.
Penulis : Muhammad Irzal Adiakurnia
Editor : Wahyu Adityo Prodjo

Download aplikasi Kompas.com untuk akses berita lebih mudah dan cepat:
Android: https://bit.ly/3g85pkA
iOS: https://apple.co/3hXWJ0L

Selasa, 13 Desember 2022

GOWES MENGESANKAN DI ACARA TUTUP TAHUN 2022, KAWASAN GEOPARK CILETUH ( Bag.1)

"File Dok.-Ngoper Pedal"
Agenda tutup tahun 2022 Ngoper Pedal yang sudah direncanakan jauh jauh hari, beberapa kali tertudan dan batal. Mengingat kondisi dan situasi alam yang dianggap tidak kondusif, renbcana awal Pegunungan Bromo yang eksotis juga dibatalkan. Bahkan Pulau Dewata yang dijadikan tujuan utama pun terpaksa dibatalkan. Bencana alam terjadi disana sini, hujan badai dan angin tentu akan menghambat rencana kami.

" File Dok.- Ngoper Pedal "

Pun seandainya memaksakan rencana ke Bromo, tidak tahu apa yang akan terjadi, mengingat acara gowes tahun 2022, saat kegiatan di Pegunungan Bromo terjadi erupsi Semeru. Mungkin kalo acara tetap dijalankan, kejadian yang sama bisa terjadi rencana tanggal 2-3-4-5 Desember, Semeru kembali erupsi.

Namun adanya kesulitan mencari Bus wisata yang representatif, ternyata habis fullbook. Dan terpaksa kami membatalan kegiatan gowes ke Bromo. Hikmah terbesar adalah batalnya acara tersebut, tidak terbayangkan apabila memaksakan tetap berangkat ke Bromo

Bagi kami acara akhir tahun yang sudah menjadi agenda tetap harus jalan. Berapapun peserta yang akan ikut, bagi kami buka masalah. Akhirnya disepakati " GEOPARK CILETUH " menjadi tujuan gowes akhir tahun.

" File Dok.- Ngoper Pedal "
Kembali muncul bencana, gempa disepanjang selatan, Cianjur, Sukabumi, dan seputar Jawa Barat membuat rekana rekan sempat ragu, yang pada akhirnya beberapa rekan membatalkan.

Beberapa rekan memastikan ke saya sebagai founder Ngoper Pedal, " Gimana Om..apa tetap jalan ke Ciletuh ? "

Saya jawab, " Kembalikan saja kepada kita sendiri yakin atau tidak, dan ingat, kita bersahabat dengan alam, kita tidak pernah melawan alam..tunjukan bahwa kehadiran kita sebagai bentuk persahabatan antara sesama ciptaan Tuhan."

" Insha Allah..niat kita baik, kita ingin menikmati anugerah Illahi..ingin bercengkerama dengan alam, melihat keindahan dan ingin mensyukuri atas ciptaan itu." tandas saya.


Tetap dengan prasangka baik, saya terus memonitor kondisi dan situasi berdasarkanb repot dari BMKG, dan memang beberapa gempa yang ada tidak berpotensi tsunami. Dengan kenyakin itulah kami tetapa akan berangkat untuk gowes ke Cileteuh dengan tema " GOES TO GEOPARK CILETUH "

Alhamdulilah beberapa rekan yang sudah konfirmasi dan siap berangkat, 11 orang goweser ditambah 4

 keluarga goweser, kamipun bernagkat ke Pelabuhan Ratu, Sukabumi, tujuan kami adalah "GEOPARK CILETUH "

Bunda Sari dan Bunda Omi, salah satu peserta tertua dengan usia 62 Tahun, sudah bernagkat duluan, kami sisanya berangkat after office, mengingat beberapa rekan masih bekerja.

" File Dok.-Ngoper Pedal "

Akhirnya kam berangkat dari kawasan Kukusan, Depok yang dijadikan titik kumpul keberangkatan 20.30. Perkiraan sampai Pelabuhan Ratu jam 24.30, ternyata meleset, diluar dugaan terjadi pengerjaan pengfasapalan di daerah Parung Kuda, Cibadak. Walhasil kami sampai Pelabuhan Ratu Jam 02.00 dinihari dan memasuki kawasan Geopark Ciletuh jam 03.00.

Mengingat tak lama lagi waktu sholat shubuh, rekan rekan beristirahat sebentar sambil menikmati Wedang Uwuh yang dibawa salah satu rekan, Bang Jack,  kemudian rekan rekan menjalankan  ibadah sholat shubuh, dan dilanjutkan istirahat untuk tidur beberapa jam.  Sesuai jadwal memang disepakati gowes pada jam 10 siang, dengan tujuan rekan rekan bisa beristirahat lebih lama seetelah perjalanan panjang dari Jakarta.

Sabtu pagi adalah jadwal yang sudah ditentukan untuk acara gowes.  Start dari penginapan di kawasan Wisata Curug Sodong, menyusuri persawahan dan perkampungan di wilayah  Geopark Ciletuh. 

Pemandangan alam yang sangat asri ditemukan sepanjang perjalanan menuju Curug Cimarunjung  yang kita jadikan tujuan pertama. Jarak tempuh yang kita ambil memang tidak terlalu jauh, hanya 30-40 Km PP, namun seperti biasa. Track XC Road dan blusukanyang menjadi passion Ngoper Pedal tetap dinomor satukan. Dipandu oleh dua kawan yang memang pemadsu wisata Kawasan Geopark Ciletuh, kami diajak menyusuri irigasi, persawahan, dan perbukitan dengan elevasi rendah. 

Kesempatan berfoto ria di jalur yang kami lalui benar benar dimanfaatkan oleh rekan rekan, persawahan yang hijau bak permadani dengan latar belakang pegunungan yang biru menjulang, sangat Indah sekali. dan membuat takjub rekan rekan. 

Hampir semua rekan rekan gowes meluapkan kegembiraan bisa menikmati suasana alam Geopark Ciletuh.

Yunita salah satu peserta, berkali kali menyebut kebesaran Tuhan Yang Maha Esa " Masya Allah..indah sekali pemandangan disini...nggak nyesel deh jauh jauh kesini bisa menikmati indahnya alam.."

Begitu juga Bunda Sari dan Bunda Omi yang sebenarnya sejak Jumaty siang sdudah datang dan melakukan gowes ringan seputar Pantai Geopark Cileteuh, seakan belum puas dengan acara gowesnya.

" File Dok.-Ngoper Pedal"
" Besok pagi sebelum pulang..kita akan gowes lagi ke arah selatan...biar puas disini.." ucapnya.


Kira kira menjelang jam 12.00 siang,  kami sampai  di Curug Cimarunjung yang menjadi tujuan pertama hari pertama. Istirahat dan sholat serta makan siang kami adakan  di depan pintu masuk loket wisata Curug Cimarunjung. 

Hampir 30 menit lebih kami ishoma, aacara selanjut menuju Curg Cimarunjung. Curug Cimarunjung yang ketinggian diperkiraan anatara 70-80 dengandebit air yang deras karena musim hujan terlihat air berwarna coklat. Menurut informasi warga sekitar telah terjadi penambangan liar diatas Curug Cimarunjung.

Sangat kami sesalkan kalau benar benar tyerjadi penambangan liar, karena kawasan wisata Geopark Ciletuh adalah salah satu kawasan yang wajib dijaga dan dilindungi, tercatat sebagai wilayah yang diakui oleh Unesco.

" File Dok.-Ngoper Pedal "
Kesempatan hadir di Curug Cimarunjung dengan cara bersepeda, tentunya tidak akan disia siakan untuk moment berfoto ria. Ketinggian Curug menjadi backgroud yang indah, terutama rekan rekan yang memang senang membuat konten. Saya sendiri tidak akan pernah bosen menyambangi kawasan wisata Geopark Ciletuh.

Yardi yang baru pertama kali, sangat senang mengunjungi Geopark Ciletuh, bahkan sempat berkelakar, " Kalo nggak sekarang..kapan lagi."

Setelah berada di curug Cimarunjung hampir 1 jam, perjalanan kami lanajutnya ke target kedua, Puncak Darma, puncak legendaris yang menajdi ikon Geopark Ciletuh dengan pemandangan lautnya yang nampak indah dari atas bukit.

( Nantikan tulisan bagian kedua yang lebih asik cerita panjang gowes ke Geopark Ciletuh )




DAHSYATNYA TANJAKAN PUNCAK SEMPUR KARAWANG, BIKIN NAGIH ( Bag. I )

" File Dok.- Ngoper Pedal "  Mendengar nama Puncak Sempur dikalangan para pesepeda, membuat penasaran dan pingin mencoba untuk dat...